Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Makanan Sehat Ini Bisa Berbahaya dan Jadi Racun Jika Dikonsumsi Berlebihan

Makanan Sehat Ini Bisa Berbahaya dan Jadi Racun Jika Dikonsumsi Berlebihan

Mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi tinggi menjadi hal yang perlu kita perhatikan jika ingin memiliki tubuh yang sehat. Namun, jangan berasumsi bahwa semakin banyak Anda mengonsumsi makanan sehat, maka semakin sehat pulalah tubuh Anda.

Faktanya, segala sesuatu yang berlebihan tidak akan pernah membawa manfaat baik bagi kita, termasuk halnya mengonsumsi makanan sehat. Nah, dilansir dari beberapa sumber, beberapa makanan sehat berikut ini justru akan berubah menjadi racun jika dikonsumsi berlebihan, Moms.

1. Bayam

Bayam merupakan sayuran yang populer dan jadi favorit banyak orang, karena selain murah dan mudah dimasak, kaya protein, serat, vitamin, dan mineral. Namun, sayuran ini juga mengandung kadar oksalat yang tinggi.

Berlebihan dalam mengonsumsi bayam bisa memicu munculnya penyakit, seperti batu ginjal, sakit perut, tekanan darah rendah, tremor atau kejang, muntah, dan denyut nadi melemah.

2. Kacang kedelai

Kacang kedelai kaya akan nutrisi termasuk vitamin B, serat, potasium, magnesium, dan protein berkualitas tinggi. Kedelai juga merupakan kacang yang memiliki manfaat sehat bagi tubuh karena mampu mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuh.

Namun, asupan kedelai yang terlalu banyak atau berlebihan bisa menghambat penyerapan zat besi yang berujung pada anemia. Terlalu banyak mengonsumsi kedelai juga dapat mengganggu pengobatan hormon yang digunakan untuk mengobati hipotiroidisme pada wanita.

3. Alpukat

 

Buah ini bisa membantu Anda menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan menjaga sel-sel tubuh Anda karena kandungan lemak tak jenuh tunggal yang tinggi. Namun, lemak tetap bisa membuat Anda gemuk.

Satu alpukat mengandung 240 kalori, yaitu sekitar 10-20% dari asupan kalori ideal seseorang dan mengonsumsi terlalu banyak kalori dapat menyebabkan masalah penyumbatan arteri. Anda dianjurkan cuma boleh makan sekitar setengah atau 1 buah alpukat sehari jika dimakan mentah.

4. Rumput laut

Rumput laut kaya akan vitamin B12. Ini membuatnya menjadi makanan pengganti daging yang baik buat Anda yang vegetarian. Rumput laut juga populer sebagai makanan yang dapat menurunkan berat badan karena kandungan yodium dan seratnya yang kaya.

Namun, asupan yodium yang tinggi bisa menyebabkan masalah tiroid dan bahkan penambahan berat badan jika dikonsumsi berlebihan. Rumput laut juga bisa mengandung logam berat dalam jumlah besar tergantung tempat ia tumbuh.

5. Kacang Brazil

Selain mengandung lemak, protein, serta serat, kacang Brazil juga menjadi sumber selenium yang ampuh untuk mengurangi peradangan, dan tekanan darah. Akan tetapi, satu kacang Brazil mengandung 90 mikrogram selenium, sementara tubuh hanya membutuhkan 50-70 mikrogram selenium per hari.

Karena itu, terlalu banyak mengonsumsi kacang Brazil justru akan bisa menyebabkan keracunan selenium yang berakibat pada kerontokan rambut, sakit kepala, gangguan pencernaan, atau bahkan gagal ginjal.

6. Wortel

Kita semua tahu bahwa wortel baik untuk kesehatan mata. Pasalnya, wortel mengandung beta karoten yang jika masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A.

Terlalu banyak makan wortel tidak akan membuat Anda kelebihan vitamin A, karena tubuh akan mengubah beta karoten menjadi vitamin A sesuai dengan kebutuhan. Namun, kelebihan beta karoten dalam tubuh bisa menyebabkan karotenemia, penyakit yang mengubah kulit Anda menjadi kekuningan.

7. Air mineral

Anda mungkin sering mendengar bahayanya bagi tubuh jika kekurangan air. Faktanya, kelebihan air juga bisa berbahaya, lho. Dengan mengonsumsi air secara berlebihan, volume darah akan meningkat sehingga jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini tentunya akan berdampak pada meningkatnya tekanan yang tak perlu pada pembuluh darah dan jantung sehingga bisa menyebabkan Anda mengalami gangguan jantung serius.

Mengonsumsi air minum terlalu banyak dapat memicu terjadinya gangguan pada ginjal. Ini disebabkan karena pengenceran darah sehingga ginjal tidak mampu menyaring zat-zat di dalam tubuh yang tidak terpakai dengan baik untuk menjaga keseimbangan natrium. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan, mual, hingga meningkatkan intensitas buang air kecil. (M&B/SW/Foto: Freepik)