Telur ayam merupakan sumber nutrisi yang paling gampang didapat, enak, murah, dan mudah diolah menjadi aneka menu lezat. Tak heran jika bahan makanan yang satu ini tidak pernah absen dari dapur Anda. Buat ibu hamil, telur ayam juga sangat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda dan janin, lho. Namun, ingat, apa pun cara mengolahnya, telur ayam harus dimasak hingga matang sempurna, ya.
Yuk, ketahui apa saja manfaat telur ayam untuk kesehatan ibu hamil dan janin berikut ini, Moms!
1. Mengoptimalkan pertumbuhan janin
Telur ayam kaya kandungan vitamin B12 dan kolin, yang keduanya bisa membantu mengoptimalkan perkembangan otak anak. Telur juga merupakan sumber protein yang baik, yang kemudian dipecah oleh tubuh menjadi asam amino yang fungsinya sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak.
2. Mencegah NTD
Neural tube defect (NTD) adalah suatu kelainan kongenital (bawaan) yang terjadi karena kegagalan penutupan lempeng saraf atau neural plate. Proses penutupan lempeng saraf ini umumnya terjadi di minggu ke-3 atau ke-4 masa kehamilan. Dengan rutin mengonsumsi telur yang mengandung folat, maka risiko NTD akan berkurang dan perkembangan otak anak jadi lebih lebih optimal. Anak pun bisa lebih pintar. Folat juga penting untuk mengoptimalkan otak, mata, dan saraf janin Anda, Moms.
3. Menstabilkan kolesterol
Mengira telur ayam bikin kadar kolesterol tubuh jadi tinggi? Faktanya, rutin mengonsumsi telur justru bisa menjaga kadar kolesterol tetap stabil lho, Moms. Namun, jika bumil alergi telur atau ada saran dokter untuk membatasi asupan telur, maka Anda tentu saja tidak boleh sembarangan mengonsumsi telur setiap hari ya, Moms.
4. Sumber kalori yang baik
Semua bumil harus mengalami kenaikan berat badan sesuai anjuran dokter. Dokter Anda akan menghitung berapa kenaikan berat badan yang Anda perlukan setiap minggunya. Buat Moms yang kesulitan menaikkan berat badan sesuai anjuran, maka rutin mengonsumsi telur bisa jadi solusi yang baik.
Saat hamil, umumnya tubuh Anda membutuhkan 200-300 tambahan kalori setiap harinya, sedangkan rata-rata telur bisa memberikan sekitar 70 kalori per butir. Anda bisa memenuhi kebutuhan kalori harian dari berbagai jenis makanan yang sehat dan memberikan kalori baik ya, Moms. Kalori sangat diperlukan untuk kesehatan bumil dan janin, lho.
5. Mengurangi risiko diabetes
Diabetes kehamilan atau diabetes gestasional adalah masalah yang kerap terjadi pada bumil. Sebuah studi yang dipublikasikan di National Library of Medicine - National Institutes of Health meneliti 450 wanita hamil yang rutin mengonsumsi telur setiap minggu. Hasilnya, wanita yang mengonsumsi lebih dari satu butir telur per minggu mengalami penurunan risiko terkena diabetes gestasional hingga 41 persen.
Ini tentu cara yang seru dan mudah untuk mengurangi risiko diabetes gestasional ya, Moms, khususnya buat Anda yang mengalami riwayat diabetes atau berisiko tinggi mengalami diabetes.
6. Mencegah anemia
Anemia defisiensi besi adalah salah satu penyakit yang kerap muncul saat hamil. Jika ini terjadi, bahaya banget! Untuk mencegah anemia saat hamil, Moms bisa rutin mengonsumsi telur karena kaya zat besi. Kandungan zat besi pada telur baik untuk memastikan tubuh menghasilkan sel darah dengan baik dan cukup buat Anda dan janin. Dengan begitu, risiko anemia defisiensi zat besi pun akan berkurang.
Baca juga: 5 Makanan Penambah Darah untuk Mencegah Anemia
Bumil, perhatikan ini sebelum mengonsumsi telur
Sebelum mengonsumsi telur, jangan lupa untuk memperhatikan beberapa hal penting berikut ini.
1. Anda bisa mengonsumsi 3-4 butir telur per minggu, tetapi angka ini perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda.
2. Telur harus dimasak hingga matang sempurna agar terhindar dari risiko infeksi bakteri listeria.
3. Pastikan telur yang Anda konsumsi masih dalam keadaan utuh. Telur yang retak berpotensi terpapar bakteri.
4. Pastikan telur yang Anda konsumsi masih segar. Tes kesegarannya dengan memasukkan ke air. Jika mengambang, berarti telur sudah tidak segar. Jika tenggelam di dasar wadah, berarti telur masih segar.
5. Jika memungkinkan, pilih telur ayam organik karena jenis telur ini bebas dari antibiotik atau hormon unggas. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)