FAMILY & LIFESTYLE

Vitamin D Lindungi Bayi dari Risiko Penyakit Tulang



Sebuah survey menunjukkan bahwa banyak ibu tidak memberikan suplemen vitamin D kepada bayinya. Padahal American Association of Pediatrics (AAP) menganjurkan bayi baru lahir mendapatkan asupan vitamin D hingga 400 international units (IU), sejak awal kelahirannya.

Walaupun vitamin D juga bisa didapatkan dari sinar matahari, risiko terkena kanker kulit membuat AAP juga menyarankan orang tua untuk memberikan suplemen vitamin D cair yang bisa langsung diminum oleh bayi baru lahir. Hal ini penting karena kekurangan vitamin D membuat Si Kecil lebih berisiko terkena penyakit yang berhubungan dengan tulang, seperti dikutip dari Huffington Post.

Namun, ternyata banyak ibu yang merasa ASI atau susu formula sudah memiliki cukup nutrisi, sehingga tidak lagi memberikan suplemen.

Sebanyak 184 ibu, 180 memberikan ASI eksklusif dan 44 memberikan susu formula, mengikuti survey ini di Mayo Clinic, Minnesota, Amerika Serikat. Hasilnya, hanya 42 persen ibu yang memberikan 400 IU vitamin D setiap hari. Ketika ditanya alasannya, ternyata sebagian ibu mengaku tidak mengetahui rekomendasi AAP tersebut, sementara sebagian lainnya mengira bahwa ASI sudah mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi baru lahir.

Demikian juga dengan ibu yang memberikan susu formula. Mereka mengira susu formula memiliki kandungan vitamin D yang sesuai dengan kebutuhan bayi.

Fakta mengejutkan lain adalah mayoritas ibu yang menyusui, atau 88 persen, memilih untuk mengonsumsi suplemen vitamin D daripada memberikan suplemen untuk bayinya. Mereka berharap ASI akan lebih banyak kandungan vitamin D, setelah mereka mengonsumsi suplemen.

Menurut para peneliti, hal tersebut memang bisa meningkatkan kadar level vitamin D pada bayi baru lahir. Ibu menyusui dapat mengonsumsi sekitar 4.000–6.000 IU tiap harinya, untuk memperbanyak kandungan vitamin D dalam ASI. Anda memilih memberikan suplemen atau mengonsumsi suplemen untuk Si Kecil, Moms? (Nadia/TW/Dok. M&B UK)