FAMILY & LIFESTYLE

Cegah Kanker Serviks, Ayo Deteksi Dini dengan Papsmear!



Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan dan mengintai kaum hawa. Ya, selain kanker payudara, ternyata kanker serviks juga menghantui para wanita di dunia. Menurut WHO/ICO Information Centre on HPV and Cervical Cancer, ada 58 kasus baru kanker serviks yang terjadi setiap hari. Mirisnya lagi, sekitar 28 wanita meninggal dunia setiap hari karena kanker serviks.

Bahkan, menurut Globocan (2012), Asia Tenggara merupakan wilayah dengan jumlah kasus kanker serviks terbanyak. Di Indonesia, kanker serviks ternyata paling banyak dialami wanita usia 36—55 tahun. Sayangnya, lebih dari 70 persen pasien kanker serviks yang datang diperiksa sudah dalam stadium lanjut (paling banyak stadium 3b).

Jumlah kasus kanker serviks yang begitu tinggi ini membuat para wanita harus semakin waspada dengan penyakit mematikan ini. Karena itu, saat ini banyak organisasi yang memberi edukasi tentang kanker serviks kepada masyarakat, terutama para wanita. Seperti yang dilakukan Institut Ibu Profesional Tangerang Selatan dalam acara “Seminar Edukasi Kanker Leher Rahim”, Sabtu, (22/7).

Dalam kesempatan tersebut, dr. Ika Fajarwati, MARS menjelaskan penyebab, pencegahan, dan deteksi dini kanker serviks kepada peserta seminar yang kebanyakan ibu muda. Ia menjelaskan bahwa HPV (Human Papilloma Virus) menjadi penyebab kanker serviks. Yang paling utama, virus HPV ini ditularkan melalui hubungan seksual. “Bisa antara pasangan yang sah atau pasangan tidak sah. Bisa juga antara laki-laki yang suka sama laki-laki, atau perempuan dengan perempuan,” jelas dr. Ika.

dr. Ika juga menambahkan bahwa deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan papsmear secara berkala sangat penting. Pemeriksaan ini membantu melindungi dari berkembangnya kanker serviks. Papsmear ditujukan untuk wanita yang sudah pernah melakukan hubungan intim.

Lalu, untuk pencegahannya, bisa dilakukan vaksinasi yang bisa membantu memberikan sebagian perlindungan. Idealnya, vaksin ini diberikan sebelum aktif secara seksual. Vaksin untuk usia 9—15 tahun cukup 2 dosis dengan jeda waktu 6 bulan. Sementara vaksin untuk usia 15—45 tahun diberikan 3 dosis dengan jeda waktu 2 sampai 4 bulan. (Risia/HH/Foto: Dok. freepik.com)

BACA JUGA:

Fakta: Kanker Serviks Dapat Dicegah 100 Persen

Siapa Saja yang Berisiko Terkena Kanker Payudara?

Makanan Ini Dapat Cegah Kanker Serviks