Saat Anda melakukan tes kehamilan dan hasilnya positif, tentu saja Anda akan merasa bahagia. Namun, setelah beberapa minggu kehamilan berjalan, saat Anda memeriksakan diri ke dokter, ternyata dokter menyatakan bahwa Anda mengalami kehamilan kosong.
Apa sih yang dimaksud dengan kehamilan kosong? Apa penyebabnya, tanda-tandanya, dan bagaimana mengatasinya? Berikut ini M&B akan memberikan penjelasan lengkap seputar kehamilan kosong. Simak ya, Moms!
Apa itu kehamilan kosong
Dikutip dari American Pregnancy Association, kehamilan kosong—juga dikenal dengan istilah blighted ovum atau kehamilan anembrionik—adalah salah satu jenis keguguran yang bisa terjadi pada trimester pertama kehamilan, biasanya pada usia kehamilan 7 sampai 12 minggu. Tak jarang, kehamilan kosong terjadi begitu dini sehingga Anda bahkan tidak menyadari bahwa Anda sedang hamil.
Kehamilan kosong terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi yang menempel di kantong kehamilan—tempat janin berkembang—tidak atau berhenti berkembang menjadi embrio.
Terkadang, saat kehamilan kosong, tes kehamilan menggunakan testpack mungkin menunjukkan hasil positif karena tubuh masih menghasilkan hormon hCG (human chorionic gonadotropin) atau hormon kehamilan.
Penyebab kehamilan kosong
Penyebab kehamilan kosong sering kali disebabkan oleh adanya masalah kromosom, struktur yang membawa gen. Penyebab lain juga mungkin berasal dari sperma atau sel telur yang berkualitas buruk. Atau, bisa terjadi karena pembelahan sel yang tidak normal. Selama pembuahan, setelah dibuahi oleh sperma, sel telur akan mulai membelah. Beberapa hari kemudian, sel-sel tersebut akan berkembang menjadi embrio.
Namun pada kehamilan kosong, embrio tidak atau berhenti berkembang. Jadi, tubuh Anda menghentikan kehamilan sejak dini karena mengenali adanya kelainan atau ketidaknormalan ini. Kehamilan kosong sendiri tidaklah disebabkan oleh kelalaian atau apa pun yang mungkin Anda lakukan.
Tanda-tanda kehamilan kosong
Sama seperti kehamilan umumnya, pada kehamilan kosong Anda mungkin juga mengalami tanda-tanda kehamilan seperti telat haid, mual, dan muntah. Bahkan, hasil tes kehamilan menggunakan testpack juga bisa menunjukkan positif. Hanya saja, pada kehamilan kosong, sel telur yang telah dibuahi tidak berkembang menjadi embrio, apalagi menjadi janin.
Kehamilan kosong biasanya baru akan diketahui setelah tes ultrasonografi (USG), yang menunjukkan rahim kosong atau kantong kehamilan kosong. Namun sebelumnya, Anda mungkin mengalami tanda-tanda keguguran seperti kram perut yang tidak biasa, keluar darah berwarna merah cerah dengan volume yang banyak, dan nyeri pada area tubuh bagian bawah.
Cara mengatasi kehamilan kosong
Setelah hasil tes ultrasonografi menunjukkan kehamilan kosong, dokter akan memberikan obat atau menyarankan tindakan medis yang diperlukan seperti kuretase, atau lebih dikenal dengan kuret. Namun dalam beberapa kasus, tubuh Anda dapat mengeluarkan kantong kehamilan dengan sendirinya, biasanya dalam bentuk darah dan gumpalan darah, karena tubuh akan menganggap blighted ovum sebagai benda asing yang perlu dikeluarkan.
Akan tetapi, respons tubuh ini tentu bisa berbeda-beda pada setiap orang. Jika tidak terjadi keguguran kehamilan kosong secara alami, dokter mungkin akan memberi Anda obat peluruh yang mengandung misoprostol untuk menggugurkan kehamilan kosong dengan sendirinya. Dokter juga mungkin akan menyarankan untuk dilakukan operasi kuret.
Proses kuret kehamilan kosong melibatkan prosedur pembedahan untuk mengangkat isi rahim. Dokter akan membuka dan melebarkan serviks menggunakan alat-alat medis dan alat penyedotan khusus untuk mengeluarkan jaringan kehamilan atau embrio yang tidak berkembang dari rahim Anda. Namun sebelum itu, dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan Anda siap menjalani prosedur kuretase.
Baik setelah kuret ataupun konsumsi obat peluruh, dokter akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan lanjutan sekitar 4-6 minggu kemudian. Anda mungkin juga akan diminta untuk melakukan tes ultrasonografi (USG) lagi untuk memastikan rahim sudah benar-benar bersih sekaligus memastikan tidak ada tanda-tanda infeksi atau komplikasi.
Sama seperti operasi pembedahan lainnya, kuretase juga bisa meimbulkan sejumlah risiko, meski jarang terjadi, seperti perdarahan hebat, infeksi, kerusakan pada leher rahim, adanya robekan dan jaringan parut pada rahim, bahkan kematian. Karena itu, banyak dokter yang menyarankan kuratase sebagai tindakan terakhir untuk mengatasi kehamilan kosong.
Dampak jika kehamilan kosong tidak segera dikuret
Seperti diketahui, kuret dilakukan dengan tujuan untuk mengangkat jaringan abnormal di dalam rahim. Jadi, jika kehamilan kosong tidak segera dikuret tentunya bisa memicu keguguran, karena sangat kecil kemungkinannya hamil kosong akan tertahan dalam rahim.
Dampak kehamilan kosong yang tidak segera dikuret lainnya bisa menyebabkan pendarahan hebat dan menimbulkan infeksi dan komplikasi yang berbahaya. Kuret hamil kosong yang tidak dilakukan hingga benar-benar bersih juga bisa mengganggu kesuburan dan memicu masalah kehamilan lainnya di masa mendatang.
Itulah semua yang perlu Anda ketahui tentang kehamilan kosong dan cara mengatasinya. Rasa kehilangan, sedih, dan bingung setelah mengalami kehamilan kosong merupakan hal yang wajar. Anda bisa berbagi perasaan Anda dengan pasangan, keluarga, atau orang terdekat untuk membantu meringankan beban emosional dan akhirnya bisa membantu Anda melewati masa-masa terberat ini. Atau Anda juga bisa melakukan konseling dengan profesional yang akan membantu Anda mengatasi kesedihan setelah kehilangan.
Note: Sebagai pasangan, keluarga, atau orang terdekat, berikan dukungan emosional untuk orang tersayang yang mengalami kehamilan kosong. Dukungan emosional sangatlah penting di masa-masa berat ini. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Olia Danilevich/Pexels)