Moms tentu ingin yang terbaik untuk anak Anda, terutama soal proses tumbuh kembangnya. Karena itu, penting bagi Moms untuk memahami standar pertumbuhan anak. Dengan begini, Moms bisa memastikan Si Kecil tumbuh dengan optimal.
Dua indikator kunci dalam melihat pertumbuhan anak adalah tinggi dan berat badannya. Ya, tinggi dan berat badan Si Kecil termasuk dalam pertumbuhan fisik yang dapat diukur. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan penelitian dan menetapkan standar tinggi badan anak untuk membantu orang tua memonitor pertumbuhan Si Kecil.
Perlu dipahami bahwa tinggi badan ideal anak bisa berbeda-beda, karena sangat tergantung pada faktor genetik, jenis kelamin, dan pertumbuhan individu. Namun, telah ditemukan parameter rata-rata yang bisa menjadi panduan untuk memahami kondisi kesehatan Si Kecil.
Tinggi badan ideal anak usia 0-5 tahun bisa dikenali dengan merujuk kepada tabel tinggi badan anak (TB) menurut usia (U), atau yang lebih sering disebut sebagai ideks TB/U, yang mengacu pada WHO Child Growth Standards. Pada tabel indeks TB/U milik WHO Child Growth Standards ini, ada beberapa keterangan yang perlu Moms pahami, yakni:
- Sangat pendek (severely stunted): <-3 SD
- Pendek (stunted): -3 SD sampai <-2 SD
- Normal: -2 SD sampai +3 SD
- Tinggi: >+3 SD
SD sendiri berarti standar deviasi atau simpangan baku, yakni nilai untuk menentukan persebaran data.
Baca juga: Intip Cara Mudah Menambah Tinggi Badan Anak
Berikut ini adalah tabel tinggi badan anak laki-laki menurut umur (TB/U) untuk anak usia 0-2 tahun.
Berikut ini adalah tabel tinggi badan anak laki-laki menurut umur (TB/U) untuk anak usia 2-5 tahun.
Baca juga: 10 Makanan agar Anak Cepat Tinggi
Berikut ini adalah tabel tinggi badan anak perempuan menurut umur (TB/U) untuk anak usia 0-2 tahun.
Berikut ini adalah tabel tinggi badan anak perempuan menurut umur (TB/U) untuk anak usia 2-5 tahun.
Demikian tabel tinggi badan ideal anak usia 0-5 tahun menurut WHO yang perlu orang tua ketahui. Semoga tabel ini bisa membantu Moms memahami pertumbuhan Si Kecil, ya. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Jcomp/Freepik, Clinical Decisions New Zealand)