Kram adalah salah satu gejala menstruasi yang paling umum dialami. Mengutip HealthPartners, menurut studi yang dilakukan American College of Obstetricians and Gynecologists, sekitar separuh populasi perempuan mengalami kram saat menstruasi. Apakah Anda termasuk yang mengalaminya, Moms?
Meskipun begitu, masih banyak yang belum tahu tentang mana kram haid yang normal dan mana yang tidak, lho. Pasalnya, kram haid yang parah dapat menandakan masalah kesehatan tertentu, bahkan bisa memengaruhi kesuburan Anda. Dilansir dari Verywell Family, berikut ini 6 tanda kram menstruasi tidak normal. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, ya!
1. Hidup Anda terganggu
Kram haid yang Anda alami sangat berat sehingga Anda acap kali izin bekerja atau tidak bisa melakukan apa-apa. Kondisi ini termasuk jarang dan tidak normal. Beberapa perusahaan akan memberikan izin bagi karyawannya untuk tidak bekerja saat haid, dengan menganggap kram sebagai salah satu gejala yang bisa menyebabkan sakit yang parah.
Namun, jangan sampai hal ini membuat Anda menganggap bahwa kram haid yang parah adalah hal yang normal. Jika kram haid Anda terasa sakit sehingga Anda ingin menelepon ambulans, segeralah ke dokter (kalau perlu dengan ambulans betulan), karena hal ini bisa saja menandakan masalah yang lebih serius.
2. Pengobatan antinyeri tidak mampu mengatasinya
Sekitar 20 persen gejala haid bisa disembuhkan dengan obat-obatan, seperti ibuprofen atau acetaminophen. Namun, jika obat-obatan ini tak bisa menyembuhkan, maka rasa nyeri Anda termasuk tidak normal.
Hal lain yang perlu Moms ingat, jangan mengonsumsi obat nyeri melebihi dosis yang tertulis pada kemasan. Jika dosis yang disarankan pada label tak bisa menyembuhkan kram, maka segera konsultasikan hal ini dengan dokter, ya.
3. Punya rasa sakit di area panggul
Tanda lainnya, muncul rasa tidak nyaman di area panggul sebelum atau di hari-hari pertama haid. Moms juga bisa merasa lebih sensitif selama ovulasi. Selain itu, rasa nyeri selama berhubungan seks juga bisa menandakan kram haid Anda tidak normal. Soalnya, penyebab rasa nyeri saat seks juga sering menyebabkan kram haid yang parah.
4. Kram berlangsung terlalu lama
Perdarahan haid yang normal biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Tapi, bukanlah hal normal jika kram muncul di sepanjang periode haid. Periode kram haid yang normal terjadi selama 2-3 hari. Kram dapat mulai muncul sebelum atau di hari pertama haid, tapi tidak berlangsung hingga haid Anda berakhir.
5. Tidak terasa “normal”
Jika Anda khawatir mengalami kram haid yang tidak normal, maka sudah sepatutnya Anda menganggap hal ini serius. Khawatir memang bukan tanda bahwa ada sesuatu yang salah, tetapi hal ini bisa menunjukkan ada hal yang mungkin salah.
Anda perlu bawa kekhawatiran ini ke dokter dan pastikan ia memahaminya. Beberapa kemungkinan penyebab kram yang menyakitkan, seperti endometriosis, merupakan penyakit yang butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa didiagnosis dengan benar.
6. Ada gejala lainnya
Mungkin Moms tak benar-benar yakin apakah kram haid Anda termasuk normal ataupun tidak. Tapi jika Anda mengalami beberapa gejala lain, maka Anda perlu segera konsultasikan hal ini dengan dokter.
Berbagai gejala lain yang perlu dikhawatirkan antara lain adalah kram disertai dengan mual atau diare, kesulitan untuk hamil, perdarahan yang berat, siklus haid yang tidak rutin, rasa nyeri saat berhubungan seks, rasa nyeri pada panggul di luar periode haid, dan munculnya bercak saat tidak sedang haid. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Benzoik/Freepik)
- Tag:
- haid
- menstruasi
- kesehatan
- kram haid