Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Jangan Asal Pakai! Kandungan Skincare Ini Tidak Bisa Digunakan Bersamaan

Jangan Asal Pakai! Kandungan Skincare Ini Tidak Bisa Digunakan Bersamaan

Siapa sih yang tidak menginginkan kulit wajahnya terlihat sehat dan glowing? Moms, pasti juga mau, kan? Namun, untuk mendapatkan kulit wajah yang sehat, jangan asal pakai skincare.

Selain menerapkan gaya hidup sehat, penggunaan skincare diyakini sebagai salah satu kunci untuk mendapatkan kulit yang cantik dan terlihat glowing. Saat ini, Moms bisa mendapatkan berbagai produk kecantikan dengan varian harga beragam, mulai yang ekonomis hingga yang harus merogoh dompet lebih dalam.

Nah, masing-masing produk perawatan kulit biasanya punya kandungan yang berbeda dengan efek yang berbeda pula. Ada retinol, vitamin C, hingga AHA/BHH. Namun, tahukah Anda? Ada beberapa kandungan skincare yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan. Apa saja?

1. Retinol dan alpha hydroxy acid (AHA)

Seperti dilansir dari situs Halodoc, retinol dan alpha hydroxyl Acid (AHA) merupakan turunan dari vitamin A. Keduanya kerap direkomendasikan sebagai produk untuk perawatan anti-penuaan. Pasalnya, retinol dan AHA memiliki kemampuan untuk mempercepat pergantian sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen sehingga kulit akan tampak bercahaya dan bebas garis halus.

Mengingat keduanya memiliki fungsi yang sama, jadi sebaiknya tidak digunakan secara bersamaan. Jika digunakan berbarengan, maka perpaduan antara retinol dan AHA akan mengelupas lapisan luar kulit dan berisiko menimbulkan iritasi. Jadi, Moms sebaiknya memilih salah satu produk saja.

2. Retinol dan benzoil peroksida

Seperti telah disebutkan di atas, retinol merupakan bahan skincare anti-penuaan. Di sisi lain, zat ini juga cukup kuat dalam menghilangkan jerawat. Hal ini dikarenakan retinol bekerja dengan cara mengelupas kulit guna mencegah pori-pori tersumbat.

Retinol tidak bisa digunakan berbarengan dengan benzoil peroksida. Pasalnya, benzoil peroksida dapat menonaktifkan molekul retinol sehingga manfaat untuk melawan jerawat malah jadi bumerang.

Jika Moms memang ingin menggunakan produk skincare dengan kandungan retinol dan benzoil peroksida, Anda bisa menyiasatinya dengan menggunakan benzoil peroksida di pagi hari dan retinol di malam hari.

Baca juga: 7 Langkah Mudah Pemakaian Skincare Malam yang Tepat

3. Retinol dan vitamin C

Vitamin C adalah salah satu bahan yang sulit untuk diformulasikan karena paling efektif dalam lingkungan pH asam. Sementara itu, retinol bekerja pada pH yang lebih tinggi atau lebih basa. Apabila bahan-bahan tersebut digunakan secara bersamaan, maka keduanya tidak akan bekerja secara optimal. Jika ingin menggunakan keduanya, Anda bisa memakainya di waktu yang berbeda.

4. Retinol dan asam salisilat 

Asam salisilat kerap diklaim sebagai solusi melawan jerawat karena akan meningkatkan pergantian sel kulit. Penggunaan asam salisilat yang digabungkan dengan retinol bisa membuat kulit jadi kering dan memicu iritasi.

Agar tidak terlalu kering, kulit akan meningkatkan produksi minyaknya sendiri. Ini berarti tercipta sebuah “lingkaran setan”, kulit kering dan jerawat yang sulit dihentikan.

5. AHA/BHA dan niacinamide

Niacinamide tidak boleh digabung dengan kandungan skincare yang bersifat asam, seperti AHA dan BHA. Niacinamide bisa mengurangi kinerja kedua kandungan yang bersifat asam sehingga hasil eksfoliasi dari kedua senyawa tersebut tidak berjalan optimal dan kulit bisa teriritasi.

6. Niacinamide dan vitamin C

Niacinamide dan vitamin C bermanfaat untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi, mengurangi kemerahan pada kulit, dan meratakan warna kulit. Akan tetapi, sejumlah ahli beranggapan bahwa niacinamide tidak boleh digunakan bersamaan dengan vitamin C karena bisa mengurangi efektivitas masing-masing zat.

7. Oil based dan water based

Produk skincare bisa dibedakan menjadi water-based (berbahan dasar air) dan oil-based (berbahan dasar minyak). Moms tentunya tahu bahwa keduanya tak dapat disatukan, termasuk dalam urusan perawatan kulit wajah. Formula skincare oil-based dapat menghalangi produk skincare water-based dalam penyerapannya ke kulit. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)