Moms, Anda tentunya bangga dong, jika melihat balita Anda punya sifat kepemimpinan saat ia bermain dengan teman-temannya. Anda mungkin juga berharap jika Si Kecil nantinya bisa menjadi pemimpin yang hebat, baik di komunitasnya, lingkungannya, atau bahkan untuk negaranya.
Meskipun begitu, menjadi seorang pemimpin hebat tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Anda juga perlu memahami bahwa sifat kepemimpinan tidak muncul begitu saja, tapi perlu dibentuk dan diasah sejak kecil.
Untuk menjadi pemimpin yang hebat, ada banyak tempaan yang harus dilalui Si Kecil. Dan, ia tentu saja tidak bisa melakukannya sendirian. Untuk itu, Moms perlu selalu mendampingi dan membantunya mengasah diri agar memiliki kualitas seorang pemimpin hebat. Ini beberapa sifat kepemimpinan yang perlu diajarkan pada Si Kecil sejak usia dini, Moms.
Baca juga: 7 Superfood untuk Membuat Balita Anda Tumbuh Cerdas
1. Selalu bersikap positif
Untuk mengajarkan sifat positif pada balita Anda, Anda harus terlebih dahulu mempraktikkannya. Jadi, daripada selalu berfokus pada kekurangan anak, lebih baik berfokus pada bakatnya. Dengan begitu, rasa percaya diri anak akan terbentuk dan membuatnya bisa menaklukkan tantangan.
Contohnya, ketika Si Kecil belajar memakai baju sendiri. Anda harus sabar dan membiarkannya bereksplorasi walaupun belum sempurna. Jika Anda tidak sabar dan malah membantunya mengancingkan baju hanya agar lebih cepat, Anda akan membuat Si Kecil merasa negatif terhadap dirinya sendiri.
Moms juga perlu memberikan pengakuan atas usaha Si Kecil. Berbeda dengan pujian, pengakuan langsung diberikan tepat pada sasaran. Misalnya saat anak merapikan mainannya sendiri sehabis dipakai bermain, katakan padanya bahwa Anda sudah melihat hasilnya dan merasa bangga padanya karena sudah bisa merapikan mainannya sendiri. Memberikan pengakuan atas usaha Si Kecil akan membantunya bersikap positif dan jadi percaya diri dengan apa yang ia lakukan.
2. Gigih
Menciptakan anak yang gigih tidak cukup dengan memberikan kata-kata motivasi. Sejak dini, Si Kecil harus dituntun untuk tahu apa tujuan dari segala hal yang ia lakukan. Misalnya, ketika ia meminta mainan baru, Moms tidak harus langsung meluluskan permintaannya.
Tanyakan terlebih dahulu apa yang perlu dilakukan agar ia bisa memiliki mainan baru, apakah ia harus menabung dan butuh waktu berapa lama agar ia bisa mendapatkan mainan yang ia inginkan itu. Berikan motivasi kepada anak dengan cara membantunya menentukan tujuan dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Berani menerima tantangan
Anda harus mengajarkan pada Si Kecil bahwa masalah bukanlah halangan, tetapi tantangan dan kesempatan. Misalnya, saat pulang sekolah, ia diejek temannya. Setelah Anda memberikan pelukan dan menghiburnya, tanyakan pada Si Kecil, apa yang harus ia lakukan supaya bisa bertahan dari ejekan teman-temannya. Tantang ia untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Baca juga: 10 Jurus Mendidik Balita Menjadi Anak yang Optimis
4. Melakukan yang terbaik
Ajak anak untuk terus melakukan yang terbaik, sehingga ia bisa lebih kreatif, memiliki inisiatif, dan proaktif. Pacu dengan permainan, misalnya bermain lego. Minta ia untuk membuat berbagai bentuk lego dengan waktu yang terbatas.
5. Komitmen
Komitmen adalah kesediaan meluangkan waktu dan energi untuk mencapai suatu tujuan. Umumnya, anak yang memiliki komitmen tahu apa yang bisa dipelajari dari setiap kesalahan yang ia lakukan. Kalau Si Kecil menumpahkan susu, misalnya, Anda tidak perlu langsung menyuruh asisten rumah tangga untuk membersihkannya, karena itu tidak akan mengajarkan komitmen pada Si Kecil. Moms bisa tanyakan kejadian Si Kecil kenapa ia bisa menumpahkan susunya, lalu observasi di mana kesalahannya sehingga di lain waktu ia tidak mengulanginya lagi. (M&B/SW/Foto: Freepik)