Type Keyword(s) to Search
TODDLER

7 Panduan Toilet Training untuk Balita

7 Panduan Toilet Training untuk Balita

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond

Toilet training adalah salah satu langkah penting dalam tumbuh kembang balita, tapi sering kali menjadi tantangan besar bagi orang tua. Tak jarang, proses ini membuat orang tua merasa bingung, stres, atau bahkan cemas apakah anak sudah siap. Nah, di artikel ini, Moms akan mendapatkan pemaparan mengenai panduan toilet training untuk balita.

Toilet training yang sukses bukan hanya soal mengajarkan anak menggunakan toilet, tapi juga tentang menciptakan pengalaman yang positif dan penuh dukungan. Yuk, simak cara-cara efektif untuk sukseskan toilet training balita Anda!

1. Menunggu tanda-tanda kesiapan anak

Toilet training yang sukses dimulai dengan mengenali tanda-tanda kesiapan anak. Setiap balita memiliki waktu yang berbeda untuk siap. Beberapa tanda kesiapan termasuk anak yang mulai merasa tidak nyaman dengan popok kotor, menunjukkan minat terhadap toilet, atau mulai bisa mengikuti instruksi sederhana.

Menurut ahli perkembangan anak yang tercatat dalam American Academy of Pediatrics, penting untuk tidak memaksakan toilet training sebelum anak menunjukkan kesiapan fisik dan emosional. Memulai terlalu dini bisa menyebabkan frustrasi bagi anak dan orang tua.

2. Memilih waktu yang tepat

Pilih waktu yang tepat untuk memulai toilet training, seperti ketika tidak ada perubahan besar dalam hidup anak, misalnya pindah rumah atau kelahiran adik. Stressor ini bisa mengganggu proses belajar Si Kecil. Sebaiknya, beri waktu untuk anak terbiasa dengan rutinitas baru yang lebih stabil.

3. Mengenalkan toilet secara positif

Moms bisa mulai dengan mengenalkan toilet dengan cara yang menyenangkan. Ajak anak untuk duduk di potty chair atau potty training, bahkan jika ia hanya duduk tanpa berbuat apa-apa. Beri pujian atau hadiah kecil setelah Si Kecil melakukan kegiatan. Ini akan menciptakan pengalaman positif dan membangun kepercayaan diri anak.

4. Gunakan potty training tools yang menarik

Agar anak tertarik, Moms bisa memilih potty training tools yang lucu dan menarik, seperti potty chair dengan desain karakter favoritnya. Pilihan ini bisa membuat anak merasa lebih nyaman dan terlibat dalam proses belajar.

5. Beri pujian dan support positif

Saat anak berhasil menggunakan toilet, beri Si Kecil pujian dan penghargaan. Penguatan positif akan memberinya dorongan untuk terus mencoba, bisa berupa kata-kata pujian, pelukan, atau bahkan stiker sebagai hadiah kecil untuk setiap pencapaiannya.

6. Perlu kesabaran dan konsistensi

Toilet training memerlukan kesabaran dan konsistensi. Jangan terburu-buru atau memberi tekanan pada anak. Setiap anak belajar dengan kecepatan yang berbeda. Beberapa anak mungkin akan mengalami kemunduran perkembangan, yang terpenting adalah tetap memberikan dukungan tanpa hukuman kepada Si Kecil.

7. Jangan panik jika terjadi kecelakaan

Kecelakaan atau accident adalah bagian dari proses belajar. Jika anak mengalami kecelakaan, misalnya mengompol, jangan marah atau menghukumnya. Pastikan Moms tetap tenang dan beri penjelasan dengan lembut bahwa ia bisa mencobanya lagi lain waktu.

Baca juga: Cara Efektif Melakukan Sleep Training untuk Anak 2 Tahun

Dengan pendekatan yang tepat, panduan toilet training untuk balita tersebut di atas bisa berjalan lancar dan tanpa stres. Ingatlah, setiap anak berkembang dengan ritmenya sendiri. Memberi dukungan yang penuh kasih sayang selama proses ini akan menciptakan pengalaman yang positif dan mengarah pada kesuksesan toilet training yang berkelanjutan. (M&B/Yesika/RF/Foto: Pexels)