Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Istri Melahirkan, Perlukah Suami Ada di Ruang Bersalin?

Istri Melahirkan, Perlukah Suami Ada di Ruang Bersalin?

Ketika sang istri akan melahirkan, banyak suami yang kemudian merasa bingung, apakah mereka mesti mendampingi pasangan mereka ataukah mereka harus menunggu di luar ruang bersalin. Sebenarnya, perlukah suami menemani istri saat persalinan?

Dikutip dari situs maternity.net, kehadiran suami dalam ruang bersalin sangatlah bergantung pada temperamen dan kemampuan sang suami untuk mengatasi rasa tegang dan stres.

Jika suami bisa membuat istri jadi lebih tenang saat melahirkan, tidak ada salahnya apabila ia menemani sang istri dalam ruang bersalin. Pasalnya, tidak semua suami bisa bersikap tenang dan memberikan energi positif pada sang istri.


Menunggu di Luar

Apabila suami tidak pandai menguasai rasa cemas, tegang, dan stresnya, lebih baik ia menunggu di luar ruang bersalin saja. Karena meskipun ia berusaha terlihat santai atau positif, kegelisahan bisa menular pada sang istri.

Pernyataan ini didukung oleh Michael Odent, dokter kandungan dan kebidanan dari Inggris. "Jika suami ingin berpartisipasi dalam proses persalinan, tidak berarti ia harus ada di ruangan tersebut. Alasannya? Pertama, tidak sedikit jumlah pria yang bisa bertoleransi dengan darah, air mata, atau kotoran yang ikut keluar dari tubuh Anda. Kedua, kehadiran suami yang gelisah cenderung membuat proses persalinan lebih sulit. Ketiga, kasus gangguan hubungan seksual pasca melahirkan kerap terjadi karena suami 'trauma' dengan apa yang dilihatnya," ujar dr. Odent seperti dilansir dari situs koran London, The Observer.


Menjadi Saksi Sejarah

Bagi Anda yang memiliki pengalaman manis didampingi suami selama persalinan mungkin tidak setuju dengan pendapat dr. Odent tersebut. Bagaimana pun juga, kelahiran anak itu merupakan sebuah keajaiban. Tidakkah pria ingin menjadi saksi dari peristiwa bersejarah tersebut?

Memang, ada beberapa keuntungan yang didapat jika seorang suami menemani istrinya melahirkan di ruang bersalin. Pertama, ia dapat langsung menciptakan bonding dengan Si Kecil yang baru lahir. Kedua, suami juga dapat memastikan bahwa sang istri dan Si Kecil mendapatkan pelayanan medis yang baik di dalam ruang bersalin. (M&B/SW/Dok. Mother&Baby Picture Library)