FAMILY & LIFESTYLE

Pernikahan Bahagia, Kesehatan Meningkat



Pernikahan yang bahagia tentu keinginan setiap pasangan suami istri, di mana dua sejoli saling mencintai dan setia dalam keadaan apa pun. Hal ini ternyata juga dapat menentukan kesehatan Anda. Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa keadaan pernikahan Anda bisa memengaruhi kondisi kesehatan, terutama efeknya akan sangat dirasakan pada pria.

Para peneliti dalam studi ini melihat efek positif dari kondisi pernikahan yang bahagia. Efek ini membawa pengaruh yang baik pada kesehatan. Tidak hanya kesehatan dari kedua pasangan, tetapi juga anak-anak mereka. Pernikahan yang bahagia juga meningkatkan prestasi dalam bekerja.

Penelitian ini dilakukan oleh Institut Pendidikan di University College London, yang menganalisis bahwa orang yang menikah memiliki kesehatan yang lebih baik, terutama bagi pasangan yang pernikahannya dinilai bahagia atau minim konflik. Pasangan-pasangan dengan pernikahan yang langgeng dinilai memiliki usia yang lebih panjang, serta peningkatan kesehatan yang cukup signifikan.

Laporan ini meneliti lebih dari 9.000 orang yang menikah di Inggris, dan mengamati kesehatan mereka pada tahun 2002 hingga 2004. Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa pernikahan yang minim konflik, meningkatkan kesehatan mereka, termasuk kemampuan otak dan fungsi pernapasan. Efek positif ini kebanyakan dirasakan oleh pria. Sedangkan, pasangan dengan banyak konflik dan perceraian memerlihatkan kondisi kesehatan yang menurun. Peneliti juga menemukan bahwa wanita yang menikah di akhir usia 20-an atau awal usia 30-an dinilai lebih sehat, dibanding wanita yang belum juga menikah.

Belum jelas apa yang menghubungkan keterkaitan antara pernikahan dengan kesehatan. Namun, para peniliti menduga perasaan bahagia dan cinta yang terus menerus dirasakan dalam pernikahan sangat memengaruhi produksi hormon dalam tubuh mereka, yang bahkan disebut memiliki efek sebagai sistem imun. (Aulia/DT/dok.M&B)