Bagaimana Si Kecil bisa tahu cara menyusun puzzle? Itu karena ia ingat Anda pernah mengajarkannya. Memori dan daya ingat memang perkembangan kognitif yang harus Anda perhatikan pada bayi, Moms. Dengan mengetahui tahap perkembangan memori anak, Moms bisa waspada bila perkembangannya tidak berjalan sesuai usia.
Jenis-jenis memori pada anak
Tahukah Anda? Ada beberapa jenis memori. Dikutip dari MadeForMums, menurut Dr. Richard Woolfson, memori terbagi berdasarkan 5 jenis indra yang terlibat di dalamnya, yakni:
1. Memori visual, memungkinkan Si Kecil mengingat wajah Anda dan wajah orang-orang yang ia kenali.
2. Memori pendengaran, membuat Si Kecil bisa mengenali suara Anda atau orang dekatnya, meski tidak bertatapan wajah (misalnya, jika Anda meneleponnya). Memori ini juga membuatnya sadar saat namanya dipanggil.
3. Memori rasa, muncul ketika anak mencium atau merasakan sesuatu. Si Kecil akan mengingat makanan yang ia suka dari bau dan rasanya, meski makanan itu mungkin sudah lama tidak dikonsumsinya.
4. Memori kinestetik, memori yang terkait dengan gerakan tubuh, misalnya Si Kecil akan ingat bagaimana menggerakkan sebuah mainan.
5. Memori kata, memungkinkan anak memahami dan ingat kata-kata. Ia akan tahu kata tertentu yang menunjukkan benda tertentu.
Sementara Heather Turgeon, penulis artikel Momento: What Do Children Remember and What They Forget, membagi memori berdasarkan posisi memori tersebut di otak.
1. Memori tanpa sadar, adalah memori yang dikembangkan dengan cara pengulangan perilaku. Sebagai catatan, perilaku yang dilakukan adalah yang sedikit menggunakan otak, seperti pengetahuan cara mengikat tali sepatu.
2. Memori sadar, yaitu kemampuan mengingat sesuatu yang lebih kompleks karena memakai banyak saraf otak. Kemampuan memori sadar ini dipengaruhi oleh perkembangan hippocampus, yaitu bagian otak yang bertugas menyimpan memori. Sekitar 40 persen bagian hippocampus matang saat bayi dilahirkan, dan 50 persen lagi berkembang saat bayi berusia 6 minggu. Ketika Si Kecil memasuki usia 18 bulan, bagian hippocampus berkembang dengan sempurna.
Menurut Turgeon, memori sadar akan disimpan otak saat hippocampus matang sempurna. Itu sebabnya Si Kecil belum mampu mengingat dengan jelas sesuatu saat usianya masih di bawah 2 tahun. Namun pada usia 3-4 tahun, ia akan mulai memiliki ingatan tetap tentang sesuatu.
Sementara itu, berdasarkan jangka waktu prosesnya, memori dibagi menjadi:
1. Memori jangka pendek, yaitu ingatan sesaat akan sesuatu. Jika Si Kecil menerima begitu banyak informasi, ia hanya akan ingat sebagian. Perlu diketahui, ingatan sebagian itu mungkin juga akan hilang jika Anda tidak mengulang informasi yang sama.
2. Memori jangka panjang, adalah memori yang menempel permanen di otak. Ingatan itu akan otomatis muncul begitu Si Kecil mengalami masalah yang relevan sehingga ia mampu menyelesaikannya.
Tahapan perkembangan memori pada anak
Memori berkembang secara bertahap sesuai dengan umur seseorang. Perkembangan memori bertahap itu ada hubungannya dengan perkembangan otak. Asal Anda tahu, otak Si Kecil berkembang pesat di 5 tahun pertama kehidupannya. Di masa itulah ia perlu mendapat stimulasi daya ingat agar keseluruhan perkembangannya sempurna. Berikut adalah perkembangan daya ingat Si Kecil.
1. Mengenali orang tua
Menurut Turgeon, di usia 10 hari, seorang bayi mampu mengingat bau tubuh ibunya. Penelitian juga menemukan fakta bahwa sejak lahir bayi sudah mampu mengenali wajah sang ibu. Lalu di usia 4 bulan, ia mampu mengenali pengasuhnya di tengah kerumunan orang.
2. Mengingat urutan kejadian
Di usia 2 bulan, bayi bisa mengingat kejadian yang terjadi 1 atau 2 hari sebelumnya. Di usia 6 bulan, ia akan mengingat kejadian 2 minggu lalu. Memasuki usia 7 bulan, Si Kecil akan ingat urutan kejadian sederhana, misalnya cara mengeluarkan bunyi mainannya dan apa yang akan ia kerjakan setelah ia selesai dimandikan.
3. Membahasakan ingatan
Turgeon mengatakan bahwa begitu seorang anak mengenal bahasa, kemampuannya untuk menyadari dirinya, mengerti sesuatu peristiwa, dan menjelaskan apa yang ia ingat akan berkembang. Namun, perkembangan untuk menjelaskan ingatan itu baru akan benar-benar berkembang saat Si Kecil berusia lebih dari 18 bulan.
4. Mengamati dan mengingat
Di usia 8 bulan, bayi mulai mampu mengingat sesuatu yang ia lihat. Anak usia 9 bulan dapat mengoperasikan sebuah mainan setelah Anda menjelaskannya tanpa memberinya kesempatan untuk memegang mainan itu terlebih dahulu, dan ia hanya memperhatikan. Di usia 15 bulan, Si Kecil akan ingat bagaimana memakai sebuah mainan meskipun ia sudah lama tidak memainkannya.
5. Memori emosional
Bahkan sejak baru dilahirkan, memori emosional sudah bekerja. Bayi akan ingat betapa nyamannya dipeluk dan betapa bahagianya jika Anda tersenyum. Memori emosional akan membantu bayi mengenali emosi dan mengenal dunia lebih baik.
Baca juga: Si Kecil Suka Bercermin? Ini 5 Manfaat Bercermin untuk Bayi
Stimulasi ingatan
Moms bisa, lho, membantu menstimulasi ingatan anak melalui kegiatan berikut ini.
1. Untuk anak usia 1 tahun, berikan instruksi sederhana tentang suatu kegiatan. Pastikan ia melihat mata Anda ketika sedang memberi penjelasan.
2. Biarkan anak yang berusia 2 tahun bermain puzzle sederhana yang terdiri tak lebih dari 4 potongan gambar. Jika sudah mahir, Anda bisa memberikan puzzle yang lain.
3. Nyanyikan sebuah lagu baru untuk anak usia 3 tahun. Awalnya, ia mungkin hanya akan mengingat kata-kata terakhir dari setiap baris lirik lagu baru itu. Namun, pengulangan lirik akan membuatnya ingat keseluruhan lagu.
4. Ajarkan anak usia 4 tahun aneka bentuk, warna, angka, dan huruf. Lakukan kegiatan ini sambil bermain.
5. Tanyakan kepada anak yang sudah berusia 5 tahun, apa pengalamannya di sekolah. Bertanya tentang kegiatan, guru, dan teman-teman sekolah akan membuatnya belajar mengingat berbagai hal.
Itulah tahap perkembangan memori anak yang perlu Moms ketahui. Dengan mengetahui tahap perkembangannya, Moms bisa menstimulasinya dengan tepat agar perkembangan Si Kecil sesuai dengan usianya. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)