Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Penyebab Janin Tidak Bergerak yang Perlu Ibu Hamil Ketahui

Penyebab Janin Tidak Bergerak yang Perlu Ibu Hamil Ketahui

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond

Kehamilan merupakan momen luar biasa yang penuh dengan kebahagiaan, tapi juga penuh dengan kekhawatiran. Salah satunya adalah ketika janin tiba-tiba tidak bergerak. Apa sebenarnya penyebabnya dan kapan ibu hamil perlu segera bertindak? Berikut ini penjelasan untuk membantu Anda memahami penyebab dan solusi jika janin tidak bergerak.

Gerakan janin merupakan salah satu indikator bahwa bayi dalam kandungan tumbuh dan berkembang dengan baik. Biasanya, ibu hamil mulai merasakan gerakan janin pertama kali antara minggu ke-16 dan ke-25 kehamilan. Gerakan ini penting karena mencerminkan kondisi kesehatan janin, termasuk aliran darah, oksigenasi, dan perkembangan sistem sarafnya.

Meskipun begitu, normalnya intensitas gerakan janin bisa bervariasi setiap harinya. Hal inilah yang bisa menjadi kekhawatiran bumil, saat mengetahui gerakan janin berkurang dari biasanya atau bahkan benar-benar berhenti.

Penyebab janin tidak bergerak

Ada beberapa alasan janin tidak menunjukkan gerakan seperti biasa, yakni:

1. Janin sedang tidur

Sama seperti orang dewasa, janin juga memiliki siklus tidur. Biasanya, janin bisa tidur selama 20-40 menit dalam satu waktu. Jika Anda tidak merasakan gerakan dalam periode tersebut, mungkin saja bayi Anda sedang tidur nyenyak, Moms. Apa yang bisa dilakukan? Tunggu sejenak dan cobalah merangsang gerakan dengan makan sesuatu yang manis atau minum segelas air dingin.

2. Usia kehamilan masih dini

Pada trimester kedua kehamilan, gerakan janin mungkin masih terasa sangat halus dan tidak kentara. Bumil bisa saja melewatkan gerakan itu jika tidak cukup memperhatikannya atau jika Anda sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Namun, seiring bertambahnya usia kehamilan Anda, gerakan janin akan menjadi lebih teratur dan mudah dirasakan.

3. Plasenta anterior

Posisi plasenta di depan rahim (plasenta anterior) dapat menghalangi rasa gerakan janin. Kondisi ini sering membuat gerakan bayi lebih sulit dirasakan, terutama di awal kehamilan. Moms bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda untuk memastikan posisi plasenta Anda melalui ultrasonografi (USG).

4. Penurunan cairan ketuban

Cairan ketuban sangat penting untuk memungkinkan janin bergerak dengan bebas. Jumlah cairan ketuban yang berkurang (oligohidramnion) dapat menghambat gerakan janin. Moms bisa berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksa kondisi cairan ketuban melalui USG.

5. Masalah medis serius

Hilangnya gerakan janin secara drastis dapat menandakan kondisi medis serius seperti tali pusat terjerat, infeksi, atau bahkan gangguan pada aliran darah menuju janin. Jangan menunda untuk menghubungi dokter atau pergi ke rumah sakit jika Anda merasa gerakan janin sangat berkurang atau tidak ada sama sekali dalam waktu yang lama.

Baca juga: Mengenal Gerakan-Gerakan Janin di Dalam Kandungan

Solusi untuk mengatasi kondisi janin yang tidak bergerak

Jika Anda merasa ada perubahan yang tidak biasa pada gerakan janin, berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan, Moms.

1. Coba metode stimulasi

  • Minum segelas air dingin
  • Makan camilan yang manis, seperti cokelat
  • Berbaring dengan posisi miring ke kiri dan perhatikan selama 1-2 jam. Biasanya, gerakan janin akan kembali terasa dalam waktu tersebut.

2. Menghitung gerakan janin (kick count)

Metode ini melibatkan pencatatan waktu yang diperlukan untuk mencapai 10 gerakan janin. Idealnya, Anda harus merasakan 10 gerakan dalam waktu kurang dari 2 jam.

3. Konsultasikan dengan dokter 

Jika hasil stimulasi dan penghitungan gerakan tidak memperlihatkan perubahan, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter. Pemeriksaan tambahan seperti non-stress test atau USG mungkin diperlukan untuk memastikan kesehatan janin.

Baca juga: Hamil 5 Bulan Tapi Belum Merasakan Gerakan Janin, Normalkah?

Kapan harus mendapatkan bantuan medis?

Ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis darurat, seperti:

  • Tidak adanya gerakan sama sekali selama lebih dari 2 jam meskipun sudah dilakukan stimulasi
  • Penurunan gerakan yang signifikan dibandingkan biasanya
  • Munculnya gejala tambahan seperti nyeri perut, pendarahan, atau pecahnya air ketuban.

Jangan ragu untuk langsung ke dokter atau rumah sakit jika Anda merasakan salah satu kondisi di atas.

Itulah penjelasan mengenai penyebab janin tidak bergerak. Penting diperhatikan, kehamilan adalah perjalanan yang membutuhkan pemantauan terus-menerus. Jangan segan untuk berbicara dengan dokter kandungan tentang segala kekhawatiran Anda. Jangan abaikan intuisi Anda sebagai seorang calon ibu. Jika Anda merasa ada yang tidak biasa atau salah, percayai diri Anda dan segera ambil tindakan, terutama ketika menyangkut kesehatan dan keselamatan bayi Anda ya, Moms. (M&B/Hana/SW/Foto: Tirachardz/Freepik)