Kehamilan di 2 minggu pertama sering kali tidak disadari. Menurut dr. Yuma Sukadarma, Sp.OG, dokter ahli kandungan di RS Mitra Kemayoran, Jakarta, wajar jika kehamilan awal tidak disadari, karena Anda tidak mengalami gejala yang berarti. Bumil belum merasakan mual dan ingin muntah, karena kadar HcG belum tinggi. Tes kehamilan lewat urine pun tidak akan mendeteksi positif.
"Untuk mengetahui usia kehamilan 1 atau 2 minggu, harus dilakukan tes HcG kuantitatif melalui tes darah. Jika HcG tinggi, berarti Anda hamil," jelas dr. Yuma. Karena tanda-tanda yang tidak terasa nyata, sering kali ibu hamil mengalami keguguran di minggu pertama kehamilannya. Jika terjadi kegagalan implantasi, biasanya janin akan gugur secara spontan. Keguguran spontan akan melakukan proses pembersihan sendiri, karena janin masih berbentuk sel kecil. Dan, rasanya seperti gejala haid biasa.
"Keguguran di awal kehamilan ini sangat sulit dideteksi. Karena blastosit hanya seukuran 0,1 mm, tidak bisa dengan kasat mata terlihat. Pemeriksaan mungkin saja dilakukan dengan cara menapis darah yang keluar, tetapi itu hampir tidak pernah dilakukan karena rasanya memang tidak berbeda dengan haid biasa," jelas dr. Yuma.
Lagipula, karena kehamilan belum sampai sebulan, ibu hamil biasanya tidak mengetahui kalau siklus haidnya sudah terlambat. Di minggu awal ini, ibu hamil bisa saja masih melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak seharusnya dilakukan, seperti mengonsumsi kafein, merokok, minum alkohol, atau berolahraga terlalu keras. Semua itu adalah pola hidup yang akan memengaruhi kehamilan. Keguguran di awal kehamilan ini angkanya sangat tinggi. Menurut penelitian, sekitar 40 persen kehamilan, gugur di 2 minggu pertamanya. (SR/Aulia/DC/Dok. M&B)