Anak yang mengidap Pierre Robin Sequence (PRS) ternyata tidak bisa menyusu secara langsung. Namun, tantangan itu tidak membuat Wynanda Bagiyo Saputri, 31, menyerah memberikan ASI untuk putrinya, Kirana Aisha Putri Wibowo yang dinyatakan mengidap PRS.
Selama 1 bulan pertama, ia memberikan Kirana ASI menggunakan Oral Gastric Tube (OGT), selang untuk menyalurkan makanan pada pasien. Ketika pulang, OGT bahkan masih menempel di mulut mungil Kirana. Saat itu, jika disuapi dengan cup feeder, tubuhnya akan membiru.
Wynanda memutuskan untuk melakukan Exclusive Pumping (Eping). Ia memompa ASI setiap 3 jam dengan durasi 30-60 menit. Ia juga menyuapi Kirana setiap 3 jam, dengan durasi 1-2 jam sekali minum. Perlahan, Wynanda juga melatih Kirana untuk menyusu langsung.
“Dalam kondisi ini, saya harus bisa mengelola stres. Saya menjaga Kirana sambil tetap mengurus kakaknya, Kasih. Saya juga sibuk mengantar Kirana untuk konsultasi dan terapi. Beruntungnya saat Kirana berusia 5 bulan, saya mendapat bantuan dari seorang teman yang mengirimkan haberman feeder, media pemberian cairan khusus untuk anak-anak yang memiliki hambatan menyusu,” ungkap ibu 2 anak ini.
Wynanda mengakui, dengan menggunakan haberman feeder, waktu pemberian ASIP jadi lebih singkat. Bantuan tidak datang hanya sampai di situ. Ketika Kirana memasuki usia 8 bulan, seorang ibu dari komunitas grup luar negeri yang diikuti Wynanda mengirimkan double breastpump yang mempersingkat durasi memompa hingga 50 persen. Hingga saat ini, Kirana yang sudah menginjak usia 18 bulan, masih mendapat ASI tanpa tambahan susu apa pun. Sejak usia 11 bulan, ia pun sudah bisa menyusu secara langsung. (OCH/Aulia/DC/Dok. M&B)
BACA JUGA: Pierre Robin Sequence (1) dan Pierre Robin Sequence (3)