Type Keyword(s) to Search
BABY

8 Cara Ampuh untuk Meredakan Kolik pada Bayi

8 Cara Ampuh untuk Meredakan Kolik pada Bayi

Moms, apakah bayi Anda sering menangis selama berjam-jam tanpa alasan jelas? Jika ya, bisa jadi Si Kecil mengalami kolik. Meski kondisi ini umum dialami bayi baru lahir, wajar jika orang tua merasa cemas dan bingung.

Kolik adalah kondisi bayi menangis atau rewel secara intens dan sulit ditenangkan selama lebih dari 3 jam sehari, lebih dari 3 hari dalam seminggu, setidaknya selama 3 minggu. Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi yang berusia beberapa minggu hingga 3 bulan.

Meskipun menangis termasuk normal dilakukan bayi, kolik tampak lebih intens dan sulit dipahami penyebabnya. Bayi yang mengalami kolik umumnya terlihat sehat. Namun, tangisan bayi sering datang secara tiba-tiba tanpa tanda lapar, basah, atau merasa tidak nyaman.

Gejala kolik meliputi: 

  • Tangisan atau rewel terjadi pada waktu yang sama setiap hari, biasanya di sore atau malam hari.
  • Bayi tampak menggeliat, mengepalkan tangan, atau menarik kakinya ke arah perut.
  • Sulit dikontrol meskipun sudah diberi makan, digendong, atau diganti popoknya.
  • Pola tidur bayi terganggu karena sering rewel di malam hari.
  • Perut bayi mungkin terasa kencang akibat gas.

Meski gejalanya mengkhawatirkan, kolik bukanlah kondisi berbahaya buat bayi. Kolik bisa sangat melelahkan bagi orang tua, tapi biasanya bersifat sementara dan akan membaik seiring bertambahnya usia Si Kecil.

Penyebab kolik 

Hingga saat ini, penyebab kolik belum dapat dipastikan. Namun, beberapa faktor yang bisa memicu kolik, adalah:

1. Sistem pencernaan yang belum sempurna. Pada beberapa bayi, sistem pencernaan mungkin belum sepenuhnya berfungsi sempurna, sehingga menyebabkan tubuh kesulitan mencerna susu (baik ASI maupun susu formula).

2. Gas di perut. Penumpukan gas atau angin dalam perut bayi sering kali memicu rasa tidak nyaman dan menyebabkan tangisan yang intens.

3. Sensitif terhadap lingkungan. Bayi yang baru lahir cenderung sangat sensitif terhadap stimulasi seperti suara, cahaya, atau perubahan suhu yang mendadak.

4. Refluks gastroesofagus. Beberapa bayi mengalami refluks, yaitu kondisi susu kembali naik dari perut menuju kerongkongan, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman yang berujung pada kolik.

5. Faktor psikologis. Kolik juga bisa berkaitan dengan proses adaptasi bayi terhadap kehidupan di luar rahim, yang bisa menjadi proses emosional yang sulit dan berujung pada kolik.

Cara meredakan kolik 

Meskipun semua hal di atas bisa menjadi faktor, setiap bayi adalah unik. Karena itu, metode untuk meredakan kolik bisa berbeda-beda pada setiap anak. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan kolik pada Si Kecil, yakni:

1. Ciptakan lingkungan yang tenang

Lingkungan yang tenang bisa membantu Si Kecil merasa nyaman. Untuk itu, coba turunkan intensitas cahaya di ruangan atau menggunakan white noise seperti suara kipas angin untuk menciptakan suasana yang menenangkan.

2. Gendong dan ayunkan bayi

Menggendong Si Kecil dalam posisi tegak sembari mengayunkan tubuh Anda secara perlahan bisa membantunya merasa aman. Moms juga bisa mencoba teknik skin-to-skin untuk memberikan rasa nyaman.

3. Pijat perut bayi

Pijat lembut perut Si Kecil dengan gerakan searah jarum jam untuk membantu melancarkan gas pada perutnya. Gunakan minyak pijat khusus bayi untuk memberikan efek relaksasi tambahan.

4. Gunakan botol antikolik

Jika bayi mengonsumsi susu formula atau ASIP (ASI perah), pastikan ia menggunakan botol susu antikolik untuk meminimalkan udara yang masuk ke perut bayi selama minum susu. Udara yang masuk saat menyusu dapat tertimbun di dalam perut bayi sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.

Baca juga: Panduan Memilih Botol Susu Anti Kolik untuk Bayi

5. Mandikan dengan air hangat

Memandikan bayi dengan air hangat bisa membantu menenangkan dan meredakan ketegangan pada tubuhnya.

6. Perhatikan pola makan

Untuk Moms yang menjalani ASI eksklusif, cobalah perhatikan pola makan Anda. Hindari makanan yang bisa menyebabkan gas, seperti kol, bawang, atau makanan pedas. Pasalnya, beberapa makanan tersebut mungkin memengaruhi perut Si Kecil melalui ASI.

7. Ganti susu formula

Jika Si Kecil mengonsumsi susu formula, konsultasikan dengan dokter untuk mengganti susu formula khusus yang lebih ramah untuk bayi dengan kolik.

8. Berikan pelukan

Terkadang bayi hanya membutuhkan pelukan hangat dan rasa aman dari Moms. Untuk itu, dekap Si Kecil dengan penuh cinta dan biarkan ia merasa tenang di pelukan Anda.

Tanda bahaya kolik

Kolik biasanya tidak berbahaya, tetapi ada beberapa tanda yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Segera bawa Si Kecil ke dokter jika menunjukkan gejala berikut.

  • Demam (suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat Celsius pada bayi di bawah 3 bulan)
  • Diare, muntah terus-menerus, atau tinja berdarah
  • Berat badan yang tidak bertambah atau malah berkurang
  • Tangisan yang sangat intens atau tidak berhenti, bahkan setelah mencoba berbagai cara menenangkan
  • Bayi tampak lemas atau sulit diajak berinteraksi.

Itulah beberapa cara ampuh yang bisa Anda lakukan untuk meredakan kolik pada bayi. (M&B/Ayu/SW/Foto: Freepik)