Mual, pusing, heartburn, dan berbagai keluhan lain tentu sudah tak asing lagi bagi para ibu hamil. Namun tahukah Anda kalau para calon ayah juga bisa mengalami keluhan kehamilan ketika istrinya sedang hamil? Ya, ini benar-benar bisa terjadi, lho! Kondisi unik ini disebut dengan kehamilan simpatik atau juga dikenal dengan istilah couvade syndrome. Ketahui info selengkapnya di bawah ini, yuk!
Umum Terjadi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh St. George University, London, Inggris, ditemukan bahwa 20-80 persen pria di dunia mengalami couvade syndrome di trimester pertama dan ketiga kehamilan.
Disebabkan oleh Perubahan Hormon
Banyak riset ilmiah yang mengungkapkan bahwa saat istrinya hamil, pria pun mengalami peningkatan kerja hormon dalam tubuhnya. Menurut Robin Elise Weiss, BA, LCEE, peneliti bidang kesehatan kehamilan, kadar prolaktin dan kortisol pria cenderung meningkat, sementara kadar testosteron dan estradiol (hormon seks) menurun di awal dan akhir trimester kehamilan istrinya.
Baca Juga : Mengenal Cuvade Syndrome Pada Calon Ayah
Suami Ikut 'Menderita'
Sesekali merasakan kram di area perut? Bumil pasti sudah tak kaget lagi. Namun pada kehamilan simpatik, suami pun bisa ikut merasakan sakit akibat kram perut, lho. Tak hanya itu keluhan kehamilan yang suami rasakan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh St George Hospital, London, para suami yang mengalami kehamilan simpatik juga bisa merasakan depresi jelang persalinan, perubahan mood, cemas, kurang konsentrasi, mudah teralihkan, dan mudah lupa.
Lebih Sering Dialami Pasangan Infertil
Masih dibutuhkan penelitian lebih detail mengenai hal yang satu ini, namun pernah ada penelitian yang membuktikan kalau kehamilan simpatik lebih sering terjadi pada pasangan yang pernah butuh waktu lama untuk punya anak.
Gejala Fisik & Psikis
Menurut Mayo Clinic, kehamilan simpatik pada suami memberikan gejala fisik dan psikis, yaitu:
Gejala fisik: Mual, heartburn, nyeri perut, perubahan selera makan, masalah pernapasan, sakit gigi dan gusi, kram kaki, sakit punggung, iritasi saluran kemih atau kemaluan.
Gejala psikis: Perubahan pola tidur, cemas berlebih, depresi, perubahan mood dratis, berkurangnya hasrat seksual, dan merasa mudah lelah. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)