Type Keyword(s) to Search
KID

5 Hal yang Perlu Anak Ketahui Seputar Menarche atau Haid Pertama

5 Hal yang Perlu Anak Ketahui Seputar Menarche atau Haid Pertama

Bagi Moms yang memiliki anak perempuan usia praremaja, tibanya haid pertama anak tentu menjadi hal yang paling diantisipasi. Moms pastinya ingin anak Anda sudah memiliki bekal pengetahuan seputar pubertas saat haid pertama terjadi, sehingga ia tahu kalau keluarnya darah haid adalah hal yang normal dan penting terjadi, bukan hal yang menyeramkan.

Dalam istilah medis, haid pertama disebut dengan menarche, suatu tanda pubertas yang munculnya harus berurutan dengan tanda-tanda lainnya. Apa lagi yang perlu diketahui seputar menarche atau haid pertama anak usia praremaja? Read on, Moms!

Pubertas tahap akhir

Menarche atau haid pertama merupakan tahapan terakhir dalam pubertas. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pubertas pada anak harus terjadi dalam tahapan yang timbul secara berurutan. Pada anak perempuan, pubertas diawali dengan tumbuhnya payudara, diikuti dengan tumbuhnya pubic hair (rambut kemaluan), dan diakhiri dengan menarche atau haid pertama. Dengan kata lain, haid pertama anak tidak akan terjadi jika belum ada pertumbuhan payudara ya, Moms.

Beriringan dengan growth spurt

Selain muncul tanda-tanda seks sekunder (seperti tumbuh payudara, rambut kemaluan, dan menarche), fase pubertas juga disertai dengan fenomena pacu tumbuh atau growth spurt. Ini adalah fase di mana pertumbuhan dan tinggi badan anak bertambah dengan cepat. Pada anak perempuan, pertambahan tinggi badan maksimalnya adalah 9 cm per tahun, dengan total pertambahan tinggi badan selama pubertas sekitar 20-25 cm.

Fenomena pacu tumbuh ini umumnya dimulai bersamaan dengan mulainya pertumbuhan payudara pada anak perempuan. Terjadinya menarche atau haid pertama menunjukkan pertambahan tinggi badan anak sudah mendekati akhir.

Usia menarche

Menurut IDAI, pubertas pada perempuan terjadi lebih awal dibandingkan pada anak lelaki, yaitu pada usia 8 sampai 13 tahun, dengan rata-rata terjadi pada usia 10 tahun. Menarche atau haid pertama normal terjadi di rentang usia tersebut, namun usia menarche pada tiap anak memang sangat beragam.

Mengutip The American Collage of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), di Amerika, umumnya menarche terjadi di usia 12-13 tahun. Bisakah menarche terjadi lebih cepat atau lebih lambat dari rentang usia pubertas anak perempuan? Ya, bisa saja terjadi. Kita bahas di poin berikutnya ya, Moms.

Penyebab menarche lebih cepat

Ketika tanda pubertas muncul di usia kurang dari 8 tahun, maka anak tersebut bisa disebut mengalami pubertas prekoks. Menarche lebih awal dari usia normal juga merupakan tanda pubertas prekoks, yang bisa disebabkan oleh berbagai hal.

Mengutip Flo Health, peningkatan berat badan pada masa anak-anak bisa menjadi penyebab pubertas prekoks. Beberapa hal lain yang mungkin menjadi penyebabnya adalah:

  • Gangguan pada sistem saraf pusat
  • Sindrom kelainan genetik
  • Tumor di otak, kelenjar pituitari, dan ovarium
  • Kelainan kelenjar adrenal
  • Hipertiroid akut.

Penyebab menarche terlambat

Bisa terjadi lebih cepat, bisa juga terjadi lebih lambat dari rentang usia pubertas. Mengutip Flo Health, hal ini bisa disebabkan oleh kekurangan lemak tubuh, karena tubuh membutuhkan jumlah lemak yang tepat sebagai "bahan bakar" memasuki fase pubertas dan memantik haid pertama. Beberapa hal lain yang mungkin bisa menyebabkan terlambatnya menarche atau haid pertama adalah:

  • Keturunan (ada anggota keluarga dengan riwayat telat menarche juga)
  • Penyakit inflamasi usus
  • Anemia
  • Diabetes melitus
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Kista fibroid
  • Pengobatan kemoterapi atau radiasi
  • Gangguan sistem imun
  • Tumor di kelenjar pituitary atau hipotalamus yang mengganggu produksi hormon.

Jangan anggap sepele menarche yang terlambat atau terlalu cepat ya, Moms. Agar anak lebih siap saat menarche tiba, tidak ada salahnya membekalinya dengan pengetahuan lengkap seputar pubertas sejak dini. Mengajak anak ke klinik remaja untuk berkonsultasi seputar pubertas juga bisa menjadi cara tepat lho, Moms! Dampingi selalu tumbuh kembang anak praremaja Anda dengan informasi tepercaya, ya. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Pikisuperstar/Freepik)