Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Fakta: Otak Anak Laki-Laki dan Perempuan Berbeda

Fakta: Otak Anak Laki-Laki dan Perempuan Berbeda

Mungkin Anda heran, kenapa sih putri tetangga sebelah kemampuan bahasanya lebih cepat berkembang daripada putra Anda, padahal umur keduanya sebaya. Jangan khawatir ya Moms, karena hal itu normal. Kemampuan bahasa mereka berbeda salah satunya karena dipengaruhi oleh perkembangan otak yang berbeda pula.

BACA JUGA:   6 Trik Melatih Keterampilan Bahasa Anak

Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S, spesialis syaraf dan pakar Alzheimer mengatakan bahwa beberapa bagian otak berkembang lebih cepat pada anak perempuan, sementara beberapa bagian otak yang lain cenderung berkembang lebih cepat pada anak laki-laki. “Perkembangan otak anak laki-laki dan perempuan berbeda. Perbedaan otak tersebut dapat dilihat dari 3 sisi yaitu anatomi, fungsional dan biochemical,” ujarnya saat menjelaskan mengenai hubungan hipertensi dan demensia dalam acara Waspadai Hipertensi pada Wanita di Kantor  Baru InaSH, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (23/02).


BACA JUGA: 5 Makanan yang Melemahkan Otak Anak

Secara anatomi, volume dan berat otak anak laki-laki lebih besar daripada anak perempuan. Berat otak anak laki-laki 12-20% lebih besar dari otak anak perempuan. Hal tersebut pun memengaruhi ukuran kepala anak laki-laki menjadi 2% lebih besar dari anak perempuan.

Selain itu, keduanya juga menggunakan bagian otak yang berbeda dalam memproses memori, mengeskspresikan emosi, mengenal wajah, memecahkan masalah dan membuat keputusan. “Biasanya anak perempuan lebih cepat menggunakan bahasa, sedangkan anak laki-laki lebih unggul pada visual,” jelas dr. Yuda. Otak anak perempuan juga lebih banyak mengandung serotonin yang membuatnya bersikap lebih tenang.

BACA JUGA:  Suara Bising Merusak Otak Bayi

Dengan perbedaan dalam perkembangan otak ini tidak berarti bahwa anak laki-laki akan lebih baik dari anak perempuan atau sebaliknya. Karena otak anak masih mudah untuk dibentuk, sehingga perkembangannya juga bergantung pada stimulasi yang diberikan setiap hari. Jadi, jangan pernah menstimulasi otak Si Kecil ya Moms! (Meiskhe/HH/dok.M&B UK)