
Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond
Melahirkan merupakan pengalaman luar biasa yang mengubah hidup. Namun, proses ini tidak hanya membawa kebahagiaan memiliki buah hati, tapi juga sejumlah perubahan fisik yang signifikan pada tubuh seorang wanita.
Perlu diingat, tubuh Moms telah melakukan pekerjaan luar biasa selama hamil dan melahirkan. Perubahan yang terjadi setelah melahirkan adalah hal wajar. Yuk, kita bahas apa saja perubahan fisik yang mungkin Moms alami dan cara menghadapinya dengan semangat.
Apa saja perubahan fisik setelah melahirkan?
Setiap wanita yang melahirkan memiliki pengalaman unik mereka sendiri, tapi ada beberapa perubahan fisik yang sering dialami wanita, seperti:
1. Perubahan di area perut
Setelah melahirkan, hormon yang membantu meregangkan otot-otot dan jaringan tubuh saat kehamilan mulai kembali ke tingkat normal. Ini berarti rahim Anda perlahan menyusut ke ukuran aslinya. Namun, proses ini tidak terjadi dalam semalam. Banyak ibu baru mengalami perut yang masih terlihat "buncit" beberapa waktu setelah melahirkan.
Penyebab:
- Rahim membutuhkan waktu hingga 6 minggu untuk kembali ke ukuran sebelum kehamilan.
- Otot perut mengalami pemisahan kondisi yang dikenal sebagai diastasis recti.
Tips:
- Lakukan latihan ringan seperti senam Kegel atau yoga pascapersalinan yang dianjurkan dokter untuk membantu penguatan otot perut.
- Jangan terburu-buru, tubuh Anda butuh waktu untuk pulih alami.
2. Perubahan pada kulit
Perubahan hormon selama kehamilan bisa menyebabkan berbagai perubahan kulit, seperti stretch mark atau melasma. Setelah melahirkan, beberapa wanita juga mendapati kulit mereka lebih kering atau mengalami jerawat akibat perubahan hormonal.
Penyebab:
- Elastisitas kulit yang meregang untuk menyesuaikan pertumbuhan bayi.
- Hormon kehamilan yang memengaruhi produksi melanin dan minyak alami kulit.
Tips:
- Gunakan pelembap kulit yang mengandung vitamin E untuk mengurangi stretch mark.
- Jika Anda berjerawat, konsultasikan dengan dokter tentang produk yang aman digunakan saat menyusui.
3. Perubahan pada rambut
Selama kehamilan, kadar estrogen yang tinggi bisa membuat rambut lebih penuh dan lebat. Namun, setelah melahirkan, kadar estrogen menurun dan menyebabkan kerontokan rambut yang cukup signifikan.
Penyebab: Penurunan drastis hormon estrogen setelah melahirkan.
Tips:
- Gunakan sampo penebal rambut dan makan makanan kaya protein seperti kacang-kacangan dan ikan.
- Bersabarlah, kerontokan ini biasanya hanya berlangsung sementara sebelum rambut Anda kembali normal.
4. Perubahan pada payudara
Payudara Anda juga mengalami perubahan bentuk dan ukuran setelah melahirkan. Jika Anda menyusui, payudara mungkin terasa lebih penuh dan berat. Beberapa ibu juga mungkin mengalami mastitis atau nyeri karena penyumbatan saluran ASI.
Penyebab: Produksi ASI meningkat secara signifikan untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Tips:
- Pastikan bra yang Anda gunakan nyaman dan mendukung postur dengan baik.
- Konsultasikan dengan konsultan laktasi jika Anda mengalami rasa sakit saat menyusui.
5. Perubahan berat badan dan energi
Kehilangan berat badan setelah melahirkan adalah perjalanan yang tidak sama untuk setiap ibu. Beberapa ibu mungkin kehilangan berat badan dengan cepat, sementara yang lain membutuhkan waktu lebih lama karena metabolisme dan aktivitas hormon yang berubah. Selain itu, kurang tidur karena mengurus bayi baru lahir juga dapat mengurangi energi.
Penyebab:
- Perubahan metabolisme tubuh setelah hamil
- Kelelahan dari rutinitas baru sebagai ibu baru.
Tips:
- Fokus pada pola makan sehat dengan nutrisi seimbang.
- Jika memungkinkan, istirahatlah ketika bayi tidur untuk membantu pemulihan energi.
6. Perubahan pada area vagina
Area vagina juga mengalami perubahan besar setelah melahirkan, terutama jika Anda melahirkan secara normal. Hal ini mencakup rasa nyeri atau perubahan elastisitas di awal proses pemulihan.
Penyebab: Perubahan ini adalah akibat dari persalinan dan bisa termasuk robekan kecil hingga besar.
Tips:
- Lakukan senam Kegel secara bertahap untuk meningkatkan kekuatan dan elastisitas otot panggul.
- Hindari menggunakan tampon atau melakukan aktivitas seks sampai dokter membolehkan.
7. Sistem kekebalan tubuh
Setelah melahirkan, tubuh Anda mungkin lemah karena waktu pemulihan yang dibutuhkan. Imun tubuh juga cenderung bekerja keras selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan.
Tips:
- Tingkatkan konsumsi makanan berantioksidan tinggi, seperti buah dan sayuran.
- Kurangi stres dengan membangun sistem dukungan dari suami dan keluarga.
Mengelola perubahan pascamelahirkan
1. Bersabar. Beri waktu pada tubuh Anda untuk pulih. Jangan memaksakan diri untuk langsung kembali ke bentuk semula.
2. Fokuslah pada kesehatan. Konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan lakukan olahraga ringan setelah mendapat izin dokter.
3. Gunakan pakaian yang nyaman. Pilih pakaian yang longgar dan nyaman untuk memudahkan aktivitas sehari-hari.
4. Lakukan perawatan diri. Manjakan diri dengan mandi air hangat, masker wajah, atau pijat relaksasi jika memungkinkan.
5. Jangan ragu meminta bantuan. Minta bantuan suami, keluarga, atau teman untuk mengurus bayi atau pekerjaan rumah tangga agar Anda bisa beristirahat.
6. Terima perubahan yang terjadi. Ingatlah bahwa setiap perubahan pada tubuh Moms adalah tanda cinta dan pengorbanan untuk buah hati.
Perubahan fisik setelah melahirkan adalah bagian dari perjalanan menjadi seorang ibu. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan fokuslah pada kesehatan serta kebahagiaan yang sedang dianugerahkan kepada Anda. (M&B/Hana/WR/Foto: Freepik)