Moms suka ngemil? Tahukah Moms bahwa Si Kecil yang masih balita ternyata juga butuh camilan, lho?
Selama ini, camilan atau makanan ringan sering mendapat cap negatif. Maklum, camilan memang identik dengan makanan asin, berminyak, atau justru terlalu manis yang dianggap bisa mengganggu kesehatan tubuh. Namun, sesungguhnya Anda butuh camilan, begitu pula Si Kecil. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, balita membutuhkan makanan tambahan berupa camilan.
Kenapa balita butuh camilan?
Berikut alasan mengapa Moms perlu memberikan makanan ringan kepada Si Kecil.
1. Tidak seperti lambung orang dewasa, ukuran lambung balita masih kecil sehingga tidak bisa menampung terlalu banyak makanan dalam satu sesi makan. Itulah sebabnya, anak disarankan makan dalam porsi kecil. Namun, jika anak hanya mengonsumsi makanan utama, 3 kali dalam sehari seperti layaknya orang dewasa, maka kebutuhan nutrisi Si Kecil akan sulit untuk terpenuhi. Jadi, anak juga butuh camilan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut.
2. Camilan bisa membantu menyediakan energi atau zat gizi yang diperlukan tubuh untuk tumbuh dan berkembang serta membantu menjaga kesehatan anak. Camilan juga membantu balita memenuhi kebutuhan gizinya karena biasanya ia tidak bisa makan terlalu banyak. Apalagi sebagian balita juga sulit untuk duduk tenang di meja makan terlalu lama atau terkadang berada dalam fase sulit makan, sehingga dibutuhkan camilan untuk sumber tenaga serta gizinya.
3. Camilan juga berfungsi untuk menjaga balita agar tidak terlalu lapar di antara waktu makan. Dengan begitu, ia tidak akan makan berlebihan saat waktunya makan utama. Hal ini bisa membantu anak mengukur porsi makanannya dan mencegahnya makan berlebih karena faktor emosional (terlalu lama menahan lapar). Selain itu, camilan juga dapat mencegah kebosanan anak terhadap makanan.
4. Camilan bisa dijadikan kesempatan untuk menawarkan atau memperkenalkan makanan jenis baru kepada balita.
5. Waktu pemberian camilan yang teratur juga bisa membantu anak membiasakan diri memiliki pola makan sehat sejak dini.
Baca juga: 7 Makanan Ini Mampu Meningkatkan Kekebalan Tubuh Anak
Yang harus diperhatikan saat memberikan camilan buat anak
Namun, tentunya Moms jangan asal memberikan camilan kepada anak, ya. Perhatikan hal-hal berikut ketika akan menyodorkan snack atau makanan ringan untuknya.
1. Pilih camilan yang sehat. Alih-alih menyodorkan keripik, kue manis, atau permen, Moms bisa menyediakan buah-buahan segar sebagai camilan Si Kecil. Anda juga bisa memberinya camilan berupa kacang-kacangan yang diolah tanpa menggunakan garam secara berlebihan atau camilan berupa potongan sayuran yang telah dikukus, seperti wortel maupun jagung manis. Namun, sesekali, Anda tetap bisa memberikan biskuit kesukaannya.
2. Sediakan camilan yang mengandung banyak serat. Selain untuk memperlancar sistem pencernaan Si Kecil, serat akan membuat anak merasa kenyang lebih lama.
3. Daripada membeli snack, kenapa Anda tidak membuatnya sendiri? Ya, Moms bisa mengkreasikan camilan buat anak, seperti menyajikan buah bersama yoghurt. Selain membuat nilai gizinya bertambah, campuran makanan yang berwarna-warni akan membuat Si Kecil tertarik untuk memakannya.
4. Tawarkan kepada anak camilan yang tidak biasa, seperti semangka, alpukat, nanas, kiwi, dan lainnya. Kebiasaan ini akan menjadi kesempatan Anda untuk memperkenalkan makanan baru kepada Si Kecil.
5. Menu sarapan anak, seperti sereal dan susu, juga bisa menjadi snack di siang atau sore hari. Namun, sajikan dalam bentuk yang berbeda, seperti dicampur buah kering atau kacang sehingga ia tidak bosan.
6. Boleh-boleh saja jika Moms memberikan makanan manis sebagai pilihan camilan buat anak. Namun, pastikan makanan tersebut tidak terlalu manis. Anda bisa membuat puding dengan campuran buah atau smoothies agar camilan Si Kecil lebih sehat.
7. Perhatikan waktu memberikan camilan. Anak biasanya butuh 5-6 kali makan dalam sehari, yang terdiri dari 3 kali makan utama dan sisanya berupa camilan. Anda bisa memberi Si Kecil snack beberapa jam setelah ia selesai makan utama atau 1-2 jam sebelum makan utama selanjutnya. Jangan lupa untuk membatasi asupan camilan agar ia tidak terlalu kenyang saat waktu makan utama berikutnya. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)