Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Anak Terkena Infeksi atau Alergi? Begini Cara Membedakan Gejalanya

Anak Terkena Infeksi atau Alergi? Begini Cara Membedakan Gejalanya

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond

Ketika anak Anda bersin-bersin tanpa henti, mulai batuk, atau badannya tiba-tiba muncul ruam merah, mungkin sulit untuk menentukan penyebab pastinya ya, Moms. Apakah ini tanda infeksi, ataukah alergi? Memahami perbedaan antara infeksi dan alergi sangat penting bagi orang tua agar dapat memberikan penanganan yang tepat.

Untuk itu, simak penjelasan lengkap berikut ini guna membantu Anda merasa lebih yakin saat menghadapi situasi ini, Moms.

Apa itu infeksi dan alergi?

Sebelum membahas gejalanya, penting untuk memahami apa itu infeksi dan alergi. Infeksi terjadi ketika tubuh diserang oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur yang kemudian menyebabkan penyakit. Contohnya adalah pilek, flu, radang tenggorokan, atau infeksi saluran kemih.

Alergi, di sisi lain, adalah respons sistem imun terhadap zat tertentu (alergen) yang dianggap “berbahaya” oleh tubuh, meskipun sebenarnya tidak. Contoh alergen meliputi serbuk sari, debu, tungau, makanan tertentu, atau bulu hewan peliharaan.

Beda gejala infeksi dan alergi

Gejala dari kedua kondisi ini mungkin terlihat serupa, tapi penyebab dan perawatannya sangat berbeda.

Gejala infeksi

Infeksi sering kali disertai oleh tanda-tanda bahwa tubuh sedang melawan serangan dari luar. Berikut ini beberapa gejala khas infeksi berdasarkan jenisnya.

1. Infeksi saluran pernapasan

  • Hidung berair disertai lendir kental berwarna kuning atau hijau
  • Demam (salah satu gejala yang sangat umum pada infeksi)
  • Batuk berdahak
  • Rasa lelah atau lemah
  • Sakit tenggorokan.

2. Infeksi kulit

  • Luka pada kulit yang membengkak, memerah, terasa hangat, atau bernanah
  • Sensasi nyeri pada area yang terkena
  • Kadang-kadang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening.

3. Infeksi pencernaan

  • Diare yang berwarna tidak normal atau disertai darah
  • Mual dan muntah
  • Nyeri atau kram perut.

Ciri khas infeksi: Infeksi hampir selalu ditandai dengan adanya demam, karena tubuh berusaha membunuh patogen dengan menaikkan suhu tubuh.

Gejala alergi

Alergi tidak disebabkan oleh mikroorganisme, tapi lebih karena sistem kekebalan tubuh yang bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu. Berikut ini beberapa gejala utama alergi yang sering dialami.

1. Alergi pernapasan

  • Hidung berair dengan lendir bening
  • Sering bersin (terutama di pagi hari atau setelah kontak dengan pemicu seperti debu atau serbuk sari)
  • Mata merah, berair, atau gatal
  • Tidak ada rasa lemas atau demam (biasanya).

2. Alergi kulit

  • Muncul ruam kemerahan atau bentol yang terasa gatal
  • Dermatitis kontak (reaksi pada area kulit yang bersentuhan langsung dengan alergen, seperti produk perawatan kulit atau logam).

3. Alergi makanan

  • Muncul ruam gatal setelah mengonsumsi jenis makanan tertentu
  • Kadang disertai dengan pembengkakan di bibir, lidah, atau tenggorokan
  • Gejala pencernaan seperti mual atau kram juga mungkin terjadi.

Ciri khas alergi: Tidak ada demam, tapi sering kali muncul gejala yang spesifik di area tertentu seperti kulit (ruam) atau mata (berair dan gatal).

Cara membedakan gejala infeksi dan alergi

Karena gejala infeksi dan alergi bisa tampak serupa, berikut ini beberapa langkah sederhana untuk membedakannya, Moms.

1. Perhatikan durasi gejala

Gejala infeksi biasanya berlangsung beberapa hari hingga minggu. Misalnya, flu musiman umumnya sembuh dalam 7-10 hari. Sebaliknya, gejala alergi cenderung bertahan selama seseorang terus terpapar alergen. Misalnya, alergi debu rumah bisa menyebabkan hidung meler setiap hari jika lingkungan rumah tidak bersih.

2. Apakah ada demam?

Demam hampir selalu hadir pada infeksi, tapi tidak umum pada alergi. Jika anak Anda memiliki suhu tubuh yang tinggi, besar kemungkinan penyebabnya adalah infeksi.

3. Cek lendir atau cairan hidung

Lendir bening biasanya menunjukkan alergi sedangkan lendir berwarna hijau atau kuning lebih sering menandakan infeksi bakteri atau virus.

Baca juga: Kenali Perbedaan Antara Pilek Infeksi dan Pilek Alergi

4. Amati pola dan pemicunya

Gejala alergi biasanya muncul segera setelah paparan terhadap alergen tertentu. Misalnya, jika anak Anda mulai bersin setiap kali bermain di taman pada musim semi, itu mungkin alergi serbuk sari.

Kapan harus ke dokter?

Meskipun beberapa kasus infeksi dan alergi dapat ditangani di rumah, ada kalanya konsultasi dengan dokter sangat diperlukan. Segera temui dokter jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda seperti:

  • Demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius) yang tidak turun dalam 48 jam
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Dehidrasi (jarang buang air kecil, mulut kering)
  • Reaksi alergi yang parah (bengkak di wajah atau tenggorokan, atau bahkan anafilaksis).

Baca juga: Infeksi Vs Peradangan: Begini Cara Membedakannya

Tips menangani infeksi dan alergi

Untuk infeksi:

  • Berikan anak istirahat yang cukup agar sistem imun dapat bekerja optimal
  • Pastikan Si Kecil tetap terhidrasi dengan sering minum air
  • Ikuti anjuran dokter jika diresepkan obat antibiotik atau antivirus.

Untuk alergi:

  • Hindari alergen sebisa mungkin (misalnya menggunakan air purifier untuk mengurangi debu di rumah)
  • Gunakan antihistamin sesuai anjuran dokter untuk meredakan gejala
  • Jika alergi makanan, baca label dengan seksama sebelum memberikan makanan pada anak.

Demikian penjelasan mengenai cara membedakan gejala infeksi dan alergi. Dengan memahami perbedaan keduanya, Anda dapat mengambil langkah cepat dan tepat untuk membantu Si Kecil kembali ceria, Moms. (M&B/Hana/SW/Foto: Freepik)