BUMP TO BIRTH

Mengenal Istilah Blighted Ovum atau Kehamilan Kosong



Saat alat tes kehamilan memperlihatkan hasil positif, tentunya ini merupakan kabar yang sangat membahagiakan buat Anda dan suami. Namun, setelah beberapa minggu kehamilan berjalan, ternyata dokter menyatakan bahwa Anda mengalami blighted ovum (kehamilan kosong).

Apa itu kehamilan kosong?

Blighted ovum (kehamilan kosong) adalah kondisi yang membuat wanita merasa bahwa dirinya sedang hamil, tapi tidak ada janin di dalam kandungan. Wanita yang mengalami kehamilan kosong memiliki kesamaan dengan wanita hamil lainnya, yaitu mengalami tanda-tanda kehamilan yang umumnya dirasakan, seperti morning sickness, terlambat menstruasi, dan buah dada membesar. Bahkan wanita yang mengalami kehamilan kosong plasentanya juga menghasilkan hormon kehamilan.

Kehamilan kosong bisa dialami siapa saja, Moms. Menurut Dr. Octavia Cannon, spesialis kandungan di Charlotte, AS, kehamilan kosong atau dikenal juga dengan istilah anembryonic pregnancy adalah kondisi di mana seorang wanita mengalami kehamilan, tapi tidak ada embrio yang dihasilkan.

Meskipun sel telur sudah dibuahi dan menunjukkan tanda-tanda kehamilan, karena sesuatu dan lain hal, telur tersebut gagal menjadi embrio. Akibatnya, tubuh tetap hamil dengan semua gejala yang dialaminya.

Baca juga: Sering Berhubungan Intim tapi Belum Hamil? Ini 8 Penyebabnya

Penyebab kehamilan kosong

Sekitar 60 persen kehamilan kosong diakibatkan oleh kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Kelainan tersebut dikenali oleh tubuh wanita, sehingga secara alami tubuh tidak meneruskan kehamilan. Kemungkinan penyebab lain adalah akibat infeksi TORCH dan streptokokus, diabetes mellitus yang tidak terkontrol, rendahnya kadar hormon beta hCG (human chorionic gonadotropin), faktor imunologis, seperti adanya antibodi terhadap janin, serta usia suami atau istri yang sudah tua sehingga kualitas sperma atau ovum menurun.

Gejala kehamilan kosong

Karena gejalanya tidak spesifik, kehamilan kosong biasanya baru ditemukan setelah terjadi keguguran spontan dan disertai dengan perdarahan. Namun, untuk gejala awalnya serupa dengan gejala kehamilan pada umumnya, seperti tidak haid, mual dan muntah, payudara mengeras, dan pembesaran perut. Hasil pemeriksaan dengan test pack dan laboratorium juga positif, karena plasenta memang menghasilkan hormon hCG yang menginformasikan ke indung telur (ovarium) dan otak bahwa ada hasil konsepsi di dalam rahim.

Penanganan untuk kehamilan kosong

Untuk kasus kehamilan kosong ini, penanganannya biasanya berbeda-beda, tergantung pada kondisi kehamilan seorang wanita. Pada kasus kehamilan awal, dokter mungkin menyarankan pasien untuk menunggu selama seminggu dan kemudian melakukan ultrasound berulang, hanya untuk memastikan bahwa tidak ada embrio yang terbentuk.

Jika Anda positif blighted ovum, tindakan yang dilakukan selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasilnya dianalisis untuk mencari penyebab dan cara mengatasinya. Misalnya, jika karena infeksi, Anda akan diobati agar tidak berulang, dan jika penyebabnya antibodi, maka akan dilakukan imunoterapi agar Anda bisa hamil sungguhan.

Kapan bisa hamil kembali?

Dokter umumnya menyarankan untuk menunggu 2-3 kali menstruasi sebelum mencoba untuk hamil lagi. Sementara itu, Anda butuh waktu sebulan, bahkan pada beberapa kasus ada yang sampai 2 bulan, hingga tubuh mulai menstruasi lagi dan jumlahnya lebih banyak pada periode pertama.

Meskipun begitu, penyembuhan setelah keguguran usai hamil kosong pada setiap wanita akan berbeda-beda, tergantung pada kondisi fisik masing-masing. Karena itu, saran dokter untuk hamil kembali umumnya tidak tergantung pada datangnya menstruasi setelah keguguran, tapi kesiapan Anda untuk hamil kembali. (M&B/SW/Foto: Freepik)