Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Makanan Sehat Ini Bisa Menjadi Racun Jika Kebanyakan

Makanan Sehat Ini Bisa Menjadi Racun Jika Kebanyakan

Mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi tinggi jadi hal yang perlu kita perhatikan jika ingin memiliki tubuh yang sehat. Namun, jangan berasumsi bahwa makin banyak Anda mengonsumsi makanan sehat, maka makin sehat pulalah tubuh Anda.

Faktanya, segala sesuatu yang berlebihan tidak akan pernah membawa manfaat baik bagi kita, termasuk halnya mengonsumsi makanan sehat. Nah, dilansir dari beberapa sumber, seperti Healthline dan Bright Side, beberapa makanan sehat berikut ini justru akan berubah menjadi racun jika dikonsumsi berlebihan, Moms.

Baca juga: 10 Makanan untuk Bantu Detoksifikasi Racun dalam Tubuh

1. Bayam

Bayam merupakan sayuran yang populer dan jadi favorit banyak orang, karena selain murah dan mudah dimasak, juga kaya protein, serat, vitamin, dan mineral. Masalahnya, sayuran ini mengandung kadar oksalat yang tinggi. Karena itu, berlebihan dalam mengonsumsi bayam bisa memicu munculnya penyakit, seperti batu ginjal, sakit perut, tekanan darah rendah, tremor atau kejang, muntah, dan denyut nadi melemah.

2. Kacang kedelai

Kacang kedelai kaya nutrisi termasuk vitamin B, serat, potasium, magnesium, dan protein berkualitas tinggi. Kedelai juga merupakan kacang yang memiliki manfaat sehat bagi tubuh karena mampu mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuh. Namun, asupan kedelai yang terlalu banyak bisa menghambat penyerapan zat besi yang berujung pada anemia. Terlalu banyak mengonsumsi kedelai juga bisa mengganggu pengobatan hormon yang digunakan untuk mengobati hipotiroidisme pada wanita.

3. Alpukat

Buah ini bisa membantu Anda menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan menjaga sel-sel Anda karena kandungan lemak tak jenuh tunggal yang tinggi. Namun, lemak tetap bisa membuat Anda gemuk. Satu buah alpukat mengandung 240 kalori, yaitu sekitar 10-20% dari asupan kalori ideal seseorang dan mengonsumsi terlalu banyak kalori bisa menyebabkan masalah penyumbatan arteri. Anda dianjurkan cuma boleh makan sekitar setengah atau 1 buah alpukat sehari jika dimakan mentah.

4. Rumput laut

Rumput laut kaya akan vitamin B12. Ini membuatnya menjadi makanan pengganti daging yang baik buat Anda yang vegetarian. Rumput laut juga populer sebagai makanan yang bisa menurunkan berat badan karena kandungan yodium dan kaya serat. Namun, asupan yodium yang tinggi bisa menyebabkan masalah tiroid dan bahkan penambahan berat badan jika dikonsumsi berlebihan. Rumput laut juga bisa mengandung logam berat dalam jumlah besar tergantung tempat ia tumbuh.

5. Kacang Brazil

Selain mengandung lemak, protein, serta serat, kacang Brazil juga menjadi sumber selenium yang ampuh untuk mengurangi peradangan, dan tekanan darah. Akan tetapi, satu kacang Brazil mengandung 90 mikrogram selenium, sementara tubuh hanya membutuhkan 50-70 mikrogram selenium per hari. Karena itu, terlalu banyak mengonsumsi kacang Brazil justru akan menyebabkan keracunan selenium yang berakibat pada kerontokan rambut, sakit kepala, gangguan pencernaan, atau bahkan gagal ginjal.

6. Wortel

Kita semua tahu bahwa wortel baik untuk kesehatan mata. Pasalnya, wortel mengandung beta karoten yang jika masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A. Terlalu banyak makan wortel tidak akan membuat Anda kelebihan vitamin A, karena tubuh akan mengubah beta karoten menjadi vitamin A sesuai dengan kebutuhan. Namun, kelebihan beta karoten dalam tubuh bisa menyebabkan karotenemia, penyakit yang mengubah kulit Anda menjadi kekuningan.

7. Air mineral

Anda mungkin sering mendengar bahayanya bagi tubuh jika kekurangan air. Faktanya, kelebihan air pun bisa berbahaya buat tubuh. Dengan mengonsumsi air secara berlebihan, volume darah akan meningkat sehingga jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya tekanan yang tak perlu pada pembuluh darah dan jantung sehingga bisa menyebabkan gangguan jantung serius.

Mengonsumsi air minum terlalu banyak bisa memicu terjadinya gangguan pada ginjal. Ini disebabkan karena pengenceran darah sehingga ginjal tidak mampu menyaring zat-zat di dalam tubuh yang tidak terpakai dengan baik untuk menjaga keseimbangan natrium. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan, mual, hingga meningkatkan intensitas buang air kecil. (M&B/SW/Foto: Freepik)