BABY

Mengapa Bayi Bisa Mengalami Diabetes?



Mungkin Moms dan Dads sudah sangat familiar dengan penyakit berbahaya bernama diabetes. Ini adalah penyakit yang membuat penderitanya tidak dapat memproses gula darah dengan baik. Dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A(K), mengatakan, penderita diabetes memiliki kadar gula darah lebih dari normal.

Diabetes sendiri faktanya bisa terjadi pada siapa saja dan di rentang usia berapa pun. Sehingga, bayi dan balita pun juga rentan terkena penyakit ini. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Natasha Burgert, MD, FAAP, dari Pediatric Associates di Kansas City, Missouri, AS, bahwa diabetes merupakan penyakit genetik alias keturunan.

Hal tersebut bisa terjadi karena terdapat kelainan sistem imun pada bayi yang membuat tubuhnya menolak sel darah yang memproduksi insulin. Bayi yang orangtuanya mengidap diabetes memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini. Tetapi, ada juga beberapa bayi yang didiagnosis diabetes meski tidak memiliki riwayat dari orangtuanya.

Di Indonesia, kasus diabetes perbandingannya 1:100.000. "Mungkin terdengar sedikit, tetapi setiap tahun, kita mendapat laporan banyak bayi yang menderita diabetes. Tiap bulan, saya merawat cukup banyak bayi yang terkena diabetes. Belum lagi bayi yang tidak terdeteksi dan langsung meninggal, karena tidak ditangani dengan baik," ujar dr. Aman.

Gejala dan Jenis Diabetes

Secara umum, ciri-ciri bayi dengan diabetes hampir sama dengan yang ada pada orang dewasa. Namun, gejala spesifiknya adalah Si Kecil banyak minum, cepat haus. Bahkan, jika belum minum, ia akan terlihat sangat lemas.

Selain itu, Si Kecil juga akan lebih rewel, sering buang air kecil, dan mengompol. Tanda lainnya adalah jika ia makan dengan porsi yang normal bahkan cenderung bayak, berat badannya tetap sulit naik. Dr. Natasha menambahkan, muntah-muntah tanpa sebab juga dapat menjadi salah satu ciri diabetes pada bayi.

Gejala diabetes pada bayi memang tidak begitu khas. Karena itu, dr. Aman menyarankan jika Si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda yang disebutkan di atas, segeralah periksa kadar gula darahnya.

Untuk Indonesia sendiri, tipe diabetes pada bayi dikategorikan monogenic type atau tipe campuran. Monogenic type ini tidak termasuk diabetes tipe 1 atau tipe 2. Dokter Aman mengatakan bahwa pada bayi, jenis diabetesnya ada yang transien (dapat berubah) dan permanen, tergantung gen pada tubuh Si Kecil.

Hal ini diakibatkan oleh sistem pemeriksaan genetik di Indonesia masih agak lemah dibandingkan negara lain yang sudah maju. "Seharusnya, tenaga medis bisa langsung tahu tipe diabetes yang dimiliki bayi, sehingga penanganannya pun dapat dilakukan dengan baik," ujar dr. Aman.

Ciri khas lain diabetes pada bayi adalah ada beberapa kondisi di mana pengobatannya masih bisa melalui oral atau obat minum. Jadi, Si Kecil tidak harus tergantung pada suntikan insulin.

Pencegahan Diabetes Si Kecil

Sayangnya, tidak ada cara untuk mencegah diabetes pada bayi, karena ini adalah penyakit genetik. Namun, deteksi dini adalah hal yang terpenting dalam pengobatan diabetes. Anda dapat mencegah komplikasi-komplikasi yang dapat muncul di kemudian hari.

Beberapa penyakit seperti gagal ginjal, penyakit jantung, kebutaan, atau penyakit organ dalam lainnya bisa dicegah. Dengan insulin dan obat-obatan lain, dr. Aman mengatakan Si Kecil tetap memiliki harapan hidup yang tinggi.

"Jika Anda menjaga metabolisme tubuh bayi dengan baik, diabetes tipe apa pun dapat teratasi. Masa depan Si Kecil tetap baik dan ia bisa jadi apa pun yang ia impikan," ujarnya. Telaten dan sabar adalah kunci pengobatan dan penanganan penyakit genetik ini. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)