Nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Jadi, tak heran jika banyak ibu yang memilih nasi sebagai menu MPASI atau makanan pendamping ASI untuk buah hatinya. Namun pertanyaannya, kapan nasi bisa mulai diberikan kepada Si Kecil?
Moms tentu sudah tahu bahwa sistem pencernaan bayi memerlukan waktu untuk bisa berfungsi dengan sempurna. Itulah alasan kenapa Anda perlu menunggu hingga 6 bulan sebelum memberikan makanan selain ASI kepada bayi Anda.
Tanda bayi siap MPASI
Sebelum memberikan Si Kecil makanan pendamping ASI, Moms juga perlu memperhatikan apakah ia sudah siap mengonsumsi makanan padat. Ciri bayi yang sudah siap memasuki fase MPASI, adalah sebagai berikut.
1. Saat bayi terlihat tertarik dan mulai mengambil makanan yang ada di piring orang tuanya. Biasanya, bayi berusia di atas 4 bulan sudah mulai memperhatikan Anda ketika sedang makan dan berusaha mengambil makanan tersebut lalu memasukkan ke dalam mulutnya. Hal ini menjadi petunjuk bagi Anda bahwa Si Kecil sudah ingin mulai makan.
2. Bayi sudah bisa duduk tegak tanpa bantuan, terutama jika bagian kepala tak lagi perlu disangga. Jika Si Kecil sudah bisa melakukan hal tersebut, maka Anda sudah bisa mempertimbangkan untuk memberikan makanan pelengkap selain ASI kepada bayi Anda, Moms.
3. Koordinasi antara mata, tangan, dan mulut bayi sudah baik. Bayi bisa melihat makanan, mengambil makanan dengan tangan atau sendok, lalu memasukkannya ke dalam mulut.
4. Refleks lidah bayi untuk mengeluarkan makanan dari mulut sudah berhenti. Jika belum siap diberi makanan padat, bayi biasanya akan mengeluarkan kembali makanannya sehingga jumlah makanan yang terbuang akan lebih banyak ketimbang yang masuk ke mulutnya.
Baca juga: 10 Makanan yang Harus Dihindari saat Memberikan MPASI pada Bayi
Fase awal
Sebagai permulaan, bayi yang baru memulai fase MPASI sebaiknya diberi makanan dengan tekstur sangat lembut atau yang biasa disebut puree sehingga mudah dicerna. Anda bisa membuat puree dari berbagai macam bahan seperti buah-buahan, sayur, atau kacang-kacangan. Pemberian makanan bisa dilakukan 2-3 kali dalam sehari.
Nah, nasi bisa mulai diperkenalkan ketika Si Kecil menginjak usia 7 atau 8 bulan. Namun, perlu diingat, nasi diberikan kepada bayi dalam bentuk bubur halus. Seiring dengan bertambahnya kemampuan anak dalam mengunyah dan mencerna makanan, Moms bisa mengubah tekstur bubur halus menjadi makanan yang lebih kasar, yaitu bubur saring.
Baca juga: 5 Cara Mudah Membuat Bubur Nasi yang Lembut
Pada tahap inilah, nasi bisa mulai menjadi bahan makanan untuk bayi. Bubur nasi bisa dipadukan dengan sayuran, daging, hati ayam, atau ikan. Sama seperti tahap sebelumnya, bubur saring dapat diberikan sebanyak 2-3 kali per hari.
Memasuki tahap berikutnya, yaitu usia 8 hingga 10 bulan, bayi mulai belajar mengonsumsi makanan yang lebih kasar lagi seperti nasi tim yang hanya perlu disaring sebagian. Memasuki usia 9 bulan, Si Kecil juga boleh mulai diperkenalkan dengan nasi lembek.
Nasi orang dewasa
Sementara itu, Moms perlu menunggu setidaknya hingga Si Kecil menginjak usia 12 bulan sebelum memberikan nasi dalam bentuk normal atau seperti yang biasa dimakan orang dewasa pada umumnya.
Sebagai permulaan, Anda bisa memberikan nasi dengan berbagai sayur yang dimasak berkuah sehingga mempermudah Si Kecil untuk mencernanya. Porsi makan nasi untuk Si Kecil juga perlu disesuaikan. Moms tak perlu memaksa anak untuk memakan nasi dengan porsi yang sama dengan Anda.
Apabila kemampuan mengunyah anak sudah makin baik, Anda bisa mulai memadukan menu nasi dengan lauk bertekstur lebih kasar. Moms disarankan untuk memberikan menu MPASI yang bervariasi sehingga Si Kecil tidak mudah bosan, sekaligus bisa mengenal berbagai macam rasa. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)