Angka korban yang berjatuhan menunjukkan, kasus MERS umumnya terjadi pada seseorang yang berusia di atas 40 tahun dan memiliki riwayat perjalanan ke Timur Tengah. Namun baru-baru ini, wabah MERS juga dikabarkan menyerang seorang balita di Bandung, Jawa Barat.
Menurut Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), MtroPaed, dokter spesialis anak dan konsultan penyakit infeksi dan pedriatri tropis, wabah MERS memang bisa menyerang anak-anak, mengingat daya tahan tubuhnya yang belum sempurna dan masih rentan terhadap berbagai penyakit.
“Virus ini berasal dari Timur Tengah, di mana banyak orang yang melakukan perjalanan ibadah, maupun wisata. Anak-anak bisa saja terkena, tetapi jumlah anak yang melakukan perjalanan ke sana tentu lebih sedikit dibandingkan orang dewasa. Karenanya, angka kasus MERS pada anak-anak tidak terlalu menonjol,” ungkap dr. Hindra saat dihubungi M&B siang (12/05) tadi.
Ia menambahkan, jika dillihat dari sistem imun anak yang belum sempurna, tidak menutup kemungkinan kasus MERS pada anak akan berisiko lebih besar. Di lain pihak, hal tersebut juga bisa terjadi pada seseorang berusia di atas 60 tahun, karena kekebalan tubuhnya juga semakin rendah.
“Kesimpulannya, baik usia balita maupun orang dewasa yang berusia 60 tahun juga rentan terkena MERS. Namun, mengingat kasus pada anak lebih sedikit, data-data yang didapat para medis belum cukup untuk memastikan apakah risikonya lebih tinggi, bagaimana efeknya, atau bagaimana penularannya. Yang jelas kuncinya ada di sistem imun, serta pola hidup bersih dan sehat,” jelas dr. Hindra.
Mengingat vaksinnya belum ditemukan, masyarakat diharapkan lebih peka terhadap gejala-gejala yang mencurigakan pada anak maupun diri sendiri, seperti demam, flu, batuk, dan masalah pernapasan. Bila ditemukan gejala, segera tangani dengan berobat ke dokter agar segera mendapatkan pertolongan yang tepat. Selain itu, tindakan pencegahan juga dinilai sangat penting, seperti rajin mencuci tangan, memakai masker, menjaga daya tahan tubuh, minum yang cukup, dan menghindari orang yang sedang batuk. (Aulia/DC/dok.freedigitalphotos)
BACA JUGA: Waspada Penyebaran Virus MERS