Bagi orang tua, memilih perlengkapan yang tepat untuk Si Kecil tentu menjadi prioritas utama. Salah satu perlengkapan yang perlu diperhatikan adalah botol susu, karena ada banyak tipe botol susu yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil.
Untuk bayi yang sering kolik, sekarang sudah banyak dijual botol susu antikolik lho, Moms. Bingung memilih botol susu antikolik untuk Si Kecil? Simak panduan lengkap memilih botol susu antikolik berikut ini ya, Moms.
Apa itu kolik?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jika Anda tidak menemukan penyebab bayi menangis terus, kemungkinan bayi menderita kolik. “Kolik infantil atau kolik pada bayi biasanya terjadi pada bayi berusia 2 minggu sampai 4 bulan, disebut juga sindrom 4 bulan,” tulis IDAI di laman resminya.
Kolik adalah kondisi umum yang sering terjadi pada bayi, ditandai dengan tangisan intens dan rewel yang berlangsung tanpa alasan medis yang jelas, biasanya selama lebih dari 3 jam per hari, 3 hari per minggu, selama minimal 3 minggu. Meski sering membuat orang tua khawatir, kolik bukanlah tanda penyakit serius. Namun, kondisi ini jelas bisa menimbulkan stres baik untuk bayi maupun orang tua.
Baca juga: 4 Tipe Kolik pada Bayi yang Harus Moms Ketahui
Cara memilih botol susu antikolik
Botol susu antikolik dirancang khusus untuk membantu mengurangi risiko kolik dengan cara meminimalkan udara yang masuk saat bayi menyusu. Berikut panduan memilih botol susu antikolik untuk Si Kecil.
1. Sistem ventilasi
Botol susu antikolik biasanya dilengkapi dengan sistem ventilasi khusus yang berfungsi untuk mencegah terbentuknya gelembung udara di dalam botol. Sistem ini memastikan cairan susu mengalir lancar tanpa udara berlebih yang bisa tertelan oleh bayi. Cari botol yang memiliki sistem ventilasi bawaan, seperti vent internal atau dot yang dirancang dengan lubang ventilasi.
2. Bahan botol susu
Ada berbagai pilihan bahan botol susu, yaitu kaca, plastik, dan silikon.
- Kaca tahan lama dan mudah dibersihkan, tapi lebih berat.
- Plastik ringan, tapi pastikan BPA-free agar aman digunakan.
- Silikon fleksibel dan ringan, cocok untuk bayi yang suka menggigit dot atau botol.
3. Bentuk dot
Dot dengan bentuk menyerupai payudara ibu bisa membantu bayi merasa lebih nyaman, terutama jika Moms juga menyusui langsung dari payudara. Bentuk dan lekuk yang menyerupai puting ibu membuat bayi tidak bingung puting.
4. Ukuran dan kapasitas
Botol susu tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 120 mililiter (ml) untuk bayi baru lahir, 150 ml, 200 ml, 220 ml, 250 ml, hingga 330 ml untuk bayi yang sudah lebih besar.
5. Sesuai usia anak
Semakin besar, kebutuhan susu anak pasti bertambah, begitu juga dengan aliran susunya. Pastikan dot memiliki aliran susu yang sesuai dengan usia bayi. Moms perlu tahu, aliran lambat cocok untuk bayi baru lahir dan aliran yang lebih cepat cocok untuk bayi yang sudah lebih besar. Jadi, pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan dan usia Si Kecil.
6. Mudah dibersihkan
Pilih botol yang mudah dibongkar pasang dan dicuci. Sistem yang terlalu rumit dapat menyulitkan Anda untuk menjaga kebersihan botol, yang penting untuk kesehatan bayi. Moms juga bisa pilih botol susu dengan leher botol lebar agar lebih mudah dalam menuang susu dan mencucinya.
7. Mudah digenggam
Selain mudah dibersihkan, botol susu juga sebaiknya mudah digenggam bayi. Desain botol yang mudah digenggam bisa membantu bayi melatih kemampuan motoriknya, sehingga ia bisa terstimulasi untuk memegang botol susunya sendiri. Banyak juga botol susu yang memiliki kontur botol fleksibel, sehingga bisa diremas dan dipegang Si Kecil untuk menstimulasi motorik kasarnya.
Itulah panduan lengkap memilih botol susu antikolik untuk bayi. Saat Moms tidak bisa menyusui bayi secara langsung, memakai botol ini bisa membantu mengatasi kolik pada bayi. (M&B/Ayu/SW/Foto: Freepik)