Tubuh kita adalah sistem yang kompleks, di mana hormon memainkan peran besar dalam mengatur suasana hati, energi, dan kesehatan secara keseluruhan. Perubahan emosi hormonal adalah bagian alami dari kehidupan, tapi bisa menjadi sebuah tantangan besar, terutama bagi wanita yang menghadapi siklus biologis tertentu, seperti menstruasi, kehamilan, atau menopause.
Perubahan emosi hormonal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari ketidakseimbangan hormon, kondisi medis tertentu seperti hipotiroidisme atau sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) yang bisa memengaruhi hormon dan emosi serta stres dan gaya hidup yang kurang baik.
Lalu bagaimana cara mengelola perubahan emosi hormonal ini? Seperti apa pula tanda-tanda perubahan emosi hormonal yang perlu diwaspadai? Simak selengkapnya ulasan M&B berikut ini.
Waspadai tanda perubahan emosi hormonal!
Setiap orang mungkin memiliki pengalaman yang berbeda, tapi ada beberapa tanda umum perubahan emosi hormonal antara lain:
1. Perubahan suasana hati yang drastis. Moms pernah merasa sangat senang dalam satu menit dan sangat sedih di menit berikutnya? Ini adalah gejala klasik perubahan emosi hormonal.
2. Mudah tersinggung atau cemas. Ketidakseimbangan hormon bisa menyebabkan seseorang merasa lebih sensitif terhadap gangguan kecil atau bahkan merasa cemas tanpa alasan jelas.
3. Menarik diri atau depresi. Penurunan hormon tertentu seperti serotonin bisa membuat seseorang merasa kehilangan semangat atau keinginan untuk bersosialisasi.
4. Lelah tanpa sebab. Bahkan setelah istirahat yang cukup, rasa lelah yang tidak biasa bisa menjadi tanda bahwa hormon tubuh sedang tidak seimbang, Moms.
Cara mengelola perubahan emosi hormonal
Berikut ini beberapa cara efektif yang bisa diterapkan untuk mengelola perubahan emosi hormonal Anda.
1. Ciptakan pola hidup sehat
Menjalani pola hidup sehat merupakan langkah pertama yang bisa Anda lakukan. Pastikan Anda menerapkan pola makan seimbang dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi seperti sayuran hijau, ikan berlemak, dan kacang-kacangan yang mendukung produksi hormon sehat.
Lakukan juga olahraga secara teratur, karena aktivitas fisik membantu meningkatkan endorfin yang dikenal sebagai hormon bahagia. Yang tak kalah penting pula adalah memastikan Anda cukup tidur, karena waktu tidur yang cukup dan berkualitas bisa membantu tubuh memperbaiki diri dan menyelaraskan kadar hormon.
2. Manajemen stres
Praktik pengelolaan stres seperti yoga, meditasi, atau teknik pernapasan mendalam bisa membantu menenangkan pikiran dan mengurangi dampak negatif pada hormon.
Baca juga: Manfaat Meditasi untuk Relaksasi dan Cara Tepat Melakukannya
3. Cari bantuan profesional
Jika fluktuasi emosi ekstrem terus terjadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Dalam beberapa kasus, terapi hormon atau konseling bisa menjadi solusi. Mereka juga bisa membantu memantau perubahan hormonal melalui tes darah rutin atau memberikan saran medis yang sesuai.
4. Konsumsi suplemen jika perlu
Suplemen seperti vitamin D, magnesium, dan omega-3 diketahui bisa membantu menjaga keseimbangan hormon. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan ahlinya sebelum Anda mengonsumsi suplemen.
5. Bangun dukungan sosial
Berbicaralah dengan orang yang dipercaya, seperti suami, teman, atau anggota keluarga. Banyak orang yang mengalami hal serupa, dan dukungan emosional bisa membantu Anda mengatasi tantangan yang dihadapi.
6. Pantau dan pahami tubuh Anda
Mencatat pola keseharian Anda, seperti apa yang dimakan, kualitas tidur, hingga perasaan yang dirasakan setiap hari bisa membantu mengidentifikasi pola atau pemicu yang memengaruhi emosi. Jika sudah menemukan pola tertentu, Anda dapat merencanakan strategi yang lebih efektif untuk mengatasinya, Moms.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengelola perubahan emosi hormonal yang dialami. Namun, ingat, setiap orang berbeda, jadi temukanlah cara yang sesuai dengan diri Anda dan jangan ragu untuk mencoba berbagai strategi hingga menemukan yang paling cocok. (M&B/Ayu/SW/Foto: Jcomp/Dok.Freepik)