Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi wanita secara alami. Lantas sebenarnya pada usia berapa wanita rata-rata mengalami menopause?
Seorang wanita bisa dikatakan sudah memasuki fase menopause apabila sudah tak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Namun, menopause tidak hanya ditandai dengan berhentinya menstruasi.
Wanita yang telah memasuki masa menopause umumnya juga mengalami banyak perubahan, mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis, hingga hasrat seksual. Selain itu, perempuan tidak bisa hamil lagi ketika memasuki masa menopause.
Perubahan tubuh saat menopause bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba. Periode terjadinya perubahan tersebut dinamakan dengan masa perimenopause. Periode ini bisa berlangsung selama beberapa tahun sebelum menopause.
Nah, periode menopause biasanya datang saat wanita memasuki usia 45-55 tahun. Namun, menopause bisa datang lebih cepat (menopause dini) atau justru lebih lambat. Datangnya menopause antara satu wanita dengan wanita yang lain bisa berbeda.
Faktor penentu menopause
Ada sejumlah faktor yang menentukan kapan seorang wanita memasuki masa menopause, yaitu:
1. Genetik. Genetik memainkan peran besar. Jika ibu Anda mengalami menopause di usia tertentu, ada kemungkinan besar Anda akan mengalami pola yang serupa.
2. Kondisi kesehatan. Penyakit autoimun, terapi medis tertentu seperti kemoterapi atau radiasi, dan operasi tertentu (misalnya pengangkatan ovarium) bisa memengaruhi kapan menopause seorang wanita dimulai.
2. Gaya hidup. Merokok diketahui dapat mempercepat menopause hingga 2 tahun lebih awal dibandingkan wanita yang tidak merokok. Selain itu, diet, tingkat stres, dan olahraga juga memengaruhi proses tubuh.
Baca juga: Kram Perut saat Menopause: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Menopause dini dan terlambat menopause
Seperti telah disebutkan di atas, datangnya menopause bisa berbeda antara satu wanita dengan wanita lain. Ada wanita yang mengalami menopause terlalu cepat, ada juga yang terlambat.
Menopause terjadi pada wanita sebelum usia 40 tahun dikenal sebagai menopause dini atau prematur. Beberapa penyebab potensial dari menopause dini meliputi:
1. Faktor genetik. Jika ada riwayat menopause dini dalam keluarga, kemungkinan besar Anda juga berisiko mengalaminya.
2. Kondisi hormon atau autoimun. Beberapa kondisi seperti insufisiensi ovarium prematur (POI) atau penyakit tiroid bisa menyebabkan menopause dini.
3. Efek pengobatan. Kemoterapi atau terapi radiasi dapat merusak ovarium dan mempercepat datangnya menopause.
Menopause dini bisa menimbulkan berbagai implikasi fisik dan emosional. Karena itu, konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalaminya, agar mendapatkan dukungan dan penanganan yang sesuai.
Baca juga: Menopause Bisa Sebabkan Fluktuasi Emosi, Begini Cara Mengatasinya
Sebaliknya, menopause yang terjadi setelah usia 55 tahun disebut dengan menopause terlambat. Beberapa hal yang mungkin berkontribusi pada menopause terlambat adalah:
1. Faktor genetik. Sama seperti menopause dini, riwayat keluarga juga berperan pada menopause terlambat.
2. Tingkat estrogen lebih lama. Produksi estrogen yang lebih tinggi di masa reproduktif dapat menunda proses menopause.
Menopause yang terlambat bisa memberikan keuntungan berupa perlindungan tulang yang lebih lama akibat hormon estrogen. Meskipun begitu, dokter akan tetap menyarankan pemantauan kesehatan secara rutin, terutama karena estrogen yang lebih lama terkait dengan peningkatan risiko kondisi tertentu, seperti adanya kanker payudara atau kanker rahim.
Itulah penjelasan mengenai usia menopause rata-rata pada seorang wanita. Waktu menopause setiap wanita memang berbeda. Namun, setelah mengetahui waktu menopause rata-rata pada wanita, Anda bisa segera mengambil tindakan jika menopause dialami lebih cepat atau justru terlambat. (M&B/Ayu/SW/Foto: Freepik)