Seperti orang dewasa, anak dapat mengatasi perubahan bila ia mengetahuinya. Rutinitas sehari-hari memberikan rasa aman pada anak dan mengembangkan penguasaan dalam mengatur hidupnya sendiri. Dengan meningkatnya kemampuan ini, anak dapat menguasai perubahan yang lebih besar, misalnya berjalan sendiri ke sekolah, membeli sesuatu di toko, atau ikut acara berkemah.
Nah, pengenalan rutinitas dan jadwal ini, mengajarkan anak untuk mengontrol diri dan lingkungannya. Menurut Dr. Laura Markham, Psikolog Klinis di Universitas Colombia, anak-anak yang berasal dari rumah berantakan dan tidak merapikan barang-barangnya, tidak pernah belajar bahwa hidup dapat lebih mudah jika sedikit lebih rapi. Dan di dalam rumah tanpa jam atau tempat khusus untuk belajar, anak-anak tidak akan belajar untuk duduk dan menyelesaikan tugas yang kurang menyenangkan. Anak yang tidak mengembangkan rutinitas dasar merawat diri, dari membersihkan diri hingga makan, akan menemui kesulitan merawat diri sendiri saat dewasa muda.
Jadwal akan membuat kita terbiasa dengan kebiasaan. Lalu, apakah terlalu banyak aturan akan membatasi spontanitas dan kreativitas? Iya, jika diterapkan tanpa sensitivitas. Dr. Laura mengatakan, ada kalanya di mana aturan dilanggar, seperti tidur malam untuk melihat gerhana bulan, atau meninggalkan cucian piring untuk bermain tebak kata. “Peraturan seharusnya tidak perlu menekan. Tetapi dengan rutinitas, anak-anak akan memperoleh rasa aman, dan juga terbiasa untuk mengatur hidupnya,” jelasnya
(Midya Desiani/dok.M&B UK)
