Zaman sekarang, banyak orang yang menyadari pentingnya memiliki dan menjalani pola hidup yang sehat. Tidak hanya dengan rutin berolahraga, tetapi juga menjaga asupan makanan seperti melakukan plant based diet atau diet nabati. Bahan makanan yang sering dipilih adalah sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum sebagai sumber serat.
Plant based diet sendiri berbeda dengan diet vegan, yang dengan sengaja menghindari semua produk hewani. Pola makan ini berfokus pada mengonsumsi makanan utuh yang sehat dan bukan makanan olahan. Jadi, orang yang menjalani diet nabati terkadang juga masih mengonsumsi daging, ikan, dan produk dari olahan susu.
Menerapkan Diet Nabati pada Anak
Untuk orang dewasa, melakukan plant based diet tentu memberikan manfaat yang sangat baik bagi tubuh. Tidak hanya mencegah obesitas karena berat badan bisa lebih terkontrol, Anda juga bisa terhindar dari penyakit seperti serangan jantung, diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi.
Namun, nyatanya diet nabati juga baik jika diterapkan pada anak-anak. Beragam makanan yang dikonsumsi kaya akan serat, sehingga dapat membantu kinerja sistem pencernaan dan Si Kecil menjadi lebih sehat. Risiko anak mengalami alergi pun kecil, karena sumber dari plant based diet juga tergolong alami.
Sebagai langkah menerapkan diet nabati sekaligus mengenalkan sayur dan buah pada Si Kecil, Moms bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
⢠Buatlah menu dengan menggunakan sayuran berbagai warna, seperti bayam, wortel, dan jagung dalam satu hidangan.
⢠Pilih lauk berupa lemak sehat, seperti tahu dan tempe yang dikreasikan bersama Si Kecil.
⢠Olah daging dalam porsi kecil yang dikonsumsi 1-2 kali dalam seminggu.
⢠Siapkan buah-buahan segar sebagai camilan. Anda juga bisa menjadikannya sebagai jus yang dibuat sendiri, bukan jus dari kemasan.
Tidak Asal Makan
Meski baik, Moms tetap tidak bisa sembarangan dalam menerapkan plant based diet pada Si Kecil. Sebab, semua organ di dalam tubuh anak-anak masih bertumbuh dan membutuhkan asupan nutrisi terbaik. Anda tetap perlu mengenalkannya pada banyak sumber makanan, namun dalam porsi atau batasan yang tepat.
Pada diet nabati sendiri, Moms bisa sesekali mengganti susu sapi dengan susu kedelai atau susu almond sebagai sumber vitamin B12 dan kalsium. Pemberian kacang merah, sereal, dan roti gandum, serta buah-buahan kering, dapat menjadi sumber penambah zat besi dan mencegah anemia. Agar lebih jelas, pastikan untuk berkonsultasi pada dokter anak mengenai panduan diet nabati untuk anak sehingga tumbuh kembangnya berjalan dengan optimal. (Vonia Lucky/ND/Dok. Freepik)