Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Mengenal Siklus Menstruasi dan Gangguan yang Mungkin Terjadi

Mengenal Siklus Menstruasi dan Gangguan yang Mungkin Terjadi

Menstruasi atau haid adalah kondisi keluarnya darah dari vagina yang terjadi setiap bulan. Menstruasi merupakan proses normal dari organ reproduksi wanita yang biasanya dimulai sejak usia 12 tahun dan berlangsung hingga memasuki masa menopause. Berikut ini hal-hal yang perlu Moms ketahui seputar siklus menstruasi.

Perlu diketahui, siklus menstruasi adalah rangkaian perubahan hormon dan fisiologi di dalam tubuh wanita yang berlangsung secara berulang, biasanya setiap 21-35 hari. Siklus ini dimulai dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Tujuan utamanya adalah mempersiapkan tubuh untuk kehamilan.

Bagaimana proses siklus menstruasi?

Siklus menstruasi terbagi menjadi empat fase utama, yakni:

1. Fase menstruasi (hari 1-5)

Lapisan dinding rahim (endometrium) yang sebelumnya menebal akan meluruh dan keluar melalui vagina sebagai darah menstruasi.

2. Fase folikular (hari 1-13)

Indung telur (ovarium) mulai memproduksi folikel yang mengandung sel telur. Hormon estrogen akan meningkat dan membantu menebalkan kembali dinding rahim.

3. Ovulasi (hari 14)

Sel telur dilepaskan dari ovarium menuju tuba falopi. Fase ini adalah waktu puncak kesuburan.

4.  Fase luteal (hari 15-28)

Setelah ovulasi, ovarium menghasilkan progesteron untuk mempersiapkan rahim menyambut kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, kadar hormon akan turun dan siklus akan kembali ke fase menstruasi.

Siklus menstruasi antara satu wanita dengan wanita lainnya bisa berbeda. Namun, siklus tersebut bisa dikategorikan normal apabila memenuhi persyaratan berikut ini.

  • Berlangsung setiap 21-35 hari
  • Durasi menstruasi 3-7 hari
  • Pendarahan menstruasi tidak terlalu berlebihan (misalnya tidak membutuhkan lebih dari 10 pembalut dalam sehari).

Baca juga: 7 Penyebab Tidak Menstruasi yang Perlu Moms Ketahui

Gangguan siklus menstruasi

Seperti telah disebutkan di atas, siklus menstruasi normal biasanya terjadi dalam kurun waktu 21-35 hari dengan periode haid selama 3-7 hari. Pada fase tersebut, wanita akan mengeluarkan darah dengan volume yang biasanya tidak lebih dari 80 mililiter.

Namun, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan siklus menstruasi seorang wanita dianggap tidak normal, antara lain: 

1. Amenore: Tidak terjadi menstruasi sama sekali (primer jika tidak pernah menstruasi, sekunder jika berhenti setelah sebelumnya normal).

2. Dismenore: Nyeri ekstrem saat menstruasi.

3. Menorrhagia: Perdarahan menstruasi sangat berat atau berkepanjangan.

4. Oligomenorea: Siklus menstruasi yang jarang, lebih dari 35 hari sekali.

5. Polimenorea: Siklus menstruasi terlalu pendek, kurang dari 21 hari sekali.

Baca juga: Menstruasi 2 Kali dalam Sebulan? Ini Kemungkinan Penyebabnya

Nah, Moms perlu waspada apabila mengalami salah satu atau beberapa kondisi tersebut. Pasalnya, gangguan pada siklus menstruasi bisa menjadi pertanda penyakit tertentu, seperti:

  • PCOS (polycystic ovary syndrome): Ditandai oleh siklus tidak teratur dan produksi hormon androgen yang tinggi
  • Endometriosis: Kondisi dinding rahim tumbuh di luar rahim, menyebabkan nyeri hebat
  • Gangguan hormon tiroid: Tiroid yang kurang atau terlalu aktif bisa memengaruhi siklus menstruasi
  • Fibroid rahim: Tumor jinak di rahim yang bisa menyebabkan perdarahan berat
  • Gangguan pembekuan darah.

Penyakit-penyakit tersebut bisa berakibat cukup fatal jika dibiarkan. Karena itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala:

1. Siklus menstruasi tiba-tiba sangat tidak teratur atau hilang tanpa alasan jelas.

2. Pendarahan sangat berat hingga menimbulkan gejala anemia (lemas dan pusing).

3. Anda mengalami nyeri menstruasi yang tidak dapat diredakan dengan obat biasa.

4. Siklus terlalu pendek atau terlalu panjang secara konsisten.

5. Muncul gejala lain seperti pertumbuhan rambut berlebih, jerawat parah, atau kenaikan berat badan secara mendadak.

Itulah penjelasan mengenai siklus menstruasi. Mengenali siklus yang normal dan yang tidak merupakan langkah yang penting untuk menjaga kesehatan reproduksi Anda. Siklus yang tidak teratur atau gangguan menstruasi lainnya bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu penanganan lebih lanjut. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran terkait siklus menstruasi Anda, Moms. (M&B/Ayu/SW/Foto: Freepik)