Masalah anak kurang gizi pasti menjadi hal yang paling membuat orang tua khawatir. Salah satu kondisi kurang gizi yang kerap terjadi di Asia adalah kwashiorkor, di mana anak kekurangan asupan protein. Jika tidak segera ditangani dengan baik, maka kwashiorkor dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak. Mengutip Healthline, kwashiorkor bahkan bisa mengancam nyawa anak jika tidak segera ditangani, karena dapat menyebabkan gagal organ dan kematian.
Benarkah rambut jagung merupakan tanda anak kurang gizi protein atau kwashiorkor? Apa lagi tanda lainnya? Bagaimana mengatasinya? Untuk menjawabnya, baca info lengkap di bawah ini ya, Moms.
Apa itu kwashiorkor?
Mengutip Medical News Today, kwashiorkor adalah bentuk malnutrisi akut yang terjadi karena kekurangan asupan protein. Ini adalah kondisi serius yang bisa terjadi pada siapa saja yang kekurangan protein, namun lebih sering dialami oleh anak di bawah usia 5 tahun. Jika seorang anak tidak mendapatkan nutrisi adekuat (khususnya protein) setelah mereka stop diberikan ASI, maka besar kemungkinan anak mengalami kwashiorkor.
Istilah lain yang juga sering digunakan untuk menggambarkan kondisi anak kekurang protein adalah malnutrisi protein, malnutrisi maligna, malnutrisi edema, dan malnutrisi kalori protein. Masalah ini sebenarnya sudah ada sejak puluhan tahun lalu, di mana World Health Organization (WHO) pernah menyarankan kwashiorkor sebagai krisis kesehatan publik pada 1950-an.
Sampai saat ini kwashiorkor masih sering terjadi, khususnya di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi, sumber pangan yang terbatas, dan rendahnya penyuluhan soal nutrisi, seperti di Uganda, Kongo, Afrika Selatan, dan banyak negara di Asia Tenggara.
Penyebab kwashiorkor
Kwashiorkor disebabkan oleh kurangnya asupan protein yang sangat diperlukan oleh anak. Setiap sel di tubuh manusia mengandung protein, maka tubuh membutuhkan protein untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan juga membuat sel-sel baru. Protein juga sangat diperlukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, khusus sejak masih dalam kandungan hingga usianya 5 tahun.
Jika tubuh terus-menerus kekurangan protein, maka tumbuh kembang anak bisa terganggu dan kinerja tubuh tidak berfungsi normal. Apabila masalah kurang protein ini tidak segera ditangani dan dibiarkan terjadi, maka anak tidak hanya gagal tumbuh tapi juga bisa koma dan meninggal dunia.
Tanda kwashiorkor
Tanda paling umum dari anak kwashiorkor adalah lemak tubuh yang sangat sedikit, namun ini tidak selalu terjadi dan tidak mudah diketahui hanya dengan kasat mata. Terlebih, umumnya anak kwashiorkor juga mengalami edema atau membengkaknya jaringan tubuh akibat penumpukan cairan. Edema membuat anak terlihat berisi atau tidak kurus, padahal ini bukan gemuk lemak atau otot, melainkan bengkak karena kelebihan cairan. Mengutip Healthline, berikut tanda-tanda anak kwashiorkor:
⢠Rambut kering, jarang, tekstur kasar, dan warna kemerahan (seperti rambut jagung)
⢠Lesu
⢠Rewel
⢠Ruam
⢠Dehidrasi
⢠Sering diare
⢠Mudah lelah
⢠Selalu mengantuk
⢠Penurunan massa otot
⢠Nafsu makan sangat rendah
⢠Sering luka dan sulit sembuh
⢠Kuku rapuh dan mudah pecah
⢠Edema di kaki, mata kaki, dan perut
⢠Sistem imun sangat lemah, anak mudah terinfeksi penyakit
⢠Dermatosis atau kulit terkelupas, pecah, kasar, depigmentasi.
Diagnosis dan solusi
Kwashiorkor tidak mudah didiagnosis, langkah pertama yang dokter lakukan adalah memeriksa pembengkakan hati (hepatomegali). Kemudian dokter akan memeriksa sampel darah dan urine untuk mengetahui kadar protein dan gula darah anak. Selain itu, dokter juga mungkin akan memeriksa fungsi-fungsi organ tubuh, seperti ginjal.
Jika dokter sudah menegakkan diagnosis kwashiorkor, maka perbaikan gizi dengan makanan tinggi protein dan kalori menjadi langkah pertama yang wajib dilakukan. Anak wajib mengonsumsi berbagai bentuk karbohidrat, gula, dan lemak. Setelah ini terpenuhi, anak harus mengonsumsi makanan tinggi protein. Asupan kalori anak harus meningkat karena anak kwashiorkor sudah dalam tahap malnutrisi akut. Dokter juga mungkin akan memberikan suplemen vitamin dan mineral jangka panjang. (Tiffany/SW/Dok. Freepik).