Type Keyword(s) to Search
BABY

Trik Cerdas Memberi Makanan Padat pada Bayi Agar Lahap

Trik Cerdas Memberi Makanan Padat pada Bayi Agar Lahap

Ketika batita mulai dikenalkan dengan MPASI (Makanan Pendamping ASI) di usia 6 bulan, ia cenderung memilih dan menolak makanan. Biasanya Si Kecil akan menutup mulutnya rapat-rapat, menangis, meronta-ronta, menjerit, hingga memuntahkan makanan yang Anda beri.

 

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab mengapa bayi menolak makanan, Moms. Leanne Cooper, nutrisionis dan penulis What Do I Feed My Baby menjelaskan bahwa Si Kecil masih merasa asing dengan makanan yang Anda beri. Biasanya ia hanya tahu makanan cair (ASI), jadi ketika diberi makanan dengan bau dan tekstur yang berbeda, ia menolak. Jangan khawatir Moms, Anda harus tetap gigih dan tidak menyerah mendisiplinkannya untuk makan. Berikut M&B berikan tip menyiasatinya:


Berikan Secara Bertahap

Dalam jurnal Eat For Health: Infant Feeding Guidelines yang ditulis oleh National Health and Medical Research Council, sebaiknya Anda memberikan makanan sesuai dengan tahapan yang direkomendasikan WHO. Tahap pertama adalah membiasakan bayi makan bubur saring atau bubur susu (pure) di usia 6-7 bulan. Tahap kedua, Moms bisa mengenalkan tekstur baru lewat nasi lembek atau nasi tim di usia 8-9 bulan. Tahap ketiga, ia sudah dapat mengenal tekstur yang lebih padat dan kental. Karena itu, berikan Si Kecil finger foods seperti wortel, kentang, apel, dan biarkan ia memegang makanannya sendiri di usia 10-12 bulan. Dengan ini, Anda akan lebih mudah menentunkan pilihan makanan bagi Si Kecil.


Baca juga: 5 Kombinasi MPASI Puree yang Sehat, Mudah Membuatnya!

 

Bukan Berarti Tak Suka

Si Kecil menolak makanan baru yang Anda berikan padanya? Bukan berarti ia tidak suka, lho! Dr. William Sears, M.D., penulis The Family Nutrition Book menyarankan agar Anda tidak langsung mencoret makanan yang ditolak dari daftar menu Si Kecil. Bayi memang lambat menerima rasa dan tekstur baru, Moms. Jika hari ini ia tidak mau makan bubur wortel buatan Anda, berikanlah lagi esok hari. Anda akan terkejut ketika keesokan harinya, Si Kecil dengan lahap memakan bubur wortel tersebut. Berikanlah pelan-pelan dengan jumlah yang sedikit dahulu beberapa kali sehari. Jadi, sabar dan telaten adalah kuncinya!

 

Makan Bersama, Yuk!

Suasana makan bersama keluarga adalah hal yang menyenangkan buat Anda, bukan? Nah, begitu pula dengan Si Kecil. Dr. William berkata bahwa bayi juga harus didorong secara psikologis untuk merasakan bahwa makan adalah kegiatan yang menyenangkan. Makan bersama keluarga yang mencintainya akan membuat bayi merasa nyaman. Ia juga akan terpengaruh dengan apa yang dilihatnya. Ketika Si Kecil melihat Anda, suami, atau kakaknya makan dengan lahap, ia juga akan terdorong untuk "menyambut" makanan yang Anda berikan dengan gembira.

 

Baca juga: Mengajarkan Balita Etika di Meja Makan


Satu Orang Saja

Meski Si Kecil makan dengan keluarga, tapi usahakan agar yang menyuapinya hanya satu orang saja. Setidaknya, lakukan ini hingga ia berusia 1 tahun. Tentu, Sang Ibu yang direkomendasikan untuk menyuapi bayinya. Ketika dengan intens memberi makan, Anda akan mengenal perilaku bayi ketika disuapi, cara makannya, tekstur, hingga rasa makanan yang ia suka. Si Kecil juga akan merasa nyaman bila disuapi hanya oleh 1 orang. Dengan begitu, ia tak akan menolak diberikan makanan oleh Anda. Kecuali, ketika Anda mengenalkan jenis makanan baru padanya. Adaptasi terhadap jenis makanan baru pun tidak membutuhkan waktu yang lama.

 

Perhatikan Minumannya

Moms, jangan lupakan jumlah atau kuantitas minuman yang sudah diasup  Si Kecil dalam sehari. Terlalu banyak minum susu atau air putih juga dapat mengenyangkan perutnya, lho. Bisa saja ia merasa perutnya penuh minuman, sehingga Si Kecil menolak ketika diberi makanan. Dr. William menyarankan Anda agar tidak memberikan jus buah bagi bayi di bawah usia 1 tahun karena seratnya dapat membuat Si Kecil cepat kenyang. Sebaiknya, berikanlah pure atau buah-buahan yang bisa dijadikan finger foods baginya. (Natasha/Meiskhe/HH/dok.Freepik)