Memasuki usia kehamilan 9 bulan, Moms pasti akan lebih berhati-hati dalam melakukan berbagai aktivitas, termasuk aktivitas seksual dengan Dads. Nah, yang jadi pertanyaan adalah sebenarnya boleh enggak sih berhubungan intim di usia kehamilan 9 bulan?
Jawabannya: Moms dan Dads boleh-boleh saja melakukan hubungan intim di usia kehamilan 9 bulan selama kehamilan terbilang normal dan tidak ada larangan dari dokter kandungan.
Bahkan faktanya, berhubungan intim selama kehamilan bisa menjadi pereda stres yang baik bagi Anda berdua jelang menjalani peran baru sebagai orang tua. Ini juga merupakan cara yang efektif untuk menjaga keromantisan dan keharmonisan antara Moms dan Dads selama kehamilan.
Namun, jika Anda masih bingung bagaimana cara berhubungan intim yang aman di usia kehamilan 9 bulan, ikuti caranya berikut ini!
Tentukan posisi seks yang tepat
“Salah satu syarat utama berhubungan intim yang aman di usia kehamilan 9 bulan adalah dengan menentukan posisi seks yang tepat,” kata ââLeah Keller, seorang personal trainer bersertifikat. Beberapa posisi seks yang dapat Anda lakukan selama hamil–tanpa memberi tekanan pada perut–yang bisa dicoba, yakni:
Cowgirl. Ini adalah posisi seks di mana wanita berada di atas (woman on top). “Posisi seks ini memberi Anda kendali sepenuhnya atas kedalaman penetrasi dan intensitas stimulasi,” kata Keller. Moms bisa melakukannya dengan Dads berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi. Lakukan sedikit foreplay untuk meningkatkan gairah seksual.
Edge of the bed. Sesuai dengan namanya, ini adalah posisi seks yang dilakukan di tepi tempat tidur. “Berbaringlah di atas bantal di tepi tempat tidur dengan kaki berada di lantai atau di tepi kasur. Kemudian Dads bisa membungkuk atau berlutut di tepi kasur beralaskan bantal,” saran Keller. Posisi ini bisa memberikan kenyamanan penuh dan menghindari tekanan pada perut yang sudah sangat membesar.
Spooning. Posisi seks ini dilakukan dengan cara Dads memeluk Moms dari belakang sambil berbaring, seperti posisi sedang menyendok. Posisi ini nyaman dan aman untuk dilakukan saat hamil besar.
Froggy style. Pada dasarnya, posisi seks ini hampir mirip dengan doggy style, tetapi tumpuannya berada di lengan bawah bukan di pergelangan tangan. “Posisi seks ini bisa menghindari tekanan pada pergelangan tangan dan memungkinan Moms untuk tidak cepat merasa lelah,” kata Keller.
Side by side. “Pada posisi side by side, Anda bisa berbaring saling berhadapan, melakukan foreplay, lalu Dads bisa secara perlahan-lahan melakukan penetrasi,” jelas Keller. Posisi ini bisa mengurangi tekanan pada perut dan membuat ciuman menjadi lebih mudah.
On the chair. Posisi seks ini menempatkan Dads dalam posisi duduk di kursi, lalu Moms duduk di pangkuannya saling berhadapan. Saat melakukan posisi ini, beri rangkulan erat, sentuhan stimulasi di area telinga dan area sensitif lainnya, serta dorongan lambat dan lembut untuk meningkatkan gairah.
Baca juga: 5 Posisi Bercinta yang Aman Dilakukan Usai Melahirkan
Lakukan seks oral
Meskipun ada banyak posisi seks yang nyaman dan aman dilakukan saat hamil besar, jika Moms dan Dads masih terlalu takut untuk berhubungan intim di usia kehamilan 9 bulan, Anda bisa mempertimbangkan seks oral.
Seks oral bisa menjadi pilihan alternatif yang baik, jika dokter menyarankan Moms untuk menghindari seks dengan penetrasi melalui vagina. Misalnya jika Moms memiliki kondisi serviks yang lemah atau punya masalah dengan plasenta.
Namun perlu diingat, saat melakukan seks oral, pastikan Dads tidak sampai meniupkan udara ke dalam vagina karena bisa menyebabkan embolisme udara (gelembung gas), di mana udara bisa masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebabkan gelembung gas yang dapat menghambat peredaran darah. Meski jarang terjadi, masalah ini bisa membahayakan plasenta serta perkembangan janin di dalam kandungan.
Komunikasikan dengan pasangan
Jika pada saat berhubungan intim Moms merasa tidak nyaman, coba komunikasikan hal tersebut dengan Dads, ya. Berhubungan seks saat hamil besar harus dilakukan dengan lembut. Beri tahu Dads bagian mana yang terasa sakit atau kencang saat disentuh, atau posisi mana yang terasa tidak nyaman dan menyebabkan sakit dan mana yang tidak, dan lain sebagainya. Satu lagi, pastikan Dads tidak menekan bagian perut Moms, ya.
Apakah berhubungan intim di usia kehamilan 9 bulan bisa menyebabkan keguguran?
Menurut sebuah studi dalam Canadian Medical Association Journal, seks tidak akan menyebabkan keguguran atau persalinan dini pada kehamilan berisiko rendah. Dalam kebanyakan kasus, keguguran justru terjadi karena janin tidak berkembang secara normal di dalam kandungan.
“Faktanya, berhubungan seks saat hamil besar dapat membantu persalinan,” kata Stephanie Buehler, seorang psikolog dan terapis seks bersertifikat. Hal ini karena seks mendorong pelepasan oksitosin, hormon yang membantu merangsang kontraksi dan mempercepat persalinan.
Selain oksitosin, berhubungan intim juga melibatkan hormon prostaglandin yang bisa merangsang persalinan dengan melembutkan leher rahim untuk membuka jalan lahir bayi.
Namun, sebelum berhubungan intim untuk merangsang kontraksi dan persalinan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda ya, Moms.
Manfaat berhubungan intim selama kehamilan
Ternyata, berhubungan seks selama kehamilan punya sejumlah manfaat bagi Moms dan Dads, yakni:
- Orgasme yang lebih baik. Peningkatan aliran darah selama kehamilan bisa membuat orgasme terasa lebih baik.
- Tetap bugar dan fit. Berhubungan seks bisa membakar sejumlah kalori yang dapat membantu Moms dan Dads tetap bugar dan fit.
- Mempererat hubungan. Aktivitas seksual selama kehamilan dapat menguatkan hubungan suami istri.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah studi dalam Sage Journals menemukan bahwa berhubungan seks selama kehamilan berperan dalam membantu meningkatkan Immunoglobulin A, atau antibodi yang dapat membantu mencegah flu dan infeksi lainnya.
- Memberikan kebahagiaan. Seks akan mendorong pelepasan endorfin, hormon bahagia, yang bisa membuat Moms dan bayi di dalam kandungan merasa rileks dan senang– dan tentu saja juga bisa membuat Dads senang.
Meskipun berhubungan seks selama kehamilan bisa memberikan sejumlah manfaat, namun ada beberapa kondisi kehamilan tertentu yang tidak dianjurkan untuk melakukan aktivitas seksual selama hamil, antara lain:
- Adanya masalah dengan serviks yang bisa meningkatkan kemungkinan keguguran atau persalinan dini
- Kehamilan kembar
- Mengalami kondisi plasenta previa, di mana plasenta, baik sebagian atau seluruhnya, menutupi leher rahim
- Mengalami kondisi inkompetensi serviks atau serviks yang terbuka sebelum waktunya
- Memiliki riwayat persalinan prematur
- Mengalami pendarahan vagina yang tidak bisa dijelaskan
- Air ketuban pecah.
Dengan mengetahui cara berhubungan intim yang aman di usia kehamilan 9 bulan, aktivitas seks selama kehamilan bisa menjadi hal yang sehat, menyenangkan, dan menggairahkan buat Moms dan Dads. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Drobotdean/Freepik)