Saat hamil, begitu banyak saran untuk menghindari makanan ini dan itu. Moms mungkin sudah sering mendengar saran tak masuk akal, seperti jangan makan sate agar kulit anak tidak hitam, jangan makan nanas agar tidak keguguran, dan jangan makan kepiting agar anak tidak lahir dengan jari berlebih. Kalau Anda bertanya kebenaran mitos tersebut, sudah pasti jawabannya tidak benar ya, Moms. Namun jika ditinjau dari sisi medis, apakah berbahaya jika ibu hamil makan kepiting? Ketahui faktanya di bawah ini, Moms.
Waspada Alergi
Kepiting adalah contoh makanan laut yang paling sering menyebabkan reaksi alergi. Namun bagi Anda yang tidak alergi makanan laut, khususnya kepiting, maka kepiting boleh saja Anda konsumsi selama kehamilan. Mengutip Healthline Parenthood, kepiting adalah sumber makanan yang kaya akan protein, vitamin A, D, dan asam lemak omega-3 yang penting untuk bumil dan janin. Kandungan lemak asam lemak omega-3 pada kepiting sangat baik untuk perkembangan mata dan otak Si Kecil di dalam perut Anda. Makanan ini juga membantu melawan depresi saat hamil dan pascamelahirkan lho, Moms.
Bagaimana dengan crab stick atau makanan olahan yang mengandung kepiting? Selama Anda tidak alergi kepiting, maka crab stick aman saja dikonsumsi saat hamil. Tetapi perlu diingat kalau makanan olahan, termasuk crab stick, umumnya mengandung putih telur, gula, juga pewarna dan penguat rasa. Anda perlu ekstra waspada dengan komposisi makanan olahan yang akan Anda konsumsi ya, bumil.
Anda juga harus tahu kalau kandungan vitamin dalam kepiting olahan tentu sudah jauh berkurang. Jika tujuan Anda mengonsumsi crab stick adalah untuk mendapatkan vitamin dan asam lemak omega-3, maka sebaiknya pilih kepiting segar saja, Moms.
Harus Matang Sempurna
Ibu hamil boleh saja mengonsumsi kepiting, tetapi pastikan kepitingnya sudah dimasak sempurna ya, Moms. Makanan apa pun yang dimakan saat hamil harus dimasak hingga matang sempurna, karena makanan yang tidak matang berpotensi mengandung bakteri. Contoh bakteri yang sering terdapat pada makanan tidak matang atau setengah matang adalah listeria (penyebab listeriosis), toksoplama (penyebab toksoplasmosis), dan salmonella (penyebab tifus).
Daya tahan tubuh ibu hamil juga agak berkurang, maka semakin besar kemungkinan ibu hamil terkena infeksi oleh bakteri-bakteri tersebut. Nah, untuk mencegah kemungkinan buruk tersebut, sebaiknya Moms mengonsumsi kepiting yang sudah dimasak hingga matang sempurna. Pastikan juga kepiting yang Moms masak adalah kepiting segar ya, Moms.
Manfaat Kepiting untuk Kesehatan
Selain enak dan mudah diolah menjadi berbagai sajian lezat, kepiting juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan Anda lho, Moms. Mengutip Organic Facts, ini beberapa manfaat makan kepiting:
⢠Meningkatkan kesehatan tulang dan gigi. Kepiting kaya akan kalsium dan fosfor yang sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi Anda juga Si Kecil di dalam perut Anda.
⢠Menjaga kesehatan mental. Kepiting mengandung vitamin B2, selenium, asam lemak omega-3, dan tembaga, yang semuanya baik untuk menjaga fungsi kognitif dan aktivitas sistem saraf.
⢠Menjaga kesehatan jantung. Kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi pada kepiting membantu menyeimbangkan kadar kolesterol dan berperan sebagai antiinflamasi bagi tubuh. Ini dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan serangan jantung.
⢠Meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan selenium yang tinggi pada kepiting membantu menstimulasi aktivitas sistem imun agar lebih kuat. Ini juga berperan sebagai antioksidan yang membuat tubuh awet muda! (Tiffany/SW/Dok. Freepik)