Pada dasarnya, merawat anak adopsi dengan anak kandung tidak ada bedanya. Anda dapat memulainya dengan niat tulus dan memberikan hak yang sama kepada setiap anak, yaitu untuk dilindungi, dicintai, dihargai, dan diperlakukan sama. Sementara itu, anak juga harus melakukan kewajiban yang sama, yaitu menghormati orangtua dan menjalankan tanggung jawabnya di rumah.
Pola asuh dan pola didik yang Anda terapkan untuk anak adopsi dan anak angkat pun sebaiknya sama. Anda harus bersikap adil terhadap semua anak. Jika terhadap anak kandung, Anda menerapkan kedisiplinan tinggi, Anda juga harus memanamkannya kepada anak adopsi. Hal lain yang perlu dilakukan adalah melibatkan anak adopsi dalam kegiatan keluarga. Jika Anda memiliki anak kandung dan adopsi, usahakan untuk menciptakan komunikasi hangat di antara mereka.
Menurut Fabiola P. Setiawan, M.Psi, psikolog anak dari Klinik Pela 9, orangtua sering kali menjadi pemicu pertikaian antar saudara kandung dengan angkat. Namun yang sering terjadi adalah orangtua memberikan label anak angkat dan anak kandung. “Jika sejak kecil anak dibedakan, ia akan merasa bahwa dirinya tidak sama dengan saudaranya,” kata Fabiola. Label itu kerap pula menjadi bumerang. Saat dewasa, anak mungkin akan merasa berbeda, menjadi tidak percaya diri, menghindar dari lingkungan, dan memengaruhi konsep dirinya ketika dewasa.
Kadang perbedaan menyebabkan pertengkaran. Bila pertengkaran sudah mengarah pada penilaian yang negatif berkaitan dengan status, Anda harus segera menengahi dan mengingatkan bahwa mereka sama-sama dicintai tanpa ada perbedaan. “Hindari sikap lebih membela atau memperhatikan anak kandung. Yang perlu Anda lakukan adalah bukan mencari siapa yang salah tapi bagaimana mereka dapat saling memaafkan,” kata Fabiola.(LN/Aulia/DC/Dok. M&B)