Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Ini Bedanya PMS dan Tanda Awal Kehamilan

Ini Bedanya PMS dan Tanda Awal Kehamilan

Suasana hati mudah berubah, perut kram, dan nafsu makan meningkat: PMS atau tanda awal kehamilan, ya? Wah, perbedaannya memang sangat tipis! Terlebih, alat tes kehamilan biasanya belum mendeteksi dengan akurat kehamilan di beberapa minggu pertama pascakonsepsi. Kalau belum baca info-info di bawah ini, Moms mungkin bingung membedakan mana nyeri payudara karena PMS (premenstrual syndrome) dan awal kehamilan. Yuk, ketahui bedanya keluhan-keluhan PMS dan awal kehamilan.

Nyeri Payudara

PMS: Payudara saat PMS cenderung agak membengkak, dengan tingkat nyeri ringan sampai cukup parah. Payudara terasa penuh dan lebih padat, terutama di area luar. Biasanya nyeri payudara karena PMS juga lebih sering terjadi tepat sebelum jadwal menstruasi Anda, hingga setelah menstruasi seiring menurunnya progesteron.

Kehamilan: Awal kehamilan membuat payudara terasa lebih sensitif, lembut, dan sedikit nyeri. Anda akan merasa payudara lebih berisi dan berat. Payudara yang lebih lembut ini biasanya terjadi pada 1 sampai 2 minggu setelah konsepsi (melekatnya embrio di dinding rahim), dan bisa terus begitu seiring bertambahnya kadar progesteron bumil.

Baca juga: Nyeri Payudara, Tanda Awal Kehamilan atau Gejala PMS?

Perubahan Mood

PMS: Wanita yang sedang ada di fase PMS biasanya lebih sensitif perasaannya dan lebih sering menggerutu. Anda juga mungkin lebih mudah menangis atau bahkan lebih sering cemas berlebih. Namun tanda-tanda PMS ini umumnya hilang ketika menstruasi sudah berlangsung.

Kehamilan: Perubahan mood pada kehamilan berlangsung berlangsung berbulan-bulan, bahkan hingga Anda melahirkan. Ibu hamil juga umumnya jadi lebih emosional, bisa lebih mudah marah, atau bahkan mudah menangis. 

Mudah Lelah

PMS: Sangat normal jika PMS ditandai dengan mudah lelah, yang kemudian menyebabkan Anda sulit tidur. Namun jangan khawatir, karena tanda ini akan hilang ketika menstruasi mulai terjadi. Cobalah untuk mencukupi waktu tidur Anda, agar tubuh lebih siap dalam beraktivitas.

Kehamilan: Meningkatnya hormon progesteron saat hamil membuat Anda lebih mudah merasa lelah, walau aktivitas Anda tidak sebanyak biasanya. Ini lebih umum terjadi di trimester awal, namun bisa berlangsung selama kehamilan. Untuk mengatasinya, coba penuhi kebutuhan tidur, minum air putih, dan atur pola makan Anda.

Ngidam Makanan

PMS: Perubahan pola dan selera makan saat PMS memang umum terjadi. Wanita yang mengalami PMS sering ngidam makanan manis seperti cokelat, karbohidrat, atau bahkan makanan asin seperti keripik kentang. Namun ini biasanya hanya terjadi beberapa hari sebelum menstruasi dan akan kembali normal saat darah haid mulai keluar.

Kehamilan: Ibu hamil biasanya akan ngidam makanan yang sangat spesifik, bahkan makanan yang sebelumnya tidak ia sukai. Lucunya, makanan favoritnya bisa tiba-tiba menjadi makanan yang paling dibenci selama kehamilan. Walau belum Anda penelitian pasti mengenai ngidam, tetapi sebaiknya ibu hamil selalu mengutamakan makanan tinggi nutrisi, ya. 

Kram

PMS: Wanita PMS bisa mengalami dismenorea atau kram yang terjadi 24-28 jam sebelum menstruasi. Namun kram ini akan hilang ketika Anda mulai menstruasi. Uniknya, kram perut sebelum menstruasi akan jarang Anda temui seiring pertambahan usia, dan setelah Anda hamil pertama kali.

Kehamilan: Ya, awal kehamilan juga bisa menyebabkan kram perut ringan. Jika belum sadar sedang hamil, Anda mungkin akan mengira ini gejala menstruasi. Hanya saja kram kehamilan terasa sampai ke perut bagian bawah dan punggung bawah. Jika Anda memiliki riwayat keguguran, jangan abaikan kram perut ini, terlebih jika disertai bercak darah dan keluarnya cairan vagina.

Keluar Darah

PMS: Darah yang keluar saat PMS bukan sekadar bercak, melainkan lebih mengalir, deras, dan terus keluar selama kurang lebih 5-7 hari.

Kehamilan: Bagi beberapa orang, awal kehamilan ditandai dengan keluarnya bercak darah berwarna pink atau cokelat gelap. Ini bisa terjadi di 10-14 hari pasca konsepsi, dan biasanya hanya sedikit atau tidak sampai butuh pembalut seperti saat menstruasi. Durasinya juga tidak lama, paling lama hanya 2 hari, tidak sampai seminggu seperti keluar darah haid. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)