FAMILY & LIFESTYLE

Mitos tentang Seks dan Kehamilan yang Perlu Anda Tahu



Seks merupakan proses paling penting bagi sebuah pasangan untuk memiliki momongan. Apalagi jika setelah menikah, Anda dan suami langsung berniat untuk punya anak. Karena itu, Anda dan suami pun mempraktikkan berbagai posisi dan gaya dalam bercinta agar Anda bisa segera hamil.


Dan jika Anda ternyata berhasil hamil, melakukan hubungan seks saat hamil jadi sebuah hal yang perlu diperhatikan, sebab Anda tidak mau ada masalah dan membahayakan kesehatan Anda dan janin.


Kendati demikian, informasi mengenai seks dan kehamilan yang Moms dan Dads dengar dari berbagai sumber, seperti dari teman, internet, atau berdasarkan pengalaman pribadi, tidak selamanya benar. Banyak mitos mengenai seks dan kehamilan yang beredar di kalangan masyarakat. Dan mungkin ada beberapa di antaranya yang Anda percayai. Karena itu, Anda mesti memastikan kebenarannya, Moms.


Berikut ini mitos-mitos yang beredar di masyarakat dan mungkin kerap Anda dengar serta penjelasannya, Moms.


Mengangkat kedua kaki setelah berhubungan seks bisa membuat Anda cepat hamil.


Sesaat selesai bercinta, Anda mungkin akan mengangkat kedua kaki tinggi-tinggi, atau suami meminta Anda melakukan itu. Posisi tersebut akan menahan cairan mani lebih lama di sekitar mulut rahim, jadi kesempatan sperma untuk membuahi sel telur memang lebih tinggi. Namun, yang perlu Anda ketahui adalah bahwa dalam posisi apa pun, pembuahan bisa saja terjadi. Terlebih ketika berhubungan seks di masa subur, serviks sangat ramah terhadap sperma.


Posisi woman on top membuat sulit hamil.


Belum ada studi atau riset yang bisa memastikan hal tersebut. Namun ada beberapa posisi yang dianjurkan, seperti posisi yang dapat membuat cairan mani bertahan lebih lama di sekitar mulut rahim, yaitu posisi misionaris dan doggy style, yang memungkinkan penis bisa melakukan penetrasi maksimal. Gaya ini juga bagus untuk wanita dengan posisi rahim ke belakang.


Seks di pagi hari mempercepat kehamilan.


Saat pagi hari, sperma dalam keadaan sangat baik. Lebih kuat dan jumlahnya lebih banyak daripada biasanya. Meskipun demikian, waktu untuk berhubungan seks tidak memengaruhi peluang Anda untuk hamil. Anda bisa melakukan seks kapan saja dan berhasil hamil, Moms.


Usia 25 tahun adalah masa paling subur perempuan.


Usia akan menentukan tingkat kesuburan perempuan. Usia 20-an pada wanita sehat merupakan puncak kesuburan, dan menginjak 37 tahun kesuburan akan mengalami penurunan.


Orgasme mengganggu kehamilan.


Banyak yang beranggapan bahwa orgasme bisa mengganggu kondisi kehamilan. Sebenarnya, berhubungan seks ketika hamil tidak akan membahayakan janin. Hal ini senada dengan penjelasan Dr. Lauren Streicher, profesor kebidanan dan ginekologi di Northwestern University, AS, bahwa bercinta saat hamil tetap aman dilakukan. Bahkan orgasme pada saat hamil bisa lebih menyenangkan.


Ukuran penis berpengaruh pada kesuburan.


Ukuran penis pada pria tidak akan berpengaruh pada kesuburan. Kesuburan hanya dipengaruhi oleh kualitas sperma dan kesehatan organ reproduksi.


Banyak makan sayur akan menghasilkan bayi perempuan, sedangkan jika banyak makan daging akan menghasilkan bayi laki-laki.


Sebetulnya hal ini berkaitan dengan tingkat keasaman vagina. Sperma X (untuk kelamin perempuan) lebih tahan terhadap suasana asam. Sedangkan sperma Y (untuk kelamin laki-laki) tidak tahan lama terhadap suasana asam dan lebih tahan dengan suasana basa. Bagi Anda yang menginginkan anak perempuan, Anda bisa melakukan diet tinggi magnesium, kalsium, dan makanan yang cenderung lebih asam, misalnya daging, jagung, ikan, plum, kopi, telur dan yoghurt. Mengonsumsi vitamin C juga dapat membuat serviks lebih asam.

Berbeda dengan mau punya anak laki-laki. Anda bisa pilih makanan yang mengandung kalium seperti pisang, dan juga memperbanyak makanan yang meningkatkan suasana alkali seperti ceri, jeruk segar, roti, alpukat, almond, wortel, dan kacang-kacangan. Konsumsi juga jenis sayuran dan buah-buahan.


Saat hamil tidak boleh makan nanas.


Nanas menyebabkan keguguran hanyalah sebuah mitos. Anda sebenarnya tidak dilarang mengonsumsi buah nanas saat kehamilan. Tapi, makan lebih dari 5 buah bisa saja membahayakan, karena nanas mengandung bromelain yang dapat melunakkan mulut rahim, namun itu pun kadarnya juga masih sangat kecil. (M&B/SW/Dok. Frepik)