Vagina merupakan salah satu organ penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Karena itu, penting untuk dijaga kesehatannya. Sayangnya masih banyak wanita yang mengabaikan kesehatan vagina. Padahal kesehatan organ intim ini berpengaruh terhadap banyak hal, seperti kesuburan, kehidupan seks, serta kemampuan Anda dalam mencapai orgasme.
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan vagina Anda adalah dengan mengonsumsi makanan tertentu. Makanan-makanan berikut ini bisa membantu menjaga kesehatan vagina Anda. Jadi, catat semua daftar makanan di bawah ini, Moms!
1. Cranberry
Cranberry diperkaya antioksidan tinggi dan senyawa asam, yang merupakan sumber kuat untuk melawan infeksi akibat bakteri. Dikutip dari Healthline, sebuah studi menunjukkan bahwa cranberry sangat bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi ISK (infeksi saluran kemih) pada wanita.
Anda bisa mengonsumsi buah cranberry segar atau dijadikan jus cranberry, tapi pastikan untuk menghindari penambahan pemanis buatan agar manfaatnya bisa Anda rasakan secara maksimal. Selain itu, buah ini juga mengandung vitamin E dan vitamin C untuk meningkatkan kekebalan tubuh Anda.
Baca juga: 8 Penyebab Vagina Menghitam dan Cara Tepat Mengatasinya
2. Makanan tinggi probiotik
Salah satu makanan tinggi probiotik yang baik untuk menjaga kesehatan vagina adalah greek yoghurt, karena mengandung Lactobacillus, yakni bakteri baik untuk tubuh. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal berjudul Archives of Gynecology and Obstetrics, Lactobacillus bisa membantu menjaga kesehatan urogenital dan memainkan peran penting dalam mencegah bakteri vaginosis, ISK, dan ragi vaginitis.
Makanan tinggi probiotik lainnya yang juga baik untuk menjaga kesehatan vagina adalah makanan fermentasi seperti kimchi, yang mampu menyeimbangkan tingkat pH serta membantu mencegah dan melawan bakteri atau jamur penyebab infeksi.
3. Alpukat
Alpukat diperkaya dengan lemak baik, vitamin B6, dan kalium yang memiliki efek positif pada libido Anda. Buah ini juga bisa meningkatkan lubrikasi dan tingkat estrogen, memperkuat dinding vagina, dan bahkan dapat meningkatkan keberhasilan IVF, berkat kandungan lemak tak jenuh di dalamnya.
Anda bisa mengonsumsi alpukat dengan berbagai cara: dikonsumsi secara langsung, dijadikan jus alpukat, atau dapat Anda tambahkan ke berbagai hidangan yang menyehatkan, seperti guacamole atau avocado salad.
Baca juga: Normalkah Vagina Berbau Tak Sedap saat Hamil? Ini 5 Alasannya
4. Sayuran hijau
Sayuran hijau memang dipercaya memiliki banyak manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Sayuran hijau seperti kale, bayam, dan sawi hijau, diperkaya dengan vitamin E, magnesium, kalsium, dan nutrisi lainnya yang semuanya bermanfaat untuk kesehatan otot, termasuk otot vagina. Selain itu, sayuran berdaun hijau juga mampu meningkatkan sirkulasi, meningkatkan rangsangan, dan membantu mencegah kekeringan pada vagina.
5. Apel
Melansir laman Healthline, sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang makan apel setiap hari memiliki kehidupan seks lebih baik. Kandungan phytoestrogen phloridzin dan antioksidan di dalam apel dianggap mampu meningkatkan fungsi seksual, gairah, lubrikasi, dan kemampuan orgasme yang lebih baik.
6. Makanan kaya omega-3
Makanan kaya asam lemak omega-3 seperti ikan salmon diketahui bisa membantu sirkulasi dan aliran darah yang baik untuk meningkatkan gairah seks Anda serta dapat mencegah bau tidak sedap pada vagina Anda. Selain itu, makanan kaya asam lemak omega-3 juga diketahui dapat mengobati nyeri haid dan meredakan kekeringan pada vagina.
7. Ubi jalar
Ternyata, ubi jalar memiliki beberapa manfaat baik, terutama bagi wanita yang sedang menjalani program hamil. Ini karena ubi jalar mengandung beta karoten dan vitamin A, yang membantu memperkuat sekaligus melindungi jaringan otot dan dinding rahim. Beta karoten dan vitamin A telah dipelajari memiliki efek langsung pada kesuburan dan reproduksi pada pria dan wanita, serta perkembangan janin yang sehat.
Nutrisi lainnya yang ditemukan dalam ubi jalar juga bisa membantu produksi hormon seks dan sering direkomendasikan untuk wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS). (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Timothy Meiberg/Unsplash)