Type Keyword(s) to Search
BABY

Kenapa Bayi Sering Gumoh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa Bayi Sering Gumoh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond

Saat menjadi orang tua baru, kekhawatiran terhadap setiap hal kecil yang terjadi pada bayi adalah hal yang wajar. Salah satu hal umum yang sering membuat para orang tua bertanya-tanya adalah gumoh. Kenapa bayi sering gumoh? Apa penyebabnya? Dan apakah ini hal yang normal?

Gumoh sendiri adalah kondisi bayi mengeluarkan kembali ASI atau susu yang baru saja diminum. Biasanya, gumoh terjadi dalam jumlah kecil dan tidak menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi. Fenomena ini umum terjadi pada bayi berusia di bawah 1 tahun.

Gumoh sering disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang masih dalam tahap perkembangan. Ini berbeda dengan muntah, yang biasanya melibatkan dorongan kuat dan sering kali disertai dengan tanda-tanda sakit atau tidak nyaman.

Penyebab gumoh pada bayi

Ada beberapa alasan bayi sering gumoh, yakni:

1. Sistem pencernaan yang belum matang

Pada bayi yang baru lahir, otot di sekitar katup lambung (yang disebut sfingter esofagus bawah) belum sepenuhnya terbentuk. Akibatnya, susu yang diminum bayi bisa dengan mudah kembali ke kerongkongan dan keluar sebagai gumoh.

2. Terlalu banyak minum

Jika bayi minum lebih banyak daripada kapasitas lambungnya, kelebihannya sering kali keluar dalam bentuk gumoh. Bayi memiliki lambung yang kecil, sehingga mudah “penuh” terutama jika ia sangat antusias saat menyusu.

3. Menelan udara saat menyusu

Bayi mungkin menelan udara saat menyusu, terutama jika posisi menyusu tidak optimal atau jika menggunakan botol susu dengan dot yang alirannya terlalu cepat. Udara ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan memicu gumoh.

4. Aktivitas setelah menyusu

Mengguncang bayi, memosisikan bayi telentang, atau memulai aktivitas seperti bermain segera setelah menyusu dapat memperbesar kemungkinan gumoh. Bayi perlu waktu untuk mencerna dengan tenang setelah menyusu.

Cara mengurangi gumoh

Meski gumoh pada bayi adalah hal wajar dan sering kali tidak berbahaya, ada beberapa langkah yang bisa Moms lakukan untuk mengurangi frekuensinya, yakni:

1. Pegang bayi dalam posisi tegak

Setelah menyusu, pastikan bayi berada dalam posisi tegak setidaknya selama 20-30 menit. Posisi ini membantu ASI “turun” dan tidak mudah kembali ke kerongkongan.

2. Jangan berlebihan memberi ASI

Perhatikan tanda-tanda kenyang pada bayi, seperti berhenti mengisap atau menghindar dari puting. Hindari memaksa bayi minum lebih banyak daripada yang ia butuhkan.

3. Sendawakan bayi secara teratur

Membantu bayi bersendawa saat menyusu, terutama di tengah dan setelah selesai menyusu, penting untuk melepaskan udara yang terjebak. Ini dapat mengurangi tekanan dalam perut yang memicu gumoh.

4. Gunakan posisi menyusu yang tepat

Pastikan kepala bayi sedikit lebih tinggi daripada tubuhnya selama menyusu. Jika menggunakan botol susu, pilih dot dengan aliran yang cocok agar bayi tidak menelan udara terlalu banyak.

5. Hindari aktivitas berat setelah menyusu

Berikan waktu bagi bayi untuk istirahat setelah menyusu. Hindari mengayun, mengguncang, atau bermain terlalu aktif untuk sementara waktu.

Baca juga: Moms Wajib Tahu, Ini 3 Posisi Tidur Bayi untuk Menghindari Gumoh

Kapan gumoh harus dikhawatirkan?

Sebagian besar gumoh merupakan fenomena normal. Namun, penting bagi orang tua untuk mengetahui tanda-tanda bahaya yang membutuhkan evaluasi medis lebih lanjut, seperti:

  • Penurunan berat badan: Jika gumoh terjadi terlalu sering hingga memengaruhi kenaikan berat badan bayi.
  • Gumoh disertai muntah yang kuat: Jika gumoh berubah menjadi muntah proyektil, ini perlu diperhatikan.
  • Warna atau isi gumoh tidak biasa: Jika gumoh mengandung darah, empedu (berwarna hijau tua), atau terlihat pekat seperti bubur, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Nafsu makan menurun: Jika bayi terlihat tidak berminat untuk menyusu atau sulit makan.
  • Rewel berlebihan atau tidak nyaman: Jika bayi terlihat sangat rewel atau kesakitan saat gumoh, ini bisa menandakan masalah pencernaan yang lebih serius, seperti GERD.

Itulah penjelasan kenapa bayi sering gumoh dan cara mengatasinya. Pada umumnya, gumoh tidak berbahaya. Ini adalah bagian normal dari perkembangan bayi dan biasanya akan berkurang dengan sendirinya seiring dengan perkembangan otot pencernaan bayi. Sebagian besar bayi akan berhenti gumoh saat mulai makan makanan padat di usia 6-12 bulan. (M&B/Hana/SW/Foto: Freepik)