Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

5 Penyebab Janin Jarang Bergerak yang Perlu Moms Ketahui

5 Penyebab Janin Jarang Bergerak yang Perlu Moms Ketahui

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond

Merasakan gerakan janin dalam kandungan adalah salah satu momen paling membahagiakan buat ibu hamil. Biasanya, gerakan janin mulai terasa pada usia kehamilan 16-25 minggu, tergantung pada berbagai faktor seperti kehamilan pertama, kedua, dan seterusnya.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kebanyakan bumil baru mulai menyadari gerakan janin pada sekitar minggu ke-20, jika ini adalah kehamilan pertama mereka. Sementara itu, pada kehamilan kedua atau lebih, Moms mungkin bisa merasakan gerakan janin lebih awal, sekitar minggu ke-16.

Namun, terkadang ada saat-saat ketika janin terasa lebih jarang bergerak, yang bisa menimbulkan kecemasan. Lalu, apa penyebab janin jarang bergerak? Berikut ini 5 alasan janin jarang bergerak dalam kandungan.

1. Posisi janin di dalam rahim

Posisi janin di dalam rahim berperan penting dalam seberapa sering dan kuat gerakan janin yang bisa dirasakan bumil. Jika janin menghadap ke dalam (menghadap tulang belakang ibu), maka gerakannya bisa terasa lebih lemah dibandingkan posisi janin menghadap ke depan.

Dalam beberapa kasus, jika plasenta berada di bagian depan rahim (plasenta anterior), maka plasenta bisa berfungsi sebagai bantalan yang meredam gerakan janin, sehingga lebih sulit dirasakan.

Faktanya, posisi janin bisa berubah beberapa kali selama kehamilan, dan dalam banyak kasus ini adalah penyebab normal dari variasi dalam pergerakan janin.

2. Janin sedang tidur

Seperti halnya bayi baru lahir, janin juga memiliki siklus tidur, Moms. Janin umumnya tidur selama 20-40 menit, tapi terkadang bisa sampai 90 menit. Selama periode ini, janin hampir tidak bergerak, yang mungkin membuat Moms merasa gerakan janin berkurang.

Menurut penelitian, janin biasanya lebih aktif pada waktu tertentu dalam sehari, terutama setelah Anda makan. Pasalnya, peningkatan kadar glukosa dalam darah dapat merangsang aktivitas janin.

Baca juga: Tanda-Tanda Janin Tidur di dalam Kandungan yang Perlu Anda Ketahui

3. Aktivitas ibu hamil yang padat

Saat Moms sedang sibuk bergerak, janin mungkin cenderung lebih tenang. Aktivitas Moms seperti berjalan atau berolahraga dapat memberikan efek menenangkan bagi janin karena gerakan tersebut menciptakan sensasi mengayun. Karena itu, Moms mungkin lebih jarang merasakan tendangan atau gerakan janin saat sedang aktif.

Sebaliknya, banyak ibu hamil baru merasakan janin bergerak lebih banyak saat mereka beristirahat di malam hari atau saat duduk diam, karena tidak ada gangguan dari aktivitas harian.

4. Volume cairan ketuban tidak normal

Cairan ketuban berperan penting dalam memungkinkan janin bergerak dengan bebas di dalam rahim. Jika jumlah cairan ketuban terlalu sedikit, gerakan janin bisa menjadi terbatas dan lebih sulit dirasakan. Sebaliknya, jika cairan ketuban terlalu banyak, gerakan janin mungkin tidak terasa jelas karena lebih banyak ruang untuk bergerak.

Menurut National Institutes of Health (NIH), kondisi ini perlu diperiksa oleh dokter karena bisa memengaruhi kesehatan janin di dalam kandungan.

5. Masalah dengan plasenta atau tali pusat

Dalam beberapa kasus, penurunan gerakan janin bisa menjadi tanda adanya masalah serius, seperti gangguan pada plasenta atau tali pusat. Jika tali pusat terbelit di leher janin atau tersumbat, suplai oksigen dan nutrisi ke janin bisa terganggu, yang bisa menyebabkan penurunan aktivitas janin.

Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Obstetrics & Gynecology, jika Moms merasakan pengurangan gerakan janin secara drastis atau berhenti sama sekali selama beberapa jam, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Apa yang harus dilakukan jika janin jarang bergerak?

Jika Moms merasa janin lebih jarang bergerak daripada biasanya, Anda bisa coba langkah-langkah berikut ini.

  • Beristirahat dalam posisi berbaring miring ke kiri untuk meningkatkan aliran darah ke janin
  • Mengonsumsi makanan atau minuman manis seperti jus buah untuk merangsang gerakan janin
  • Menyentuh atau mengusap perut untuk mencoba membangunkan janin
  • Mendengarkan musik atau berbicara kepada janin untuk melihat apakah ada respons
  • Menghitung gerakan janin, idealnya janin harus bergerak sekitar 10 kali dalam 2 jam setelah makan.

Baca juga: Bumil Puasa, Adakah Pengaruhnya pada Pergerakan Janin?

Itulah beberapa penyebab janin jarang bergerak. Mengenali pola gerakan janin dan memahami penyebabnya adalah langkah penting untuk memastikan kesehatan janin di dalam kandungan. Jika Anda merasa gerakan janin berkurang secara signifikan, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut ya, Moms. (M&B/Ayu/SW/Foto: Pch.vector/Freepik)