BUMP TO BIRTH

Ujian Pernikahan (1): 'Bayi Kami Didiagnosis Kelainan Jantung'



Pernikahan bukan hanya tentang menjalani cerita bahagia bersama, tetapi juga mampu melewati fase sulit bersama-sama, seperti yang dialami pasangan Anthony dan Fanny Novia. Mereka saling mendukung saat Fanny mengalami kesulitan menjalani kehamilan pertamanya.

Pada usia kehamilan 24 minggu, Fanny menjalani USG 4D. Tak disangka, dokter memberi kabar buruk. Bayi di kandungannya didiagnosis mengalami kelainan jantung, katupnya tak terbentuk sempurna. Namun, dokter sempat menenangkan dengan mengatakan bahwa katup jantung akan menutup dengan sendirinya mendekati kelahiran.

“Karena tidak terlalu yakin dengan vonis ini, kami pun memutuskan untuk mencari second opinion ke dokter lain. Tak disangka, vonisnya ternyatalebih buruk,” ungkap Anthony saat diwawancarai M&B.Dokter ke-2 mengatakan ternyata bukan hanya katup jantung janin yang tak menutup, tetapi bilik kiri jantungnya juga tidak berkembang. Kondisi tersebut tentu saja sangat berbahaya, mengingat fungsi jantung kiri adalah memompa darah ke seluruh tubuh.

Dokter menjelaskan, jika dilahirkan, bayi yang ada di dalam kandungan Fanny tidak akan selamat. Selain itu, ditemukan beberapa kondisi lain, seperti beratnya yang di bawah rata-rata dan bentuk jari yang tidak normal. Dokter tersebut pun menyimpulkan bahwa kemungkinan Si Kecil mengalami kelainan kromosom yang disebut Edward Syndrome atau Trisomi 18.

“Dokter menyarankan untuk melakukan terminasi atau mengeluarkan janin dari kandungan saja, karena tingkat keberhasilan hidupnya kelak sangat kecil. Kami bingung harus berbuat apa. Padahal, kami merasa tidak pernah melakukan apa pun yang membahayakan janin. Butuh waktu bagi kami untuk menerima ini semua,” tambah Anthony. (OCH/Aulia/DC/Dok. Pribadi)

BACA JUGA: Ujian Pernikahan (2): “Kematian Si Kecil Manguatkan Hubungan Kami”