Beberapa anak biasanya menjadi marah pada saat tertentu saja. Namun, ada juga yang kesulitan mengendalikan diri setiap waktu, hingga seringkali mengamuk. Anak-anak yang memiliki emosi seperti ini butuh bantuan Anda sebagai orang tua untuk mengendalikan amarah dan amukannya, apalagi Si Kecil belum matang secara mental.
Akan menjadi tantangan bagi Anda memang, untuk mengendalikan Si Kecil sekaligus tetap tenang d tengah amukannya. Merespons tantrum Si Kecil dengan bentakan dan amarah hanya akan mengajarkannya untuk melakukan hal yang sama. Hal ini juga akan membuatnya memiliki perilaku negatif di kemudian hari.
Jika Si Kecil merupakan anak yang sering lepas kontrol hingga terus-menerus tantrum , Moms bisa coba ikuti langkah-langkah dari Lauren Gourley, child developmental specialist di Albert Einstein College of Medicine di New York, AS, berikut ini.
1. Ungkapkan Perasaan
Jika Si Kecil tengah marah, minta ia untuk tenang, kemudian tanyakan apa yang membuatnya marah. Hal ini akan membantu Si Kecil mengekspresikan amarahnya lewat kata-kata dan mencari solusinya bersama. Namun, jangan paksa Si Kecil untuk berbicara langsung kepada Anda. Ia mungkin akan membutuhkan waktu sampai akhirnya siap untuk berbicara dan menjelaskan perasaannya.
2. Dengar dan Respons
Saat Si Kecil sudah mau berbicara dan mengungkapkan perasaannya, berikanlah respons yang baik, misalnya dengan mengatakan, "Oh, ternyata karena hal itu kamu menjadi marah. Mama mengerti sekarang kalau kamu sangat kecewa." Umumnya, merasa didengarkan dan dimengerti adalah hal yang dibutuhkan Si Kecil untuk menjadi tenang.
Meskipun begitu, Anda juga perlu tetap menegaskan bahwa perilaku negatif tidak diperkenankan meskipun ia tengah marah, misalnya saat ia marah dan kemudian memukul temannya. Berikan ia kenyamanan dan perhatian. Biarkan ia tahu bahwa Anda peduli terhadap perasaannya. Sebuah pelukan dari Anda akan memiliki kekuatan yang sangat besar untuk meredakan emosi.
3. Tenangkan Diri
Katakan kepada Si Kecil bahwa ia diperbolehkan menenangkan diri dan pergi sejenak ke ruangan lain. Ingatkan ia untuk kembali membicarakan masalahnya ketika sudah merasa lebih tenang.
4. Mengubah Mood
Ini merupakan hal yang sangat sulit bagi balita. Namun, Anda bisa mencobanya dengan mengajak Si Kecil melakukan hal lain yang bisa membawa mood baik, seperti berjalan-jalan santai di sekitar rumah, naik sepeda bersama, bermain, membaca buku, atau mendengarkan musik kesukaannya. Hal ini juga lebih dianjurkan daripada menerapkan time out kepada Si Kecil.
5. Pentingnya Rutinitas
Untuk menghindari tantrum dan amarah Si Kecil, selalu terapkan rutinitas dan konsistensi. Jika ada perubahan rutinitas, Anda sebaiknya memberitahu Si Kecil, misalnya ketika hendak berbelanja bulanan, beritahu ia sebelum pergi, jika kali ini ia tidak bisa bermain di playground. Hal ini juga untuk menghindari dari kemungkinan ia marah dan tantrum di tempat umum nantinya.
6. Jelaskan lewat Permainan
Saat Si Kecil sedang tenang, bermainlah feeling faces games bersamanya, dengan cara menunjukkan muka sedih, marah, bahagia, takut, terkejut, dan bagaimana merespons emosi tersebut. "Kamu menunjukkan muka sedih. Mama akan memelukmu agar kamu merasa lebih baik."
7. Berikan Pujian
Biarkan Si Kecil menyadari kalau Anda memujinya ketika ia bisa mengatasi amarah dengan cara yang positif. (M&B/SW/Dok. Freepik)