Menghadapi balita yang susah makan merupakan masalah pelik yang kerap dialami orang tua. Apalagi jika Si Kecil termasuk anak picky eater, ia hanya mau makan makanan yang itu-itu saja dan tidak mau makanan lain. Pasti Anda pusing dibuatnya ya, Moms. Diberikan makanan yang lain, Si Kecil akan menolak, bahkan hingga menangis rewel atau mengamuk.
Kalau sudah begini, Anda mungkin akan terpaksa mengalah dan menuruti kemauannya, menyiapkan balita Anda makanan yang ia suka hanya agar Si Kecil mau makan. Padahal, Moms perlu waspada dengan kondisi anak yang cuma mau makan makanan yang itu-itu saja, karena Si Kecil berisiko mengalami kekurangan asupan nutrisi yang ia butuhkan untuk tumbuh kembangnya dan bisa menyebabkan anak mengalami gangguan kesehatan.
Baca juga: Waspada! Ini 5 Tanda Anak Picky Eater Butuh Terapi Makan
Yang perlu mendapat perhatian, apakah anak Anda menderita gangguan makan? Salah satu bentuk dari gangguan makan yang sering terjadi pada anak adalah ARFID. Yuk, kenali gangguan makan yang satu ini, Moms.
Apa itu ARFID?
Menurut laman Eatingdisorders.org.au, ARFID (Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder) merupakan gangguan makan yang ditandai ketika seorang anak hanya ingin mengonsumsi makanan tertentu dan menghindari makanan yang lain.
Penghindaran ini mungkin didasarkan pada penampilan atau bentuk, aroma, rasa, tekstur, hingga warna makanan tersebut. ARFID sebelumnya dikenal dengan istilah Selective Eating Disorder (SED). Contohnya, anak hanya mau makan makanan yang manis atau memiliki tekstur lembut dan menolak makanan yang memiliki rasa atau tekstur di luar itu.
Anak dengan ARFID memiliki kesulitan untuk makan makanan tertentu. Makanan yang menurutnya "aman" atau "disukai" mungkin terbatas pada jenis makanan tertentu dan bahkan merek tertentu. Dalam beberapa kasus, anak dengan kondisi ini akan mengecualikan kelompok makanan utuh, seperti buah-buahan atau sayuran.
Baca juga: Gangguan Makan pada Anak, Ini Bedanya Picky Eater dan ARFID
Penyebab dan gejala anak mengalami ARFID
Balita dengan ARFID umumnya memiliki hubungan dengan jenis makanan tertentu yang dapat membuat ia menolak makanan tersebut. Misalnya, ia mungkin pernah memiliki pengalaman buruk atau mengalami trauma, seperti tersedak atau muntah, setelah makan sesuatu yang renyah sehingga akan menolak untuk makan apa pun yang renyah.
Si Kecil bisa juga sensitif terhadap makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, memiliki bau yang kuat, warna, atau bentuk tertentu. Secara umum, ada banyak kecemasan atau ketakutan di sekitar makanan, yang menyebabkan ia menghindari atau menolak makanan tersebut sama sekali.
Menurut American Psychiatric Association Diagnostic and Statistics Manual, ada sejumlah gejala dan tanda umum anak terindikasi menderita ARFID, yaitu:
- Terlihat seperti picky eater atau bahkan fobia dengan makanan tertentu
- Tidak tertarik pada makanan, tidak nafsu makan, atau lupa dengan makan
- Sangat sensitif terhadap aspek makanan tertentu, seperti bentuk, aroma, rasa, tekstur, hingga warna makanan tersebut
- Jika makan, ia akan makan dengan sangat lambat
- Mengalami kecemasan atau ketakutan dengan makanan tertentu
- Tampak kurus, kurang gizi, dan mengalami malnutrisi
- Tidak menunjukkan tumbuh kembang yang siginifikan.
Dampak ARFID pada Balita dan Cara Mengatasinya
Jika dibiarkan, ARFID yang dialami anak bisa berdampak pada tumbuh kembangnya lho, Moms. Selain itu, Si Kecil juga berisiko mengalami defisiensi nutrisi. Ada banyak organ tubuh yang bisa terhambat perkembangannya, seperti otak, tulang dan otot, kulit dan rambut, darah, bahkan hingga hormonnya.
Baca juga: 5 Perkataan yang Bisa Memicu Gangguan Makan pada Anak
Karena itu, jika Anda khawatir Si Kecil mengalami ARFID, segera periksakan ke dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan secara medis. Umumnya, balita memang memiliki masalah dengan makanan atau menjadi picky eater. Namun, kondisi tersebut tidak berlangsung lama dan akan menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia dan meningkatnya aktivitas Si Kecil.
Namun, berbeda halnya jika ia menderita ARFID. Gangguan ini akan menyebabkan masalah pada tumbuh kembang dan kesehatan Si Kecil. Jadi, atasi segera ya, Moms! (M&B/SW/Foto: Freepik)