Saat hamil, Anda tentunya ingin janin di dalam kandungan tumbuh da berkembang dengan optimal hingga saatnya ia lahir nanti. Meskipun begitu, di masa kehamilan, tak jarang bumil mengalami gangguan yang dikhawatirkan bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan janin. Jika tidak diatasi, gangguan ini bisa saja akan berdampak terhadap Si Kecil kelak.
Maka dari itu, mendeteksi tanda-tanda gangguan janin selama hamil sejak dini penting dilakukan, sehingga penanganannya bisa segera diberikan. M&B sudah merangkum beberapa hal yang bisa dilihat sebagai tanda-tanda gangguan janin. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Moms!
1. Kram perut
Kram perut yang berkepanjangan bisa menandakan ada hal tak wajar pada kehamilan Anda, terlebih lagi jika terjadi di trimester 1 dan 2. Rasa mulas dan kram seperti sedang menstruasi di masa kehamilan bisa menjadi tanda keguguran, persalinan prematur, maupun gangguan janin lainnya.
Bila terjadi di trimester 3, Moms perlu peka terhadap kram perut karena bisa berupa kontraksi palsu (Braxton Hicks). Yang perlu diingat, kontraksi palsu muncul secara tiba-tiba, tidak beritme, dan tidak makin intens. Kontraksi palsu akan hilang setelah satu jam atau pun dengan mengonsumsi air.
Baca juga: Penyebab Kram Perut saat Hamil yang Wajib Anda Tahu
2. Perdarahan
Perdarahan hampir tak pernah menandakan hal baik, terlebih lagi bila terjadi di tengah masa kehamilan. Perdarahan yang deras serta diiringi rasa sakit dan kram bisa menjadi tanda kehamilan ektopik, yakni janin tumbuh bukan di rahim.
Kondisi ini juga bisa menjadi tanda keguguran bila terjadi di trimester 1 dan 2. Adapun perdarahan berat dengan sakit punggung dan perut di trimester 3 bisa menandakan abrupsi plasenta, yang terjadi akibat plasenta luruh dari dinding rahim.
3. Detak jantung lemah
Mendeteksi detak jantung janin sudah bisa dilakukan sejak kehamilan memasuki usia 10 minggu, tapi bisa lebih kuat dan mudah dideteksi ketika kandungan sudah berusia 12 minggu. Sejak saat itu pula Anda bisa merasakannya sendiri. Jika Moms tak bisa merasakan denyutan kecil pada perut, maka sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter.
4. Sakit punggung
Sakit punggung termasuk gejala kehamilan yang wajar dialami. Namun, jika sakit di punggung terasa tidak tertahankan, maka ini bisa menandakan banyak hal. Sakit punggung yang parah bisa menandakan masalah ginjal maupun kandung kemih bumil, yang bila tak ditangani bisa membahayakan perkembangan janin.
Jika sakit punggung disertai dengan pembengkakan beberapa bagian tubuh, sakit kepala, dan gangguan penglihatan, maka hal ini bisa menandakan preeklampsia yang dapat berujung pada persalinan prematur maupun keguguran.
5. Pergerakan janin berkurang
Kebanyakan wanita hamil merasa pergerakan janin saat memasuki usia kandungan 20 minggu. Setiap bayi memiliki pola pergerakannya sendiri. Untuk mendeteksi pergerakan janin, Moms bisa minum sesuatu yang dingin atau makan, lalu tiduran menyamping. Selain itu, menghitung tendangan bisa menjadi indikasi. Ketahui pola gerak janin Anda. Bila terjadi perubahan atau pengurangan intensitas gerakan, segera hubungi dokter.
6. Mual dan muntah berlebihan
Sangatlah normal untuk mengalami mual dan muntah di awal masa kehamilan. Kondisi ini biasa disebut sebagai morning sickness. Namun, bila kondisi ini tak kunjung mereda dan makin parah, maka hal ini bisa menandakan masalah serius. Jika Moms sangat mual hingga tak mau makan dan minum, waspada dehidrasi. Dehidrasi bisa membahayakan perkembangan janin (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)