Ingin mencoba pola makan vegetarian, tapi Anda masih ingin makan beberapa produk hewani? Solusinya, Moms bisa mencoba pola makan fleksitarian. Buat pemula, berikut ini cara memulai pola makan fleksitarian.
Mendengar pola makan vegetarian, Moms barangkali membayangkan hari-hari diisi dengan buah dan sayuran tanpa satu pun produk hewani. Ada kekhawatiran kekurangan nutrisi, sebab ada sejumlah zat gizi yang memang sangat baik diperoleh dari produk hewani.
Daripada bingung, Moms bisa menjajal pola makan fleksitarian. Fleksitarian atau vegetarian fleksibel merupakan pola makan yang mengutamakan konsumsi pangan vegetarian, tapi terkadang memasukkan produk hewani.
Manfaat menerapkan pola makan fleksitarian
Moms, bukan tanpa alasan pola makan ini disebut fleksibel. Anda bisa mengatur pola makan sesuai rutinitas dan apa yang terbaik menurut Anda. Bahkan pola makan satu ini bisa membantu menurunkan berat badan.
“Kebanyakan diet mengharuskan Anda untuk memulai dan berhenti mengonsumsi suatu makanan dan berat badan bisa naik kembali. Namun, diet fleksibel lebih menekankan pada pola makan yang sebagian besar berbahan dasar tumbuhan yang selalu direkomendasikan untuk penurunan berat badan jangka panjang,” terang pakar diet Kate Patton, seperti dilansir dari Cleveland Clinic.
Tak hanya membantu menurunkan berat badan, pola makan fleksitarian juga berpotensi mendatangkan sejumlah manfaat sebagai berikut.
1. Baik untuk kesehatan jantung
Pola makan fleksitarian memungkinkan Moms mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah. Asupan harian kaya serat dan lemak sehat mampu mendukung kesehatan jantung. Melansir Healthline, studi dengan lebih dari 48 ribu partisipan menemukan bahwa konsumen ikan dan vegetarian memiliki prevalensi penyakit jantung iskemik lebih rendah ketimbang konsumen daging.
2. Mencegah diabetes
Diabetes, terutama diabetes tipe 2, merupakan penyakit kronis dan sudah jadi masalah kesehatan global. Pola makan sehat, terutama yang didominasi pangan berbasis tumbuhan, bisa membantu mencegah penyakit metabolik ini.
3. Menurunkan risiko kanker
Pola makan dengan mayoritas berbasis tumbuhan, seperti buah, sayuran, polong-polongan, dan makanan rendah pangan ultra-proses berhubungan dengan penurunan risiko kanker tertentu. Riset menunjukkan pola makan berbasis tumbuhan berkaitan dengan penurunan insiden semua jenis kanker, terutama pada kanker usus besar.
Cara memulai pola makan fleksitarian
Memulai pola makan fleksitarian sebenarnya tidak sulit. Pertama, Moms perlu memahami prinsip-prinsipnya, yakni:
- Konsumsi pangan mayoritas buah, sayuran, polong-polongan, dan biji-bijian utuh
- Fokus pada protein nabati
- Fleksibel memadukan asupan harian dengan daging dan produk hewani lain
- Konsumsi produk pangan olahan seminimal mungkin
- Batasi gula dan pemanis tambahan.
Baca juga: 6 Cara Cerdas Mengurangi Gula dalam Diet untuk Cegah Berbagai Penyakit
Kedua, pahami bahwa pola makan fleksitarian fokus pada pangan berbasis tumbuhan dengan sedikit konsumsi produk hewani. Moms bisa mengonsumsi daging sebanyak 9-28 ons dalam seminggu.
Ada 3 tahap mengurangi konsumsi daging agar proses adaptasi berjalan lebih mulus.
Tahap 1. Moms disarankan untuk tidak makan daging dua hari dalam seminggu. Selama lima hari lainnya, batasi konsumsi daging total sebanyak 28 ons.
Tahap 2. Saat sudah mulai biasa makan banyak buah dan sayuran, cobalah konsumsi pangan vegetarian lengkap selama 3-4 hari dalam seminggu. Di sisa hari, usahakan untuk mengonsumsi daging tidak lebih dari 18 ons.
Tahap 3. Terapkan pola makan vegetarian selama 5 hari dari 7 hari dalam seminggu. Di dua hari lainnya, usahakan untuk makan daging maksimal 9 ons saja.
Itulah cara memulai pola makan fleksitarian yang bisa Anda coba untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat. Namun, alangkah baiknya jika Anda berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk memastikan pola makan ini cocok dengan kondisi kesehatan Anda, Moms. (M&B/Elise/RF/Foto: Pexels)
