Berat Badan Bayi ASI

Dalam beberapa tahun terakhir, pemahaman akan pertumbuhan bayi secara normal telah berubah. Kalau sebelumnya, grafik pertumbuhan anak hanya dibuat berdasarkan penelitian terhadap bayi yang mengonsumsi susu formula, kini grafik yang dikembangkan oleh WHO tersebut juga dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap anak yang meminum ASI.

Menurut Valerie Marchand, ahli masalah pencernaan anak sekaligus ketua Ikatan Dokter Anak Kanada asal Montreal, yang juga ikut dalam proyek pembuatan grafik, “Perbedaan besar antara keduanya terletak pada momen pertumbuhannya. Bayi yang mengonsumsi ASI memperlihatkan pertumbuhan secara pesat di empat hingga enam bulan awal kehidupannya lalu melambat di tahap usia berikutnya. Sedangkan bayi yang mengonsumsi susu formula tampak tumbuh perlahan di awal tetapi kemudian lekas bertambah berat badannya di tahap usia setelah enam bulan.”

Itu mengapa, kalau melihat grafik ASI, pertumbuhan anak seolah jadi tidak meyakinkan dan seringkali membuat orangtua menjadi cemas. Padahal, sesungguhnya itu wajar saja. Kalau memang orangtua merasa tidak yakin terhadap pertumbuhan berat badan anak, ini beberapa hal yang dapat menjadi panduan bagi pertumbuhan anak yang mengonsumsi ASI.

Beberapa hari pertama: Bayi biasanya justru kehilangan berat badan. Berat badan akan kembali ke angka normal setidaknya pada hari kesepuluh. Kalau tidak, periksakan ke dokter.
0-3 bulan: Bayi bertambah berat badan setidaknya 140-210 gram per minggu. Meski begitu, angka ini bukanlah hal yang. Anak bisa saja tumbuh di atas angka tersebut, bisa juga di bawah. Jadi, kisaran ini hanya bersifat panduan.
3-6 bulan: Penambahan berat badan bayi turun ke kisaran antara 105-147 gram per minggu.
6-12 bulan: Kisaran pertumbuhan bayi adalah 70-91 gram per minggu.

Rata-rata, bayi akan bertambah dua kali lipat dari berat badannya ketika lahir saat berusia 4 atau 5 bulan, lalu menjadi 3 kali lipat setelah berumur setahun.

(Fifi Juliana/DT/dok.freedigitalphotos)