Bagi para Moms yang melahirkan dengan metode caesar, luka sayatan caesar memang terkadang cukup mengganggu, ya. Tak hanya mengganggu penampilan, tapi luka bekas caesar juga sering kali terasa gatal. Apa sih penyebab gatal ini? Baca penjelasan lengkapnya berikut ini, Moms!
Baca juga: 9 Makanan yang Harus Dihindari Setelah Operasi Caesar
Jenis bekas luka
Luka yang masih baru memang bisa terasa sangat gatal, tapi luka lama juga bisa terasa gatal lho, Moms. Ini bisa terjadi terutama ketika Anda mengalami perubahan pada kulit, seperti turun atau naik berat badan yang menyebabkan kulit menyusut atau memuai dalam waktu cepat.
Beberapa jenis bekas luka adalah sebagai berikut:
- Stretch mark: Walau bukan luka, stretch mark merupakan kulit yang merenggang dalam waktu cepat saat Anda hamil. Stretch mark juga sering menimbulkan rasa gatal yang membuat Anda merasa tidak nyaman, lho.
- Keloid: Ini adalah kelainan penyembuhan luka yang tumbuh berlebih menjadi jaringan parut. Luka besar caesar sering kali berubah menjadi keloid yang terasa gatal.
- Luka atrofi: Bekas luka ini berbentuk cekung dengan tepian yang cukup terlihat karena sering kali warnanya lebih gelap daripada area sekitarnya.
Penyebab bekas luka gatal
Mengutip tulisan Cynthia Cobb, DNP, APRN, seorang dokter kulit, pada Healthline, "Luka merupakan respons alami tubuh pada kasus kulit yang menyentuh dermis, lapisan kulit tepat di bawah lapisan kulit terluar. Luka tersebut memicu tubuh untuk menghasilkan kolagen, sebuah protein kulit." Nah, serat-serat kolagen secara natural lebih tebal dan tidak selentur kulit di sekitar luka, itulah yang menyebabkan rasa gatal yang kerap Moms rasakan.
Solusi non-bedah
Berikut beberapa cara alami yang bisa Moms coba untuk meredakan sensasi gatal di bekas luka caesar.
1. Oleskan krim. Anda bisa memilih krim seperti shea butter, cocoa butter, atau minyak kelapa. Minyak yang mengandung vitamin E juga pilihan yang baik untuk bekas luka lama yang masih sering terasa gatal. Semua produk ini menjaga kulit tetap lembap, sehingga bisa meredakan gatal.
2. Plester silikon. Sekarang sudah banyak dijual plester luka dengan bantal silikon yang menyamankan bekas luka yang terasa gatal.
3. Memijat bekas luka. Jika bekas luka sudah lama tetapi masih sering gatal, rutin memijatnya bisa membantu melembutkan dan meratakan bekas luka. Pijat dengan gerakan memutar selama 10 menit, lakukan dengan lembut 3 kali sehari. Namun, cara ini biasanya sudah tidak efektif dilakukan jika bekas luka sudah lebih dari 2 tahun.
Solusi bedah
Jika cara-cara di atas tidak efektif bagi Anda, maka konsultasikan ke dokter ketika gatal di bekas luka sudah sangat mengganggu. Bagi beberapa kasus yang sudah parah, dokter mungkin akan menyarankan beberapa solusi bedah, seperti yang disarankan dokter Cynthia berikut ini.
1. Intralesional injections. Dokter akan menyuntikkan kortikosteroid ke lesi bekas luka yang terjadi pembengkakan atau rasa tidak nyaman lainnya.
2. Penyayatan bedah. Dokter hanya akan menyarankan penyayatan bekas luka jika mereka yakin cara tersebut tidak akan membuat tampilan luka Anda semakin parah. Jadi, tidak semua bekas luka bisa diperbaiki dengan teknik ini ya, Moms.
3. Terapi laser. Dokter menggunakan laser untuk membakar atau merusak lapisan kulit di bawah luka, untuk diberi kesempatan sembuh dengan hasil akhir lebih baik dari sebelumnya.
4. Cryosurgery. Ini seperti mengoleskan cairan kimia yang membekukan sel luka, dan memperbaiki tampilan bekas luka caesar. Teknik ini mungkin juga dilakukan dengan penyuntik steroid atau pengobatan lainnya.
5. Terapi radiasi. Untuk mengatasi keloid atau luka dengan jaringan parut yang menebal, terapi ini mungkin disarankan dokter. Namun dampak negatif radiasi tentu cukup berisiko, sehingga umumnya ini menjadi jalan terakhir ketika metode lain tidak berhasil. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)